48. Extra Part : Ada apa denganmu, Kevin?

6.1K 423 99
                                    

2 bulan kemudian...

"Baiklah, untuk kegiatan selanjutnya saya akan berikan wewenang pada Mr. Alexy. Beliau yang akan menanganinya dan langsung berkomunikasi dengan saya."

"Terima kasih, Mr. Antonious."

Kevin mengangguk dan tersenyum sambil merapikan dokumennya lalu memberikannya pada Mateo yang setia berada disampingnya.

Semua kolega dan tim pelaksana pamit sambil berjabat tangan lalu meninggalkan ruang meeting proyek perfilman yang baru bulan ini ia tanda tangani.

"Apa scheduleku selanjutnya, Mateo?"
Tanya Kevin sambil membuka kancing jasnya dan melepaskannya. Seperti biasa, ia memakai kemeja putih bersih dengan celana bahan hitamnya. Ia melepas dasinya dan memasukkannya ke kantong jas.

Melepas satu lagi kancing atas kemejanya, agar ia lebih terlihat santai.

Mateo membaca jadwalnya di tablet yang ia pegang. "Sore nanti anda akan ada jadwal makan malam dengan keluarga Fransisco."

Kevin mengkerutkan dahinya. "Fransisco? Yang itu?"

Mateo mengangguk membenarkan bahwa yang dipikirkan tuannya adalah sama dengan yang dipikirkan dirinya.

Kevin menghembuskan napasnya kasar. "Kau belum menjelaskan pada mereka bahwa aku sudah menikah?"

"Sudah, Tuan. Tapi, mereka mengatakan jika putri mereka sangat ingin bertemu dengan anda."

Memang, dua bulan yang lalu ada salah satu investor besar rekan ayahnya Jonathan, dulu. Mereka berniat bekerja sama, namun Kevin menolaknya ketika putri mereka bertemu dengannya dan menaruh hati secara terang-terangan.

Putri mereka bahkan baru masuk bangku kuliah, dan bukan tipe Kevin sama sekali. Lagipula, ia sudah punya istri dan akan segera menggendong anak.

"Batalkan saja."

"Tapi, Tuan-.."

"Aku akan bicara dengan Dad tentang ini."

"Mr. Antonious mengatakan investor ini sangat penting dan membantu perusahaan. Ia berpesan agar anda profesional dan tidak-.."

"Lebih baik kehilangan investor besar daripada aku kehilangan Renatta. Dia tidak akan suka melihatku bekerja seperti ini. Kau tahu kan sensitifnya Renatta belakangan ini?"

Pikirannya penuh dengan kelakuan dan sifat Renatta belakangan. Seiring kehamilannya yang semakin membesar, mood Renatta sering berubah drastis. Bahkan, ketika Kevin menerima telpon dari rekan bisnisnya yang merupakan wanita berumur pun dicemburui oleh Renatta. Hingga Renatta tidak ingin berbicara dengannya seminggu.

Ia tidak bisa bekerja dan melakukan apapun jika Renatta mendiamkannya. Ia lebih suka Renatta yang bawel dan manja padanya.
Dan waktu yang sangat ia sukai adalah ketika mereka akan tidur dan baru bangun tidur.

Renatta selalu meminta Kevin untuk memeluknya dan mencium perutnya dengan elusan.
Kevin tersenyum, aihhh ia merindukan istrinya sekarang.

"Lagipula, EJ Corps tidak akan tumbang jika mereka membatalkan kerjasamanya. Dan kau tahu itu Mateo." Tambah Kevin lalu mengambil ponselnya di atas meja.

Mateo menunduk. "Baik, Tuan. Saya akan urus sisanya."

"Thanks, Mateo."

Kevin mengangguk lalu berjalan keluar diikuti Mateo.
Ia tersenyum mendapati pesan-pesan di ponselnya.

Berapa lama lagi aku harus menunggu? Kau tega membiarkan istrimu menunggu lama?

Kakiku pegal.

ON HER EYES (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang