18. Make you as Mine (21++)

7.1K 439 14
                                    

Please, ini ranah dewasa. Yang masih dibawah umur, dilewat aja ya..
Thank you!

---

Suasana begitu hening meski mereka berada di dalam restoran mewah di tengah kota.

Tak ada satupun dari mereka yang berani memulai obrolan. Renatta masih berpikir apa yang harus ia katakan.

Kevin membawanya ke restoran setelah meminta Mateo mengantar si Maxwell itu dan sepertinya membatalkan niatan kegiatan mereka. Entah makan malam atau apapun.

Well, satu poin positif membuat Renatta merasa Kevin masih mengutamakan dirinya.

"Kau sudah bersamanya?"
Akhirnya, Renatta membuka suaranya karena ia merasa tercekik dengan suasana diam diantara mereka berdua.

"Seperti yang kau lihat." Ucap Kevin tanpa melihat mata biru itu.

Mata Renatta mendadak memanas. Ia tidak bisa menahan emosi yang merebak didalam dadanya.
Bagaimana bisa?
Bagaimana bisa Kevin melakukan ini padanya?
Sementara, ia setia untuk Kevin dan menjaga jarak dengan pria lain.

"Kau tidak ingin menjelaskan semua padaku?" Tanya Renatta dengan sedikit tercekat. Ia merasakan tenggorokannya mengering tiba-tiba.

"Apalagi?"

"Tapi kenapa? Kenapa kau lakukan ini padaku? Apa karena aku mengecewakanmu?"

"Aku dijodohkan. Dan, ya.. Kau yang melangkah sendiri tanpa memintaku berjalan bersamamu. Kau yang membuat pilihan ini." Jelas Kevin. Renatta bisa melihat wajah kesedihan dan kekecewaan yang ada pada Kevin.

"Sekalipun ini impianku?" Tanya Renatta. Airmata jatuh begitu saja dari mata birunya.

"Re, jangan menangis." Ucap Kevin saat melihat wanitanya menjatuhkan airmatanya.

Renatta mengalihkan pandangannya dan mengusap airmata dipipinya.
"Kau meninggalkanku? Benar-benar meninggalkanku?"

Kevin terdiam.

Renatta menggeleng disela tangisnya.
"Aku tidak tahu apa aku bisa menangani hal ini. Aku tahu aku mengecewakan dirimu. Tapi, aku juga ingin kau tahu posisiku. Aku memimpikan hal ini dari aku kecil. Sejak kau selalu meremehkanku dan meledekku. Aku ingin semua orang menatapku dengan memuja, seperti aku memuja dirimu."

"Apa benar-benar kau tidak menginginkan aku lagi?"
Tanya Renatta kembali.

Kevin hanya diam menatapnya tanpa kata.

Renatta akhirnya menangis dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia terisak dan ia tidak bisa membayangkan jika Kevin yang selama ini mengisi hatinya, sudah akan menikahi wanita lain.

Ia sungguh menyesal karena ia ingin merebut impiannya, ia malah kehilangan masa depannya.
Karena baginya, Kevin adalah masa depannya.

Lalu, apa yang bisa ia lakukan?
Membuka hati untuk pria lain? Renatta bahkan tidak yakin ia bisa melakukannya atau tidak.

Renatta merasakan sebuah tangan merangkulnya dan mengusap punggungnya. Ia terdiam dan mengangkat wajahnya.

Tangis Renatta semakin menjadi saat tahu bahwa itu tangan Kevin yang membuka tangannya.
Ternyata Kevin menggeser tempat duduknya dan duduk disamping Renatta dengan cepat.

Renatta menerima pelukan hangat itu. Ia menghirup dan meresapi aroma tubuh pria itu yang sangat menyejukkan dan menenangkan.

"Aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat menyayangi, Re. Meski aku kecewa akan pilihanmu yang tidak mau melibatkan aku dulu. Tapi, aku masih menyayangimu. Aku masih menginginkanmu. Tidak ada wanita lain yang menggantikanmu hingga saat ini."

ON HER EYES (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang