25. Usus Buntu

5.2K 406 8
                                    

Renatta mencengkram perutnya dengan keras. Ia merunduk dari tidurnya. Bangun dari ranjangnya dan berjalan membungkuk sambil meringis.

Ia meringis kesakitan karena perut kanan bagian bawahnya mendadak sakit teramat. Rasanya tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Bahkan, ia sampai sesak napas menahan rasa sakitnya.

Setelah mengambil tasnya dan memakai jaketnya asal, ia keluar kamar berniat untuk pergi ke rumah sakit seorang diri.

"Aarrggghhh! Aku tidak tahan, sakiitt..  !!"
Ia memegang pinggiran tangga dengan kedua tangannya. Ia sudah tidak bisa berdiri dengan tegak, karena perutnya akan terasa tertarik dan itu sangat sakit.

Wajahnya sudah memucat, bibirnya kering, mata memerah, keringat mulai bercucuran.
Ia mengumpat karena tidak melihat Chloe didapur, sepertinya wanita itu sedang keluar.

Renatta masuk ke dalam lift menuju basement dan menyalakan mobilnya.

Pandangannya sudah memburam namun sebisa mungkin ia membagi fokus nya karena sakit di perutnya semakin menjadi.

"Aarrgghhh!"

Renatta mendengar ponselnya yang tiba-tiba berdering. Ia meminggirkan mobilnya terlebih dahulu lalu menaruh kepalanya diatas kemudi.

Ia harus meredakan rasa sakitnya dulu, namun rasa sakitnya tidaklah reda bahkan sampai ponselnya kembali berdering berulang kali.

Renatta menangis, ia menguatkan dirinya untuk merogoh tas disamping kursinya.

"Ha-haloo.."

"Sayang... Ada apa dengan suaramu?"

Renatta menangis terisak namun kembali meringis saat perutnya tertekan. Tangannya sudah gemetaran, begitu juga bibirnya ikut bergetar. Matanya sudah sayu, genggamannya melemah.

"Hikss.. Kevii..nnhh.."

"Re??!! Kau baik-baik saja?"

"Kevinn... Hikss... Help me."

"Sayang? Katakan kau dimana sekarang."

Renatta mengangkat kepalanya sambil menangis dan melihat ke sekelilingnya. Ia melihat gedung hotel yang besar disebrang kirinya.
"Ha-Halmington Garden.. "

"Tunggu disana. Aku akan menyusulmu."

Tak sengaja, Renatta menjatuhkan ponselnya begitu saja.
Kesadarannya mulai menipis, kepala Renatta terjatuh begitu saja pada kemudi. Ia kehilangan kesadarannya.

--------

"Kita ke Halmington Garden, Renatta sedang kesulitan."
Ucap Kevin sambil masuk ke dalam lift.

"Baik, Tuan." Jawab Mateo.

Sekitar 15 menit, mereka sampai ditempat yang dituju. Dan mata Kevin menangkap mobil putih milik Renatta terparkir asal di pinggir jalan.

"Itu disana, Mateo."

Mateo mengarahkan mobilnya dan berhenti tepat didepan mobil putih itu.

Kevin melompat keluar mobil dan mengetuk kaca mobil dengan panik saat melihat Renatta menunduk pada kemudi tanpa respon.

Mateo pun berlari menghampiri tuannya.

"Renatta!! Re!!"

Kevin membuka pintu mobil yang ternyata tidak terkunci itu. Ia mengangkat kepala wanita itu. Tak ada hal yang lebih mengejutkan melihat keadaan Renatta yang sangat jauh dari kata baik.

Wajah pucat itu sudah sangat dingin saat ia sentuh.

"Damn! Renatta!! What happened to you??!!"
Teriak Kevin dan melepas seatbeltnya mengangkat tubuh Renatta ke kursi penumpang, lalu ia membawa mobil Renatta ke Rumah Sakit.

ON HER EYES (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang