Baik-baik saja?????????
Renatta tertawa sekencang-kencangnya.
Ia berguling-guling diatas kasur empuknya.HELL!!!
Ia sudah lelah memasang wajah 'baik-baik saja' nya dihadapan semua orang.2 minggu ini terasa bagai 2 tahun.
Tak ada kabar dari pria yang begitu ia cintai...Renatta terduduk diranjangnya.
Rambutnya yang kusut, lipstik merahnya sudah berantakan hingga ke pipinya. Sisa mascara juga sudah bercampur dengan airmata dipipinya.Renatta memang menangis, tapi yang keluar di mulutnya hanyalah tawa.
Ia kembali menatap ponselnya, berharap ada satu notif pesan dari pria itu yang meski sekedar bertanya 'apa kabarmu?'."Kevin sialan!"
Rutuk Renatta.Matanya menangkap sosok bayangan di cermin besar ruangan kamar ini. Renatta berteriak syok melihat dirinya sendiri di kaca.
Like a zombieeeee...
"Aaaaaaa!!!!"
Ia melompat dan berlari kearah kamar mandi, namun selimut dibawah kakinya melilitnya dan iapun terjatuh tertelungkup ke lantai.
Renatta mengumpat. "Shit!!!"
Ia berbalik dan terlentang dilantai sambil memandang langit-langit kamarnya, ralat apartmentnya.
Ia berada diapartment baru yang disewa demi pekerjaannya yang berada di Venice.
Tidak sendiri, ia tinggal bersama Monica dan Bobby.Tapi, hari ini ia sedang libur dan menikmati sisa waktunya karena pekerjaannya sudah selesai.
Jadi Monica ataupun Bobby tidak mengganggunya.Hanya tadi pagi sempat mengajaknya keliling yang ditolak mentah-mentah oleh dirinya. Ia yakin, kedua rekannya itu pasti sedang menikmati hari diluar sana.
Berbeda dengan dirinya yang menangisi pria itu setiap malam dan setiap waktu jika sedang menyendiri.
Hingga akhirnya, ia lelah dan menyerah.
Renatta menangis masih dengan posisi terlentang. Bahkan, ia terisak.
Ia kembali tertelungkup dan memeluk selimutnya. Menangis, karena ia takut benar-benar kehilangan Kevinnya.
Kehilangan pria nya.
Kehilangan pujaannya.Ia merindukan Kevinnya...
---------
"Oh, Kak. Kau kelihatan kacau."
Renatta mengernyit kaget lalu menangkup kedua pipinya sendiri. "Benarkah? Aduh, bagaimana ini? Padahal aku sudah mencuci muka beberapa kali, memakai bedak lumayan tebal dan lipstik juga contour, dan blush on dan jugaa... "
"Kak, are you okay?" Potong lawan bicaranya ini, tidak percaya akan perkataan Renatta yang terlihat kacau dan ngawur.
Renatta mengangguk lalu menggeleng lalu mengangguk lagi pada wanita cantik didepannya yang adalah adik dari Kevin.
Nana melongo.
Lalu, ia mengambil kacanya mengecek keadaannya. Ia sendiri terkejut dan sedikit berteriak kaget membuat Nana ikut terkaget.
"Oh my! Aku merasa seperti zombie!!"
Nana mengangguk. "You're right."
"Bagaimana ini????" Tanya Renatta gusar. Lalu, ia berdeham mencoba menenangkan dirinya sendiri yang terlihat begitu payah.
Renatta berdiri dan memakai kacamata hitamnya kembali dengan anggun. "Ikut aku ke toilet."
Setelah membasuh wajahnya, ia mengelapnya dengan tissue. Nana hanya menggelengkan wajahnya melihat kekasih kakaknya itu begitu kacau.

KAMU SEDANG MEMBACA
ON HER EYES (FINISH)
RomansaPRIVATE! CERITA SEQUEL DARI : EVERYTHING SURROUNDS ME DON'T EVER PLAGIAT COME HERE !!! Cerita ini murni imajinasi penulis, dan alur mengalir sesuai keinginan penulis. Tinggalkan vote dan juga comment. Highest Rank #1 on Truth #1 on Seru #2 on Wat...