33. Need Help

5K 412 22
                                    

Braaaakkkkkk...

"Siapa pria itu???"

Mateo menaruh foto itu ke meja lalu memberikan berkas profile Aaron Alinskie yang ternyata model kemarin yang bekerja sama untuk salah satu cover majalah dewasa.
Kevin tidak habis pikir, kenapa juga Renatta mau menjadi model majalah dewasa.

Waktu itu, Renatta bilang tidak akan mau bergabung pada majalah dewasa. Tapi, sepertinya wanita itu sengaja memancing kemarahannya untuk merebut perhatiannya kembali.

Cukup manis, tapi terlalu beresiko tinggi. Ia tidak mau membagi tubuh Renatta dengan orang lain.

Ia semakin geram saat Mateo memberinya foto tadi pagi dimana pria bernama Aaron itu menggendong Renatta dan memegang pinggang wanita itu.

Apa yang terjadi?
Kenapa ponsel wanita itu tidak bisa dihubungi?

Kevin merasa emosinya semakin menguar ketika Laura datang dan mencoba mengganggunya.

"Kevin, kau sudah lihat berita?"

Kevin hanya mengangguk dan kembali membaca profile pria brengsek itu.

"Kevin, aku tahu kau tidak pernah mencintai aku. Tapi, bisakah kau tidak acuhkan aku seperti ini? Setidaknya, libatkan aku disetiap masalahmu. Aku mau jadi berguna sebagai calon istrimu."

Kevin menggeram. Ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Laura yang terlihat sedikit gugup karena aura yang ia pancarkan.

Laura terhentak ketika pria itu memeluk pinggangnya dengan sekali hentakan kasar.

Mateo yang melihat keadaan ini pun, keluar begitu saja dari ruang kerja atasannya itu dengan tak lupa menutup pintu. Sepertinya, ia tidak mau ikut campur dalam masalah percintaan atasannya itu. Apapun pilihan bosnya, ia akan menghargainya.

Kevin tersenyum. "Aku tahu kau gadis baik-baik dan kau gadis berpendidikan. Yang itu artinya, kau tidaklah cukup buta untuk melihat bagaimana perasaanku pada Renatta."

"A-aku tahu. Tapi, Mom menginginkan kita segera menikah."

"Menikah?" Kevin terkekeh geli dan menggeleng dengan wajah prihatin.

".. Maafkan aku, aku tidak pernah bisa."

Dengan kesal Laura mendorong Kevin. "Kenapa kau terima perjodohan ini kembali?"

"Kupikir aku bisa mengalihkan pikiranku darinya." Ucap Kevin sambil mengusap wajahnya.

"Dengan menjadikanku alat pelampiasan?"

"Sorry."

"Kau pikir aku boneka? Aku bahkan mulai menyukaimu, Kevin."

Kevin menggeleng. "Kau boleh menyukaiku, tetapi aku tidak bisa membalasnya."

Setitik airmata jatuh mengalir di pipi Laura. Ia hanya menginginkan kebahagiaan. Disaat ia putus asa, keluarga Kevin kembali melamar dirinya namun sekarang pria ini ingin membatalkannya kembali. Apa ia tidak berhak untuk protes?

Ia mulai menyukai Kevin dan merasa nyaman karena Kevin yang tidak pernah kasar padanya, juga Emily yang selalu baik padanya.

"Kau tidak bisa melakukan ini padaku."

Kevin menghela napasnya kasar. "Aku bisa menyayangimu sebagai seorang adik."

Laura menepis tangan Kevin kasar yang hendak memegang bahunya. Ia melangkah mundur sambil menghapus airmata dipipinya.

"Maafkan aku." Ucap Kevin dengan penuh penyesalan.

Laura menggeleng lalu pergi begitu saja.

Kevin mengambil ponselnya dan menghubungi anak buahnya. "Antar Ms. Maxwell pulang."

ON HER EYES (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang