Semua tertawa meledek Kevin yang sedang menggiring bola basketnya ke pinggir lapangan. Anak-anak basket yang terkenal rupawan itu memilih beristirahat.
"Lihatlah ini. Surat pernyataan cinta? Yang benar saja!" Ledek Peter lalu duduk di bangku sambil meminum air botol.
Louis tertawa. "Kau ingin meminum ini?" Tanya Louis sambil menyodorkan air putih dingin dalam botol yang terlihat menggiurkan di cuaca panas seperti ini.
Tapi, setelah tahu itu dari wanita aneh yang ia benci, air putih itu terlihat memuakkan.
"Buat kau saja." Balas Kevin, ia mengambil handuk kecilnya untuk mengelap wajahnya dari keringat.
Louis terlihat menikmatinya membuat Kevin kesal.
Teman basket yang lainnya sudah pergi entah kemana. Tim basket mereka memang terkenal dan ditakuti oleh Senior High School sekitarnya.
Selama Kevin dan kawan-kawannya masih ada, maka basket selalu menjadi olahraga bergengsi dibanding macam olahraga lainnya.
"Hai Kak Kevin.."
Kevin menoleh dan melihat beberapa anak gadis bergerombol sambil menatapnya penuh harap. Pemandangan ini adalah hal yang biasa bagi Kevin dkk. Di kerumuni dan diganggu oleh seluruh gadis di sekolahnya.
Kevin jadi membandingkan mereka dengan gadis yang selalu mendatanginya seorang diri. Bukan bergerombol seperti ini yang terlihat sangat mengganggu.
Kevin menggeleng-gelengkan kepalanya. Apa yang baru saja ia pikirkan?
Bisa-bisanya ia berpikir menjijikkan seperti itu.
Ia membenci gadis itu karena selalu mengganggunya semenjak mereka duduk di Junior High School.Jika bukan karena Mommy-nya, ia ingin bersekolah di luar kota saja. Namun, Mom selalu memaksanya bersekolah disini. Dan itu menyebalkan karena ia harus bertemu si gadis stalker dan pengganggu itu lagi.
"Ya.." Bukan suara Kevin, namun Peter yang terlihat tersenyum memang pria itu lebih ramah dari yang lainnya. Well, bukan berarti benar-benar ramah, pria itu lebih suka bercanda tepatnya.
Seorang gadis menyodorkan 3 botol minuman soda dingin dengan gaya centilnya.
"Thanks." Ucap Peter lalu mengusir mereka.
Seperti biasanya Kevin jarang menghiraukan mereka.
"Peter, bagaimana pun surat cinta itu harus kau berikan kepada si penerima." Ucap Louis dan dengan sigap Peter meloncat menaruhnya pada pangkuan Kevin.
Louis dan Peter memilih untuk pergi ke kelas.
Kevin sendiri masih memandangi kertas berlipat itu. Ia melihat tulisan tangan yang benar-benar rapih, nama itu selalu sama.. Renatta Calista..
Tunggu, namun apa itu? Hello Kitty? Kenapa kertas itu harus bergambar makhluk aneh berwarna pink itu? Sangat menggelikan.Kevin bergidik ngeri lalu tanpa membacanya, ia meremas kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah. Ia beranjak untuk menyusul teman-temannya yang sudah pergi entah kemana.
-----------
Bel sekolah berbunyi.
Tak lama, semua murid berhamburan keluar dari kelasnya."Kita ke NB ?" Tanya Louis.
Kevin melihat jam di pergelangan tangannya dan mengangguk. Masih jam 2 siang.
"Sepertinya, anak-anak basket sudah menunggu disana."NB adalah tempat dimana para anak basket yang mahir-mahir berkumpul. Tempat itu adalah tempat publik yang di biayai pemerintah setempat.
Dan tempat itu adalah tempat Kevin dan kawan-kawan bermain menghabiskan waktu.
Meski bukan anggota klub basket, namun Kevin dan kawan-kawannya sangat dihormati disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ON HER EYES (FINISH)
RomantikPRIVATE! CERITA SEQUEL DARI : EVERYTHING SURROUNDS ME DON'T EVER PLAGIAT COME HERE !!! Cerita ini murni imajinasi penulis, dan alur mengalir sesuai keinginan penulis. Tinggalkan vote dan juga comment. Highest Rank #1 on Truth #1 on Seru #2 on Wat...