Rossi kok terjungkal jungkal

4.4K 172 1
                                    

"Eh tungguin doonggg!" Teriak Olivia yang kebetulan sedang piket.

"Lama banget tuan putri" gerutu Arin.

Olivia meletakan kembali sapu yang tadi habis ia pakai, kemudian ia bergegas menghampiri Arin yang sedang menunggunya didepan kelas.

"Dah, yu!" Ajak Olivia.

Mereka berdua jalan bersamaan menuju ke parkiran. "Lo yang bawa ya" ucap Arin.

"Siap" jawab Olivia sambil mengacungkan jempolnya.

Olivia mengambil motor Arin yang tertata rapi di parkiran. Lalu, dengan segera Arin menaiki motornya. Olivia melajukan motor dengan kecepatan tinggi yang membuat Arin berteriak histeris sampai sampai menjadi pusat perhatian orang orang.

"WOI OLI! PELAN PELAN!!"

"LO MAU MATI YA?!"

"OLIIIIIII!! GUE GAMPAR BOLAK BALIK LO!"

"BERHENTI MONKEYYYY!!"

Olivia mengerem motornya mendadak yang membuat Arin terhempas maju ke depan menubruk punggung Olivia. Untung saja Olivia berhenti nya tepat dipinggir jalan.

"Lo gila ya? Kalo lo mau mati, mati aja sendiri gausah ngajak ngajak gue!" Gerutu Arin dengan ketus.

"Hehe sorry, lo tau sendiri kan kalo gue itu Rossi?" Ucap Olivia.

"Rossi apaan? Kemarin aja lo jatuh sampe terjungkal jungkal!"

"Gausah diinget inget apa! Masih kesel kan gue sama Rangga!" Cibir Olivia.

Flashback on

Mengingat kejadian hari Rabu, dimana saat itu hujan sedang turun dengan deras derasnya. Karena kelas Arin sedang tidak ada guru yang mengajar, Rangga mengajak teman temannya untuk hujan hujanan. Beruntung sekali, karena hujannya turun disaat jam terakhir pelajaran. Teman temannya Rangga setuju dengan ajakan Rangga. Kemudian mereka segera berlari ke tengah lapangan untuk hujan hujanan. Tetapi tidak dengan Arin, Olivia, Vira, Shila, dan Indy. Mereka berlima lebih memilih untuk menonton saja didepan pintu kelas. Rangga masuk ke dalam kelas, ia berniat untuk melepas celana abu abu yang masih dikenakannya. Disaat itu, Olivia sedang membuang sampah. Tiba tiba saja, dengan sengajanya Fino menyiprati Olivia dengan air hujan. Alhasil, itu membuat Olivia marah tiba tiba, dikarenakan Fino telah membuat bajunya basah dan kotor. Olivia termasuk ke dalam kategori cinta kebersihan, ia sangat tidak suka jika melihat hal hal yang berantakan. Saat Olivia sedang mengomeli Fino, tiba tiba saja Rangga datang kemudian mendorongnya dari belakang. Karena posisi Olivia sedang tidak seimbang, Olivia terjatuh. Tangan kirinya dibuat menahan wajahnya supaya tidak terbentur aspal lapangan, kakinya terkilir. Pada saat itu juga, Olivia langsung menjadi pusat perhatian siswa siswi SMA Averus. Indy, Arin, dan Shila segera berlari menuju Olivia, mereka bertiga hendak membantu Olivia. Tetapi, Vira malah tertawa terbahak bahak ditempatnya.

"Vira, bantuin oncom!" Teriak Indy diatas derasnya hujan.

"Lah, emang itu siapa?" Tanya Vira.

"Olivia" ucap Shila yang masih ada sisa sisa tertawa.

"Lah emang?" Vira segera berlari menghampiri Olivia, kemudian Vira, Shila, Arin, dan Indy dengan sigap membantu Olivia untuk berdiri. Olivia menyembunyikan wajahnya dibelakang pundak Shila, Olivia menangis sambil memegangi kakinya.

Mereka membawa Olivia ke tempat duduknya, kemudian Indy menyuruh Olivia untuk meluruskan kakinya. Indy memang pintar dalam hal memijat orang.

"Nih ndy" Shila menyodorkan sebuah minyak urut ke Indy.

"Dah, lo diem! Mau gue pijetin" ujar Indy. Olivia hanya mengangguk sambil sesekali meringis kesakitan.

Indy memijit kaki Olivia dengan hati hati, sesekali ia bertanya ke Olivia, masih sakit tidak kakinya. Olivia hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Tuh kan, gue mah baik. Lo gue pijetin gausah bayar, buat lo mah gratiisssss" ucap Indy.

"Nanti lo bayarnya pas udah sembuh aja, sekali pijetan goceng" ujar Arin yang langsung membuat Indy tertawa.

Rangga memasuki kelasnya, kemudian menghampiri Olivia. Rangga merasa bersalah karena telah mendorong Olivia hingga terjatuh.

"Ol, gue minta maaf.." ucap Rangga tulus.

Olivia tidak bergeming.

"Gue ga sengaja, mana yang sakit? Sini biar gue pijetin" ucap Rangga sambil menarik pergelangan tangan Olivia.

Olivia dengan segera menepis tangan itu. "Gausah, mending sono lo pergi" usir Olivia dengan ketus.

Rangga pergi meninggalkan Olivia, ia hendak main hujan hujanan lagi bersama teman temannya.

Shila menghampiri Rangga, kemudian berteriak "Rangga, kamu minta maaf dulu sama Olivia" ucap shila yang notabennya sebagai kekasih Rangga.

"Dia ga mau maafin aku" ujar Rangga.

Shila melipatkan kedua tangannya di dadanya. "Ya kamu berusaha lah, bujuk kek, apa kek."

"Iya iya, nih aku berusaha nih" Rangga dan Shila kembali memasuki kelasnya.

Rangga berkali kali sudah meminta maaf ke Olivia, tetapi respon Olivia hanya cuek dan tetap tak bergeming.

Rangga kembali pergi keluar kelas diikuti dengan Shila yang berjalan dibelakangnya.

"Sabar ya, Olivia itu terbawa suasana makanya belum bisa maafin kamu. Jangan nyerah!" Shila menyemangati kekasihnya.

"Iya, makasih ya udah support" Rangga tersenyum.

Flashback off

"Maafin tuh anak, kasian dia ngemis ngemis maaf mulu ke lo" ucap Arin.

"Gue masih kesel" jawab Olivia sambil melajukan motornya kembali.

"Untung aja pas gue jatoh Alaska ga ada" sambung Olivia.

"Ya kalo ada juga pasti lo modus" cibir Arin.

"Gue mah jaga image depan cowok, biar disangka kalem" kekeh Olivia.

"Dasar lo pencitraan" gerutu Arin.

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang