Arga dan Lyra

5.2K 196 1
                                    

Arin berjalan menyusuri koridor sekolahnya, pagi pagi sekali ia sudah sampai disekolahnya. Tiba tiba saja ada seseorang yang memanggilnya, dan itu refleks membuat Arin menoleh ke belakang mencari siapa pemanggil itu.

"ARIINN..!" Teriak seorang cewek yang terlihat tergopoh-gopoh berlari menghampiri Arin.

Lyra tampak merapikan dasinya yang terlihat miring. "Oiya, kelas 11 IPA 2 dimana ya?"

"Itu kelas gue, berarti kita sekelas..!" Heboh Arin yang langsung meloncat kegirangan. Lyra pun sama melakukan hal yang Arin lakukan.

Mereka berdua berjalan menuju kelas 11 IPA 2. Sepanjang jalan banyak sekali yang memperhatikan Lyra. Pasalnya, gadis itu terlihat cantik, tetapi jika dibandingkan dengan Arin, jauh lebih cantik Arin. Gadis berambut pendek dengan kacamata yang selalu ia pakai kemana mana, juga hidung mancungnya yang membuat Lyra terlihat cantik.

"Rin, ini siapa?" Tanya Olivia yang sedari tadi berdiri didepan pintu kelas.

Arin berjalan memasuki kelas lalu disusul oleh Olivia dan Lyra.

"Dia Lyra, temen SMP gue. Sekarang dia sekolah disini" ujar Arin mendudukkan tubuhnya dikursi pojok samping jendela.

Lyra mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri kepada Olivia, "gue Lyra Aniska" Olivia membalas uluran tangan itu "Olivia".

Lyra duduk dengan Vira didepan kursi Arin dan Olivia. Mereka berempat berbincang bincang ria, sehingga tidak sadar jika Arga and the geng telah memasuki kelas.

"Hai" ucap Arga menghampiri Arin.

Arin melirik sekilas lalu tersenyum kemudian dia melanjutkan bincangannya dengan teman temannya. Fino menepuk pundak Arga, mengajak Arga ke kantin.

"Kantin yu" ajak Fino.

"Ayu dah, gue laper banget! Emak gue ga masak soalnya! Dirumah juga gada makanan, ada juga tuh makanan burung" curhat Alaska dengan wajah memelas.

Dhirga menjitak kepala Alaska, membuat lelaki itu meringis kesakitan memegang kepalanya. "Makan aja makanan burung, daripada lo mati kelaparan"

Arga berjalan layaknya seperti penguasa jalan. Diikuti oleh Dhirga dan Rangga yang berada disamping kanannya. Juga Fino dan Alaskan yang berada disamping kirinya.

Mereka berlima merupakan most wanted SMA Averus, tidak jarang jika kaum hawa banyak yang tergila gila pada mereka. Bahkan ada yang terang terangan meminta nomor WhatsApp mereka.

"Hai neng" Fino menyapa setiap gadis yang berada di koridor kelas 11. Bahkan tak segan segan Fino berpantun hanya untuk memamerkan jambul khatulistiwa nya itu.

"Eh kampang, jangan so ganteng deh lo" omel Rangga ke Fino yang langsung mendapat tatapan sinis dari Fino.

"Lah gue mah emang udah ganteng dari dulu, ga kaya lo" Fino memeletkan lidahnya layaknya seorang anak kecil. Rangga hanya menatapnya dengan tatapan mata datar.

Mereka menduduki kursi yang biasa mereka tempati dikantin. Tidak ada seseorang pun yang berani menduduki kursi itu. Tiba tiba saja, Arin datang ke kantin diikuti oleh Lyra.

"Eh Arin, makin bening aja lo..!" goda Alaska yang langsung mendapat tatapan tajam dari Arga.

"Santai bro, gue ga ada niat buat nikung lo" Ucap Alaska cengengesan.

"Rin, ini siapa dah samping lu? Cakep benerrr..!!" Tanya Fino heboh.

"Lyra, murid pindahan dari Bandung" ujar Arin lalu segera pergi meninggalkan mereka berlima.

***

"Lo ngapain disini?" Tanya Arga melihat Lyra yang sedang kesulitan mengambil buku dirak paling atas.

"I..ini kesusahan, ga nyampe" jawab Lyra gugup sambil terus mencoba mengambil bukunya.

Tanpa aba aba, Arga mengambilkan buku itu dengan sebelah tangan. "Nih, makanya tinggi tuh ke atas! Jangan ke samping!" Ejek Arga lalu segera pergi menuju kelas toilet.

Kenapa gue selalu deg degan kalo deket dia? Batin Lyra.

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang