29. Melepaskan

4.9K 430 67
                                    

Ni, update malemnya...
Enjoy ya! Jangan lupa sambil denger lagunya.



Renatta merasakan jantungnya berdegup kencang. Ia mengepalkan jemarinya di samping gaunnya sambil mencoba mengambil napas yang terasa sesak.

Ia berjalan mundur perlahan tanpa ada yang menyadari.
Lalu, ia berlari begitu saja.

Bukan karena ia takut atau pengecut. Tetapi, ia tahu hatinya belum sanggup menerima ini semua.
Semua yang terjadi sampai Kevin yang meninggalkannya secara tiba-tiba pun, sudah membuat pompaan jantungnya bermasalah. Hatinya bagai teriris tipis-tipis lalu disiram jeruk nipis. Perih dan sesak sekaligus.

Entahlah, bagaimana tanggapan kalian.
Penakut? Pengecut?
Renatta tidak peduli. Ia hanya butuh waktu lebih, agar lebih siap bagaimana ia harusnya bersikap.

"Well, sepertinya akan seru.." Ucap Louis.

Peter menoleh untuk melihat Renatta, diikuti semua mata yang tadinya terfokus akan kehadiran Kevin dan Laura.

"Dimana dia?" Tanya Mia.
Semua menggeleng, tidak ada yang menyadari kepergian Renatta.

Jack mengangkat kedua tangannya. "Sepertinya, aku harus pergi. Aku tidak tahu apapun yang terjadi disini." Ucapnya permisi seakan tidak mau terlibat, meski sebenarnya ia tahu saat Renatta berjalan mundur dan pergi keluar gedung.

"Siapa?"
Tanya Kevin bingung.

Peter menatap Kevin dengan tatapan yang sangat aneh. Mia memegang lengan kekasihnya yang mendadak emosi itu. Entah kenapa, ia tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Yang Mia tahu saat ini adalah Peter yang sedang emosi.

"Renatta." Ucap Louis santai membuat Kevin terdiam.

"Aku tidak percaya kau meninggalkannya." Geram Peter sambil pergi begitu saja menarik Mia keluar dari situasi gila itu. Cath mengikut begitu saja.

"Well, wanita itu selalu berlebihan. Aku memang membenci mulutnya, tapi sekarang aku mulai menyukainya. Dia bertambah sexy dan cantik. Kuharap kau tidak menyesal, bro." Louis menepuk bahu kiri Kevin lalu hendak pergi begitu saja.

"Kau akan pergi juga?" Tanya Kevin menahan emosinya.

Louis berbalik. "Acara ini sudah tidak seru. Tadinya, aku berpikir akan ada tontonan drama menarik. Tapi, sang pemeran utama sudah pergi. Tidak ada alasan aku disini."

"Tapi, aku yang mengundang kalian datang ke acara reuni Laura."
Ucap Kevin membuat Louis berdecih. Louis berjalan mendekati Kevin perlahan lalu membisikkan sesuatu sebelum ia benar-benar pergi.

"Berhenti membohongi diri sendiri. Kau tidak pantas mendapatkannya."

-----------

Renatta melihat ponselnya berdering.
"Mia.."

"Katakan kau dimana, aku akan mengantarmu."

"Tidak perlu. Aku sudah didalam taksi."

"Are you okay?"

Setetes airmata jatuh begitu saja. Namun, ia menghapus jejak airmata itu secepat mungkin sambil tersenyum. "I am so sorry." Lirih Renatta pelan setelah sedikit berdiam.

"Oh Baby, talk later?"

Renatta mengangguk berharap temannya itu melihatnya.

"Yeah. See you.."

Renatta mematikan sambungannya. Dan, ia kembali merutuki dirinya. Kenapa ia pergi?

Bagaimana ini?
Renatta merasa bodoh untuk mengikuti kakinya yang pergi begitu saja.

ON HER EYES (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang