"Eh, Arin mana?" Tanya Vira.
"Ga tau"
"Vira, dipanggil sama guru piket" ucap dhirga sambil berdiri diambang pintu. Dhirga merupakan salah satu murid cowok yang selalu menggoda Arin. Bisa dibilang jika Dhirga menyukai Arin, tetapi Arin hanya menganggapnya sebagai teman biasa.
Vira segera bangun dari duduknya kemudian berjalan menuju ruang piket.
"Ol, liat mtk hal 16 dong" pinta Indy sambil menunjukan puppy eyesnya.
"Ambil"
"Terima kasih Olivia!"
Olivia berdehem. Ia melihat jika Vira sudah kembali lagi ke kelas.
Matanya memperhatikan Vira yang sedang menulis tugas didepan papan tulis.
"Lah, pak gendut kemana beb?" Tanya Rafa.
"Nanya aku, emangnya aku anak nya" ucap Vira kemudian berlalu pergi menuju tempat duduknya.
Vira melihat ketiga temannya yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Indy yang sibuk mencatat tugas, Olivia yang sibuk bermain game, dan Shila yang sibuk memakan kripik singkong kesukaannya.
"Ebuset dah, ini Arin mana coba?" Tanya Vira.
"Mana saya tau, saya kan ikan" jawab Shila.
"Et dasar ikan asin"
"Bukan ikan asin gua mah"
"Terus ikan apa?" Tanya Olivia.
"Ikan cupang" Olivia tertawa terbahak-bahak mendengarnya.
"Ah bisa aja lo kaleng kerupuk" timpal Vira membuat Olivia semakin terbahak-bahak tertawanya.
Tiba tiba saja, Alaska datang menghampiri Olivia yang membuat Olivia langsung memberhentikan aktivitas tertawanya. "Hai neng olii"
"Apaan sih"
"Masih pagi lho, jangan ketus ketus"
"Suka suka gue"
"Neng oli, bang Alaska boleh minjem pulpen ga?"
Olivia mendengus mencium bau bau aneh yang berada disekitarnya.
"Bau asem lo!" Ucap Olivia sambil menutup hidungnya.
"Ebuset dah neng, bang Alaska baru aja mandi kembang 7 rupa"
"Bau ih" ucap Olivia sambil buru buru memberikan Alaska pulpen.
***
"Ga, kamu marah gara gara aku dijodohin?" Tanya Arin hati hati.
Arga tersenyum. "Aku ga marah ko, bantuin aku ya buat nunjukin ke mama kamu kalo aku emang pantes buat kamu"
"Hm, iya"
"Yuk balik ke kelas?" Ajak Arga.
Arin mengangguk. Arga menggandengnya hingga sampai di kelas. Sepanjang perjalanan, baik Arga ataupun Arin sama sama diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan.
Arin dan Arga memasuki kelasnya. Arin langsung duduk di kursinya. Pandangan matanya tertuju ke arah kursi guru, kosong.
"Lah engkong lu mana Vir?" Tanya Arin.
"Dia mah bocah males" ucap Vira.
"Dia udah tua kampret, ya kali di panggil bocah. Cocok tuh dipanggil engkong" timpal Olivia.
"Ga pantes dia dipanggil engkong, liat aja apa badannya, kecil banget kaya bocah" ucap Vira yang langsung membuat keempat temannya tertawa geli.
"Parah lu vir, tuh liat cucunya ngamuk" ucap Indy sambil menunjuk ke arah Shila.
Shila melongo kemudian memajukan bibirnya beberapa centi. "Nuajonggg"
"Eh gimana, lo udah ngejelasin ke Arga tentang Arsya?" Tanya Olivia.
"Udah ko, katanya mau bantuin lo!"
"Hehehe, tadi gue mules banget makanya ga sempat bantuin lo"
"Lah emangnya lo kenapa lagi sama si Arsya?" Tanya Shila.
"Mau dijodohin dia" ucap Olivia datar.
"HAH? SERIUS?!!" Tanya Vira, Shila, dan Indy berbarengan.
Arin hanya menganggukan kepalanya lemah.
Anak laki laki yang sedang berdiri diambang pintu segera berlari memasuki kelas dengan terbirit-birit.
"Ih, ada apaan sih?" Tanya Shila.
"Ada Bu Nina"
Segera saja Shila langsung berlari menuju tempat duduknya.
"Hayo! Kebiasaan dah kamu mah kalo ga ada guru keluar keluar kelas mulu! Ngeliatin apa sih diluar?" Omel Bu Nina.
"Ini juga, ko yang cowok rambutnya pada gondrong sih? Besok pokonya harus sudah rapih, ga ada yang gondrong! Kalo perlu botak sekalian!" Sambung Bu Nina.
"Yaudah yu, besok botak yuuuuuu!" Ajak Dhirga.
"Yuuuuuu!" Timpal teman temannya.
"Ibu akan bagikan kartu peserta ujian kalian, awas ya kalo ujian kalian nyontek!" ujar Bu Nina kemudian memanggil murid satu persatu.
"Kita sama kelas berapa Bu duduknya?" Tanya Dhirga.
"10 IPA 2"
"Ruang ujian kalian ada dikelas 11 IPA 3 ya, jangan lupa hafalin rumus rumus yang sudah ibu berikan!"
"Iyaa bu" jawab semuanya dengan kompak.
Bu Nina mengangguk kemudian segera berjalan keluar meninggalkan kelas.
"Yeesss berarti gue satu ruangan dong sama Fino!" Ujar Indy histeris.
"Gue yang depan depanan sama Arga aja biasa aja!" Timpal Arin.
"Ol, lo beda ruangan ya sama Alaska?" Tanya Vira.
"Iya, malah gue bersyukur banget beda ruangan sama dia"
"Jangan gitu neng, nanti neng oli rindu sama Abang gimana?" Ucap Alaska yang tiba tiba saja datang menghampiri Olivia.
"Pengen banget gue rinduin lo ya?"
"Ya pengen lah, secara dirinduin sama Rossi"
Olivia mengeram, kemudian segera memukul keras lengan Alaska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Argarin [END]
Teen FictionTerimakasih pernah ada, HIGHEST RANK : #4 IN TAWA (10/07/2019) #10 IN ARGA (10/07/2019) #16 IN ARIN (10/07/2019) #1 IN ALASKA (22/06/2019) #5 IN OLIVIA (15/01/2020) #1 IN SHILA (16/01/2019) #9 IN RANGGA (16/06/2020) #1 IN BRENGSEK (16/01/2020) #10 I...