24. Kebenaran yang terungkap

5.3K 406 36
                                    

Kedua mata Renatta terbuka, namun ia belum mau bangun. Ia masih menikmati paginya dengan hanya melihat langit-langit kamarnya.

Mimpi semalam benar-benar membuatnya ketakutan sampai ia terbangun. Untung saja, tubuhnya yang sedang lelah membawa dirinya untuk tertidur kembali.

Dalam hatinya, ia percaya mimpi buruk hanyalah bagian kekhawatiran diri yang berlebih. Setelah dipikirkan, Renatta sadar bahwa ia sangat ketakutan dan tidak berdaya jika berhadapan dengan Emily.

Ia tidak mau menjadi batu yang bisa menyandung kaki orang lain.
Ia tidak mau, orang mengetahuinya sebagai model sukses namun tidak bisa menghargai orang yang lebih tua.

Renatta ingin bertukar pikiran dengan Kevin untuk menemukan cara agar ia bisa mengambil hati Emily.

Ponselnya berdering, Renatta mengulurkan tangannya ke nakas disamping ranjangnya.

"Mia??"

"Re?? Aku merindukanmu."

"Sure. Maaf, belakangan aku sibuk. Kau masih di Hawaii?"

"Pacarku sepertinya ada urusan lebih lama di London. Aku masih bekerja diHawaii, meski tanpa dirinya."

Renatta tersenyum. Ia ingat akan cerita sahabatnya ini, jika pria yang Mia cintai ini memilih stay di Hawaii setelah mengurusi pekerjaannya di London. Kalau tidak salah, pria itu memiliki banyak bar dan Cafe di kota besar ini. Well, pengusaha memang bebas memilih tempat stay bukan?

Sepertinya, pria itu benar-benar mencintai Mia sehingga memilih ikut stay di Hawaii. Sedangkan, Mia sendiri bekerja disalah satu Agensi Tour yang lumayan terkenal. Sifatnya yang aktif dan ceria, membuatnya nyaman untuk bereksplorasi dengan alam dan tempat-tempat yang menjadi idaman para turis. Lebih tepatnya, menyukai tantangan dan juga suasana baru.

"Dikota yang sama denganku, hah? Kuharap dia tidak menemuiku."

"Hahahaha ... Maka dari itu, aku sedikit khawatir. Dia tipe pria penggoda."

Renatta tertawa.

"Tidak, aku salah. Semua pria memang penggoda. Selagi ada kesempatan, mereka akan menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Apalagi, pria tampan dan kaya sepertinya. Oh, keberadaanku akan terancam."

Renatta terdiam mencerna setiap perkataan Mia.
Penggoda?
Setiap pria tampan dan kaya?
Apakah Kevin termasuk kategori itu?
Kalau kaya dan tampan, jelas.
Namun, penggoda?

Selama JHS dulu, ia tidak pernah melihat Kevin berpacaran sekalipun karena mungkin saja pria itu muak pada setiap anak gadis yang menghampirinya dan mengganggunya.

Tapi, apa ia benar-benar kenal Kevin yang sekarang?

"Oh ya. Aku menelponmu karena alumni kampus kita mengadakan acara party. Dan, sepertinya akan diadakan di Jeyon's Hall Building. Kau mau ikut?"

"Apa yang lain akan datang?"

"Sepertinya begitu. Tapi, Cath sedang di Jepang dan dia tidak akan hadir. Sedangkan aku, sekalian akan menyusul pacarku di London. Aku akan terbang minggu depan."

"Ide yang bagus."

"Yupp.. Setidaknya, aku tidak akan sendirian disana. Kau mau menemaniku kan? Apa schedule mu akan padat?"

"Sepertinya, tidak terlalu. Tapi, aku akan menghubungimu ketika aku free."

"Baiklah. Senang bisa menghubungimu kembali sejak setahun lalu. Re, aku harus kerja tapi nanti aku hubungi lagi ketika aku akan kesana. Bagaimana?"

ON HER EYES (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang