Renatta hanya memejamkan matanya lelah sepanjang perjalanan. Ia memeluk Kevin dengan erat dan mencerukkan wajahnya pada dada pria itu.
Kevin mengelus kepala Renatta dengan tangan kanannya sambil berbicara di telpon dengan Cowie yang adalah assisten handal ayahnya untuk menangani kasus ini.
Renatta hanya mendengar Kevin mengucapkan beberapa kata dan selanjutnya mendengar pembicaraan ditelpon, lalu mematikan sambungannya.
"Cowie bilang, kita lebih baik sampai mansion terlebih dulu." Ucap Kevin pada Mateo yang dibalas dengan anggukan.
"Aku mau konferensi pers dilakukan kembali."
Suara tegas Kevin membuat Renatta bertambah pusing."Tapi Tuan, menurut kami yang sudah mempertimbangkannya selagi anda di Hawaii, hal itu kurang tepat. Konferensi pers tidak akan membuat para wartawan berhenti. Setidaknya, untuk saat ini."
Ucap Mateo."Aku lebih suka berbicara langsung." Ucap Kevin yang sangat ingin mengklarifikasi dan menyelesaikan gangguan para wartawan akan kehidupan keluarganya.
Mateo menatap Renatta yang ternyata sedang menatapnya tanpa melepas pelukannya pada Kevin.
"Aku tidak yakin dengan Nona."
Ucap Mateo pelan sambil membalikkan badannya setelah melihat mata Renatta mulai berlinang.Kevin menunduk dan mengecup puncak kepala Renatta. "Maaf, aku sempat tidak memikirkan perasaanmu."
Renatta mengangguk. "Just need a time. Semua yang terjadi membuat aku teringat akan luka lama itu kembali."
"Jangan khawatir. Aku akan melakukan semua yang ku bisa."
Renatta semakin mencerukkan wajahnya pada dada Kevin dan bergumam. "Rasanya aku ingin membunuh Wilson."
Kevin terdiam. Rahangnya mengeras tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Ia sangat emosi saat ini menyadari bahwa luka hati Renatta kembali terbuka.
Mobil mereka akhirnya sampai di depan gerbang mansion. Namun, teriakkan bising para wartawan didekat gerbang yang menghampiri mobil mereka membuat Renatta membuka matanya dan melepas pelukannya.
Renatta memakai kacamata hitamnya menghindari jepretan kamera wartawan yang menempel di kaca mobil.
Mateo berbicara pada petugas keamanan keluarga Antonious lewat earphone nya dan tidak lama kemudian beberapa orang berbadan kekar membuka jalan mobil mereka dan membatasi para wartawan dalam mengambil gambar.
Renatta melepas kembali kacamatanya ketika mereka sudah lepas dari hingar bingar didepan gerbang.
Mereka pun keluar mobil dan masuk ke dalam mansion berdampingan.
Langkah kaki Renatta terhenti saat melihat Laura Maxwell berjalan kearah Kevin sambil tersenyum tanpa mau repot melihat kehadiran Renatta.
Laura merangkul lengan Kevin dan mencoba menarik Kevin untuk masuk kedalam. "Hai.."
Namun, Kevin menepis dengan wajah datarnya. "Apa yang kau pikir sedang kau lakukan?"
Geram Kevin.Laura tersenyum dan menarik tangan Kevin. "Aku tahu yang aku lakukan. Ayo, semua sudah menunggu."
Dahi Renatta mengernyit. Menunggu?
Kevin melepas tangan Laura dan menggenggam tangan Renatta membuat raut wajah Laura berubah. Namun, Kevin tidak peduli. Mereka berjalan ke dalam dan melihat kedua orangtua Kevin sedang menunduk dalam.
Cowie menunduk mengucapkan salam saat melihat kedatangan Renatta dan Kevin.
"Apa yang terjadi?"
Tanya Kevin dengan suara bass nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/164777328-288-k856161.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ON HER EYES (FINISH)
RomancePRIVATE! CERITA SEQUEL DARI : EVERYTHING SURROUNDS ME DON'T EVER PLAGIAT COME HERE !!! Cerita ini murni imajinasi penulis, dan alur mengalir sesuai keinginan penulis. Tinggalkan vote dan juga comment. Highest Rank #1 on Truth #1 on Seru #2 on Wat...