40. Kevin Berulah

5.3K 421 21
                                    

(Mengandung sedikit unsur dewasa)

Renatta mencopot heelsnya dan menukarnya dengan sendal jepit ketika ia sudah sampai di apartment.

"Kevin?" Renatta memanggil suaminya itu menyadari rumah mereka terasa kosong. Ia berjalan melihat kesekeliling ruang tamu dan bar diujung sebelah kiri.

Tidak ada tanda keberadaan Kevin. Meski ia tahu mestinya Kevin sudah pulang. Ini sudah jam 10 malam.

Ia melihat Kevin berjalan dari atas tangga dengan pakaian santainya. Hanya t-shirt abu-abu dan jeans selututnya.

Damn! He is so hot even just wear it!

Renatta menengguk air ludahnya dengan sulit.
"Kevin.."

Kevin mengangkat tangannya. Renatta diam, hanya melihat Kevin menuruni satu persatu tangga dan berhenti tepat didepannya dengan kedua tangan di saku celananya.

Renatta merasakan tuntutan dalam tatapan Kevin saat ini. Meski wajahnya begitu tampan, tapi rasanya sangat seram jika serius seperti ini.

Namun, Renatta terkejut saat Kevin memajukan wajahnya dan mengecup kening Renatta tanpa menyentuhnya.

"Kevin, maafkan aku. Aku lupa mengabarimu tadi siang-"

"Aku sudah tahu dari managermu." Potong Kevin.

"Y-ya.. Tapi, aku kesana hanya untuk menemui Aaron."

Kevin melotot. Apa Renatta sudah gila?
Menemui pria lain di hotel??
Apa Renatta sudah lupa kalau ia sudah memiliki suami?

Entah kenapa, emosi yang sejak tadi Kevin redam, mulai menguar. Rahangnya mengeras.

Renatta semakin merasa bersalah.
"Tapi, aku terlam-"

"Istriku menemui pria lain di hotel??" Tanya Kevin emosi tanpa ingin mendengar penjelasan dari Renatta.

Renatta terkejut syok bukan hanya karena ucapan Kevin, namun Kevin menerjangnya. Menarik tengkuknya dengan cepat lalu mencium bibirnya dengan penuh tuntutan.

Bahkan, punggung Renatta sudah menyentuh tembok karena Kevin mendorongnya ke belakang.
Ia mendambakan ciuman itu.

Renatta bisa merasakan senyum Kevin dalam ciuman panas mereka saat Renatta mulai mengangkat tangannya dan mengelus rambut bagian belakang Kevin.

Kevin melepaskan ciuman mereka karena mereka sama-sama kehabisan napas.
Renatta memejamkan matanya dan fokus untuk bernapas.
Shit! Ini ciuman terintens yang pernah mereka ciptakan. Saling melumat dan menekan bibir masing-masing.

"Are you cheating on me?" Tanya Kevin menggeram.

Renatta menggeleng cepat. "I can't do that.."

"Why you met Aaron?"

"Hanya untuk berterima kasih langsung karena sudah menolongku saat itu. Sebelum ia pergi kembali ke Hawaii. Disana juga ada Peter dan Mia." Pipi Renatta memerah saat menyebut Peter dan Mia yang sedang bercinta tadi.

Kevin kembali mencium Renatta, namun kali ini lebih lembut.
Ia percaya pada Renatta. Dan penjelasannya, membuat Kevin benar-benar lega.

Renatta benar-benar terbuai akan ciuman ini. Ia menyukai Kevin yang menyalurkan cintanya melalui ciuman mereka. Renatta tersenyum.

Kevin melepaskan ciumannya ketika menyadari Renatta tersenyum.

"Well, apa yang harus aku lakukan padamu, Mrs. Antonious?" Tanya Kevin sambil mengeluarkan senyum mautnya.

ON HER EYES (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang