Mencuri pandang

9.1K 372 3
                                    

Selepas Arga pulang, arga langsung menchating Arin. Arga membahas hal hal yang tidak terlalu penting menurut Arin.

Arga :
"woi"

Arin :
"apaan"

Arga :
"lagi apa lo"

Arin :
"napas"

Percakapan yang singkat, padat, dan tidak jelas.

Setelah bolak balik menu, Arin membuka aplikasi Instagramnya. Ia melihat kalau akun @johanwrdana_ memfollow nya. Johan mengirim kan pesan ke Arin kalau ia minta follback.

"Done" kirim, pesannya terkirim ke Johan.

Oiya, itu sebenarnya Johan mana ya? Tanya Arin dalam hati.

@johanwrdana_
Lo kelas 11 IPA 2 kan?

@arinapriscilla
iya, kenapa?

@johanwrdana_
Oh oke.


***

Mentari pagi kembali menampakkan sinarnya. Arin membuka matanya perlahan lalu dia membuka gorden hijau miliknya dan segera merapikan tempat tidurnya.

"Rin sekolah" teriak Winda dari bawah.

"Iyaaa"

Arin segera mandi, lalu bersiap siap untuk berangkat sekolah.

"Pagi ma, pagi pa, pagi bang ray" sapa arin sambil menampakkan giginya yang rata.

"Pagi juga sayang" ucap Winda sambil mengoleskan selai kacang ke roti.

"Rin, hari ini kamu berangkat sama bang ray dulu" ucap Ferdi, papa Arin.

"Kenapa pa memangnya?" Tanya Arin.

"Gapapa" balas Ferdi datar.

"Oh" jawab Arin sambil meletakkan kue coklat buatan mama ke kotak makannya.

"Abang cepat!! Nanti Arin telat aja gimana?!!" Omel Arin sambil merapikan rambut coklat nya itu.

"Sabar bawel" gemas Rayhan.

Tidak sampai 30 menit mobil yang Arin tumpangi sudah tiba di sekolah.

"Nanti pulang mau abang jemput ga?" tawar Rayhan sambil menunjukkan ekspresi wajah nya yang dingin.

"Mau laaahhh, kan Abang supir arinnnnn" kekeh Arin lalu segera pergi untuk masuk ke dalam sekolah.

Kring kring kring

Bel masuk berbunyi. Hari ini pelajaran Matematika, tetapi gurunya tidak masuk ke kelas karena ada rapat dadakan.

"Rin, nyatet lagi nih dari bu Nina" Rafa menyodorkan sebuah buku yang harus dicatat oleh Arin.

"Tar" ucap Arin.

Arin sedang sibuk dengan catatan sekretaris nya itu. Berbeda dengan Arin, Arga sedang sibuk memperhatikan Arin.

"Woy serius amat lo ngeliatin Arin" ucap Fino sambil duduk disebelah bangku Arga.

"Ganggu aja lo" jawab Arga jutek.

"Lagi lo ngeliatinnya sampe ga ngedip dongo"

"Suka suka gue lah" ketus Arga.

Arin pun segera mencatat yang Bu Nina perintah kan. Sementara Arin sibuk mencatat, Arga diam diam sibuk mencuri pandang Arin. Tak jarang Arga pura pura pindah duduk di bangku guru hanya untuk memperhatikan Arin.

Arin yang mulai sadar dengan kehadiran Arga pun mencoba untuk tetap tenang, tapi kali ini dia risih.

"Ngapain si lo ngeliatin gue mulu" omel Arin tanpa memandang Arga dan masih sibuk dengan catatannya.

"Siapa yang ngeliatin lo?" Balas Arga.

"Lo"

"Emang iya ya?" Tanya Arga pada dirinya sendiri bagaikan orang bodoh.

"Iya lo ngeliatin gue, udah tau gue risih diliatin sama lo"

"Gue aja lagi ngeliatin calon ibu dari anak anak gue nanti" goda Arga yang langsung mendapat tatapan sinis dari Arin.

"Stres lo!"

Aduh ini mulut main asal nyeplos aja! Batin Arga.

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang