"Kau darimana?" Tanya Molly ketika melihat wanita yang sedari tadi mereka tunggu kehadirannya.
Semua mata beralih pada pintu dimana Renatta baru saja kembali dari rooftop.
"Maaf, saya habis dari toilet."
Renatta tahu sosok di ujung yang sedang berdiri sambil membaca beberapa laporan untuk dibahas. Namun, Renatta lebih memilih diam saja dan mengambil kursi di belakang Molly.
Kevin menatap wanita itu yang sepertinya sedang menghindari tatapannya dan mencoba menyibukkan diri dengan laporannya sendiri.
Entah kenapa, ia juga merasa kesal atas keterlambatan wanita itu, namun ia lebih penasaran apa yang dilakukan wanita itu sehingga terlambat kembali.
Sebenarnya, ia masih bingung juga kenapa dirinya mengkhawatirkan wanita itu. Apalagi, setelah insiden di kantin tadi yang sepertinya emosi wanita itu begitu tersulut entah kenapa.
"Okey, kalian boleh pulang setelah menyerahkan laporannya." Ucap Kevin dan memilih menunggu ketika para pemagang semua maju ke depan menghampirinya dan memberi tugas laporannya.
Renatta menulis di kertas laporannya dengan cepat lalu memilih untuk langsung menyerahkannya pada Kevin setelah selesai.
Lalu, ia bersiap untuk pulang. Ia merasa lelah secara batin dan fisik. Hati dan pikirannya terlalu tertekan dan ia lebih memilih beristirahat, karena kebetulan esok adalah hari weekend.
"Tunggu."
Semua menoleh ketika Kevin menahan kepergian Renatta.
Renatta menoleh dan berbalik.
Kevin terlihat membaca laporan Renatta dan tertawa mengejek. Pria itu tidak tahu jika Renatta sedang dalam mood yang sangat buruk.
"Sepertinya, kau terlalu singkat menulis laporanmu. Apa tidak ada yang bisa dilaporkan?"
Renatta menggeleng. "Apa aku harus menulis kejadian di kantin dimana aku terjatuh dan mendorong si penyenggol lalu mencari keributan disana?"
Kevin mengkerutkan dahinya terkejut. Sepertinya, wanita ini sedang dalam suasana hati yang dipenuhi kemarahan.
"Apa kau sedang bertanya padaku?" Tanya Kevin kembali, menyadarkan Renatta jika ia sedang berbicara pada siapa.
Renatta tersenyum. "Maaf, Tuan Muda. Tapi, hari ini saya tidak begitu banyak menulis laporan. Dan, saya sudah menyelesaikan semua tugas hari ini. Jadi, saya permisi."
Semua orang diruangan itu menganga tidak percaya atas apa yang dilakukan Renatta.
Kevin hanya terdiam memandang wanita itu hingga menghilang dari balik pintu.--------
Renatta mengamuk sejadi-jadinya.
Ia memberontak dan mencoba melepaskan genggaman tangan para pria yang disuruh Jean, Kakaknya untuk membawanya pulang."Lepas! Dasar gila! Aku tidak mau pulang."
Teriak Rere sambil menahan dirinya yang ditarik kasar oleh 2 pria itu saat ia keluar dari gedung EJ.Hari ini, Renatta memang tidak membawa mobil karena mobilnya sedang di service.
"Rere??!!" Teriak Molly yang kebetulan melihatnya dimasukkan kedalam mobil hitam bersama dua orang pria.
Semua pemagang yang baru saja akan pulang, melihat kejadian itu. Molly menekan ponselnya untuk mencoba menghubungi Rere dengan wajah panik.
"Sudah, coba cepat hubungi dia.." Ucap Gia, salah satu rekan mereka pada Molly.
Kevin melihat gerombolan pemagang yang masih berkerumun di depan pintu lobby ketika ia akan pulang. Ia berjalan bersama Mateo, assisten pribadinya yang selalu menemaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ON HER EYES (FINISH)
RomancePRIVATE! CERITA SEQUEL DARI : EVERYTHING SURROUNDS ME DON'T EVER PLAGIAT COME HERE !!! Cerita ini murni imajinasi penulis, dan alur mengalir sesuai keinginan penulis. Tinggalkan vote dan juga comment. Highest Rank #1 on Truth #1 on Seru #2 on Wat...