21. Pers Conference

5.6K 440 11
                                    

"Apa sebenarnya yang kau lakukan, Kevin? Aku tidak mengerti."

Suara dentingan sendok garpu pada piring berbunyi nyaring mengisi ketegangan diruang makan yang berkesan klasik namun modern itu.

Kevin menghembuskan napasnya kasar dan menyuapi makanannya kedalam mulutnya sendiri.

"Kau dimana memang selama seminggu ini?" Tanya lagi wanita paruh baya yang berparas cantik dan manis itu khawatir.

"Mom, jangan berlebihan. Aku sudah dewasa, jangan perlakukan diriku seperti anak-anak."
Tukas Kevin. Sampai saat ini, ia masih tidak mengerti kenapa Emily selalu mengkhawatirkan dirinya berlebihan.

"Kak, kemarin kau memberi kabar bahwa kau sekarang tinggal di apartment bukan?" Tanya Natalie, adik satu-satunya yang Kevin miliki. Adiknya yang baru saja lulus fakultas dibidang kedokteran.

Kevin mengangguk.

"Ya. Dan dia tidak mengabari Mom-nya." Sindir Emily kesal.

"Sayang.. Jangan berlebihan." Potong Jonathan sambil mengelus punggung tangan istrinya itu.

"Aku memang stay di apartment sekarang bersama kekasihku."

"Kenapa kau tidak kenalkan dia pada kami?"
Tanya Jonathan.

"Aku akan mengenalkannya pada kalian nanti. Setidaknya, besok aku harus muncul di media untuk menyelesaikan masalahku."

Semua mengerutkan keningnya tidak mengerti.
"Memang apa yang terjadi? Kau membuat masalah? Kenapa kau harus muncul di media? Kau tahu kan, EJ tidak pernah bermasalah atau muncul di tv karena EJ adalah produser dan sumber dari segala media sekarang." Jelas Emily yang memang selalu mengontrol keadaan perusahaan itu bersama Jonathan.

"Kak, apa pacarmu itu seorang aktris?" Tanya Natalie.

Kevin menggeleng. "Tapi bisa dibilang begitu. Dia adalah seorang model."

"APAAAAA???!!!!" Teriak Emily membuat Kevin dan Natalie terkejut.

Jonathan hanya menggeleng melihat aksi istrinya yang selalu saja berlebihan akan trauma di kejadian masa lalu. Disaat seperti ini, Ia harus lebih bijak dan berhati-hati.
Well, ia percaya Kevin tidaklah sepertinya dulu yang suka bermain dengan para model. Dan wanita itu mungkin hanya bertahan sebentar. Ia harus bertindak tanpa membuat istrinya khawatir.

"Tidak! Kevin, dengar Mom sekali saja. Jauhi dia, dan jangan berurusan dengan model wanita manapun. Mom tidak menyetujuinya."

Kevin melotot kaget. "Mom? Ada apa denganmu?"

"Harusnya Mom yang bertanya, ada apa denganmu, Kevin? Mom menyadarinya sekarang ternyata kau berubah dan bukanlah Kevin yang manis lagi semenjak kehadiran wanita itu. Dia juga yang membuat pertunanganmu dengan wanita baik-baik itu gagal. Well, andai kau bilang dari awal dia seorang model, Mom tidak akan setuju pembatalan ini."

"Mom!"

"Sudahlah. Jika kau masih menganggap Mom adalah ibumu, jauhi model wanita itu. Mom tidak menyukai pekerjaan itu."

"Mom, dia adalah wanita baik. Aku mengenalnya sebelum dia menjadi model dan sukses seperti sekarang."

"Kau pikir seseorang akan menjadi model sewaktu mereka lahir? Tidak, Kevin. Mereka semua berawal dari gadis biasa dan akan berubah menjadi gadis liar ketika memasuki dunia seperti itu. Dan, kau tahu? Mom sudah lebih dulu berpengalaman menghadapi para model diluar sana. Tanya saja Daddymu jika tidak percaya, Mom permisi." Ucap Emily sambil bangkit dari kursinya dan menyudahi makannya.

"Mom, kau mau kemana?" Tanya Natalie.

"Nana, kau juga. Jangan pernah berurusan dengan dunia hiburan. Cukup fokus pada dunia kedokteranmu saja." Perintah Emily sambil pergi ke kamar.

ON HER EYES (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang