"Terkadang semua keinginan tidaklah bisa menjadi kenyataan. Namun, hati yang besar akan dengan mudah menerimanya meski akan begitu sakit untuk melupakannya." Ucap Mrs. Patty.
Rere mengangguk setuju mendengar pembimbing di department film yang sedang membaca salah satu tuangan hati yang mereka kumpulkan untuk dijadikan kutipan teks suatu film besar yang akan tayang.
Bukan karena untuk film itu, namun Rere menyadari jika kutipan itu sedang cocok dengan dirinya sekarang.
"Kau akan kemana setelah ini?" Tanya Molly sedikit berbisik karena mereka sedang ada rapat meski suasananya lebih santai.
"Entah. Aku akan pergi ke suatu tempat."
"Oh, ayolah. Kau tidak pernah pergi bersama kami. Aku dan Gia akan pergi ke mall. Kau ikut?"
Rere menggeleng tidak tertarik.
"Maaf, tapi sepertinya aku tidak bisa. Mungkin lain kali?""Yaa baiklah. Ini sudah menginjak bulan kedua, tapi kita belum pernah jalan bersama."
Rere tersenyum. Setidaknya, ia memiliki teman yang baik disini. "Mungkin minggu depan? Aku akan menyisakan waktuku, nanti. Bagaimana?"
Molly terlihat senang mendengar jawaban Rere.
"Tapi, apa yang dikatakan Mr. Kevin kemarin?"Rere mengingat permintaan Kevin kemarin agar dirinya datang ke ruangannya hari ini. Dan pria itu sedikit menjelaskan poin apa saja yang mempengaruhi nilai magang mereka.
Semua pemagang mulai ketakutan, namun nyatanya hanya nama Rere saja yang dipanggil. Dan, jujur saja ada perasaan takut yang muncul membayangkan hukuman apa yang akan Rere terima.
Meski Rere sudah memperbaiki kesalahannya, seperti meminta maaf pada wanita yang ia serang, datang tidak telat saat laporan, membenarkan robekan kertas yang ia hancurkan dan menulis ulang. Hal itu membutuhkan waktu hampir 2 malam, membuatnya harus lembur. Beruntung, kertas di mesin itu baru sedikit sehingga tidak menambah bebannya.
"Kurasa, aku memang sudah mendapat nilai buruk. Banyak sekali kejadian dan masalah yang aku perbuat selama magang disini."
Ia hanya bisa tersenyum melihat tatapan kasihan temannya itu."Tenang saja. Mr Kevin tidak akan mengeluarkanku. Kurasa, dia bukan tipe orang seperti itu." Tambah Rere untuk mengurangi rasa khawatir wanita cantik di depannya ini.
"Kuharap begitu."
------
Rere berjalan keluar lift dan mengetuk ruangan atasannya itu setelah ia melihat meja sekretarisnya kosong.
Tak lama mengetuk, pintu terbuka dan menampilkan wanita cantik yang pernah ia lihat tempo hari bersama Kevin keluar lift sambil berpegangan tangan.
Wanita itu tersenyum. "Hai.."
Dibelakangnya muncul sosok pria itu, dan Rere menunduk sedikit untuk menyapa atasannya dan juga wanita itu.
"Selamat sore. Saya kesini karena panggilan Mr. Antonious."
"Jadi, kau masih akan bekerja, Kevin?" Tanya wanita itu.
"Maafkan aku. Tapi, Mateo sudah menunggumu dibawah. Dia yang akan mengantarmu pulang."
"Padahal aku ingin membawamu ke suatu tempat. Baiklah, mungkin lain kali. Sampai nanti, Kevin."
"See you." Lambai Kevin dan melihat kepergian wanita itu hingga pintu lift tertutup dan membawanya ke bawah.
Rere hanya diam di dekat pintu tanpa berniat mengeluarkan suara sedikitpun. Begitu juga Kevin yang masih membelakanginya seakan sedang berpikir sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ON HER EYES (FINISH)
RomancePRIVATE! CERITA SEQUEL DARI : EVERYTHING SURROUNDS ME DON'T EVER PLAGIAT COME HERE !!! Cerita ini murni imajinasi penulis, dan alur mengalir sesuai keinginan penulis. Tinggalkan vote dan juga comment. Highest Rank #1 on Truth #1 on Seru #2 on Wat...