Siapa dia?

5.3K 221 0
                                    

"Pulang sama gue ya" pinta Arga.

"Iya"

Arga membukakan pintu mobil untuk Arin, mempersilahkan Arin untuk masuk. Kemudian Arga memasuki mobil lalu menginjak pedal gas mobilnya.

"Makan dulu ya"

Arin berdehem mengiyakan. Arin mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Ya, novel tadi yang ia ambil.

Arin membaca novel itu tanpa menghiraukan perkataan Arga. Sesekali Arga mencoba mencuri pandang pada Arin. Tetapi, hasilnya sama. Arin masih fokus dengan novel yang berada di genggaman tangannya.

"Turun" perintah Arga. Arin melirik ke luar jendela, kemudian ia memasukan novelnya ke dalam tasnya.

Arin menuruni mobil Arga diikuti dengan Arga dibelakangnya. Arga mengacak ngacak rambut Arin.

"Ish alah, kan berantakan..!!" Omel Arin sambil merapikan rambut coklat sebahunya itu.

Arga hanya terkekeh kecil. Mereka memasuki restoran itu lalu Arga memilih menu, sementara Arga memilih menu, Arin mencari tempat supaya mereka tidak makan berdiri.

Arin memainkan jari jemari nya. Pandangannya tertuju pada Arga yang masih memesan makanan.

"Tunggu ya, bentar lagi diantar" ucap Arga sambil duduk.

Arin mengangguk perlahan.

"Cheese burger 2 sama spaghetti nya 2 juga minumnya" ucap pelayan itu.

"Makasih mba" Arga mengucapkan terima kasih ke pelayan nya.

"Sama sama mas ganteng" goda pelayan itu sambil sesekali mengedipkan sebelah matanya.

Arin yang melihat itu segera memanas. Kemudian dia menyuruh pelayan itu untuk segera pergi.

"Galak banget mas pacarnya" tunjuk pelayan itu kepada Arin.

"Heh udah gue bilang, pergi sono mba! cucian dapur udah menunggu lo!" Pelayan itu hanya terkekeh kecil.

Rasanya Arga ingin tertawa saat itu, melihat ekspresi wajah Arin yang sedang kesal membuatnya gemas.

Arga menggenggam kedua tangan Arin, kemudian Arga berbisik.

"You're the only one for me, i love u"

***

Mereka keluar dari restoran lalu kemudian berjalan menuju parkiran.

"ARIINN..!!" Teriak seorang cewek berkacamata dengan rambut pendek yang dibiarkannya terurai, cewek itu segera berlari menghampiri Arin lalu memeluk Arin.

"LYRAAA..!!" Arin membalas pelukan itu.

"Udah lama ga keliatan, kemana aja si Rin?" Tanya Lyra.

"Ga kemana mana. Oiya, kenalin ini Arga, pacar gue. Arga, ini Lyra, sahabat gue waktu SMP" Arin memperkenalkan Arga ke Lyra.

"Ly..Lyra" ucap Lyra mengulurkan tangan ke Arga.

Anjir pake segala gugup. Batin Lyra.

"Arga" ucap Arga sambil membalas uluran tangan Lyra.

"Oiya Rin, temen temen SMP ngajak reuni, lo ikut ya plisssss.." pinta Lyra sambil memberikan undangan reuni.

"Oke deh. Oiya ly, gue duluan ya!" Pamit Arin. Lyra mengangguk lalu segera melambaikan tangan. Arin membalas lambaian tangan itu.

Arga memasuki mobilnya disusul oleh Arin. Arin menyenderkan kepalanya di jendela mobil sambil menatap datar jalanan.

"Makasih ya buat hari ini" Ucap Arin menatap bahagia Arga.

"Sama sama" jawab Arga tersenyum.

***

Mobil yang mereka tumpangi tiba disebuah rumah mewah bercat putih. Arga memarkirkan mobilnya diluar, lalu segera pamit untuk pulang.

"Gue pulang ya" ucap Arga sebelum Arin menuruni mobil.

"Hati hati" Arin tersenyum lalu segera menuruni mobil Arga. Arga menginjak pedal gas lalu berjalan dengan kecepatan diatas rata rata.

Tidak sama 20 menit, Arga sudah tiba di rumah. Arga beranjak pergi menuju kamarnya. Ponselnya ia letakkan diatas kasur. Arga segera pergi mandi.

Selesai mandi, tiba tiba ponsel arga berbunyi, ada pesan masuk.

+62786543xxx
"Save nomor gue ya, Lyra."

Arga mengerutkan kening, pasalnya hanya orang orang tertentu yang mempunyai nomornya. Lalu Lyra? Dapat dari mana dia nomor Arga? Arga sudah curiga, pasti ini kerjaan gadisnya, Arin.

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang