45. On Her Eyes

5.3K 431 120
                                    

Sambil di Dengerin ya, lagunya...

Happy reading!

°°°°°°

Entah kenapa, kali ini yang ia rasakan adalah kehancuran. Setetes airmata mengalir disusul dengan airmata lainnya. Matanya terus bersimbah air tanpa kedipan membuat matanya semakin memerah.

Ia mencengkram kemudinya dengan erat bahkan hingga buku-buku jarinya memutih karena cengkraman kuatnya.

Seiring matanya yang tertutup, ia membanting kepalanya pada stir kemudi lalu terdengarlah isakan kencang yang begitu menyayat hati.

Bahunya dan tubuhnya terguncang.
Setelah puas menangis, ia memundurkan mobilnya dan menancap gas sambil mengambil ponselnya dari dalam tasnya.

Renatta menangis.
Ia masih merasa sakit ketika mengingat apa yang ia lihat tadi.

Setelah perjuangan dengan menyalip banyaknya mobil, melaju dengan kecepatan 120km/jam ditengah keramaian jalan tol, akhirnya ia mendapatkan kejutan yang membuat hati dan jantungnya copot.

Mereka berhenti didepan sebuah panti asuhan.
Lalu, setelah Kevin keluar dari mobil, seorang anak kecil menghampiri Kevin dan memeluk pria itu dengan wajah gembiranya. Tentu saja, Kevin menyambutnya dan menggendong balita tampan itu.

Renatta membuka pintu mobilnya namun terhenti ketika ia mendengar suara yang tadinya belum ia dengar.

Seorang ibu paruh baya, bersama 1 orang suster menghampiri mereka.
Yang mengurungkan niat Renatta menghampiri mereka adalah Laura yang datang dan memeluk lengan Kevin dengan possesive. Kevin terlihat tidak terganggu meski posisi mereka membelakangi Renatta.

Lalu, ibu paruh baya itu berkata, "Nak Kevin, sudah lama tidak kemari."

"Maafkan saya, Ma'am. Saya sedang sibuk belakangan. Apa kabar?"
Tanya Kevin.

Laura mencubit pipi anak kecil yang berada di gendongan Kevin dengan manja dan menciumnya. "Uunncchhh.. Anak Mommy, masih manja ya sama Daddynya.."

Lalu, semua orang yang berada disitu tertawa.

"Ben selalu menanyakan kalian setiap malam." Ucap sang suster.

"Ben kangen?" Tanya Kevin sambil mencium pipi anak itu.

Anak itu mengangguk dan tertawa geli karena ciuman Kevin.
Lalu, mereka masuk ke dalam panti asuhan itu sambil berbincang dan tertawa.

Renatta menghapus airmata di pipinya dengan kasar. Ia mengetik sesuatu di ponselnya untuk menelpon seseorang yang mungkin bisa memberinya penjelasan.

Ttiiiiiiiinnnnnnn !!!!!

Renatta melempar ponselnya begitu saja, lalu mencoba mengemudikan mobilnya untuk menghindari sebuah sedan dari lawan arah yang menyalip tiba-tiba didepannya.

"Ya Tuhaann!!!!" Teriak Renatta.

Beruntung, ia masih bisa mengendalikan mobilnya. Ia meminggirkan mobilnya di pinggir jalan yang tak ramai, lalu memasang rem tangannya.
Ia mendesah lega. Hampir saja ia kecelakaan karena kecerobohannya. Ia menaruh keningnya pada stir mobil untuk mencoba menenangkan diri.

Lagi-lagi, Ia kembali menangis.
Disaat ia sedang butuh kekuatan, ia malah sendiri seperti ini.
Sedangkan Kevin? Pasti pria itu sedang bercanda ria dengan semua orang disana.

Sebenarnya, siapa Laura?
Kenapa mereka ke panti asuhan?

Ia kembali teringat akan tujuannya untuk menelpon. Ia menunduk mengambil ponselnya yang terjatuh tadi.

ON HER EYES (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang