Balikan yuk?

4.6K 197 0
                                    

Arin, indy, vira, shila, dan olivia sedang mengobrol ria dimeja arin.

"Eh lo tau ga sih, kemarin pas gue pulang sekolah gue ketemu sam--" ucapan shila terpotong karena tiba tiba rangga menarik kedua tangannya.

"Apaan sih rang!" ujar shila kesal.

"Ikut gue shil.." pinta rangga.

"Ngapain sih? Ga penting" ketus shila.

Tanpa aba aba rangga langsung menarik pergelangan tangan shila kemudian membawa gadis itu ke taman belakang sekolah.

"Kira kira mau diapain ya si shila?" tanya indy.

"Semoga aja shila balik balik ke sini perutnya ga buncit" ujar arin polos yang langsung membuat tawa indy, vira, dan olivia pecah.

***

Sesampainya di taman, baik shila maupun rangga tidak ada yang memulai pembicaraan.

Rangga masih sibuk menatap kosong dedaunan yang mulai berjatuhan.

"Shil.." panggil rangga.

"Hm" shila berdehem.

"Gue mau ngejelasin semuanya" ucap rangga.

"Gaada yang perlu dijelasin lagi rang" lirih shila.

"Dengerin penjelasan gue dulu shil.." pinta rangga.

Shila mengangguk.

"Gue..gue sebenarnya ga bisa shil ngelupain lo. Gue masih sayang sama lo. Gue masih berharap lo bakal balik lagi ke gue. Lo ingat janji gue kan?" tanya rangga.

Flashback on.

Memenangkan hatiku bukanlah satu hal yang mudah..
Kau berhasil membuat ku tak bisa hidup tanpamu..
Menjaga cinta itu bukan lah satu hal yang mudah..
Dengan kasih lembut kau pecahkan derasnya hatiku..
Beruntungnya aku.. Dimiliki kamu..
Kamu adalah bukti..
Dari cantiknya paras dan hati..
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi, tentang terang dan gelapnya hidup ini..
Kaulah bentuk terindah..
Dari baiknya tuhan pada ku..
Waktu tak mengusaikan cantikmu..
Kau wanita terhebat bagiku tolong kamu camkan itu..

"Gimana suara aku bagus ga?" tanya rangga ke shila.

"Bagus.. Aku suka" ucap shila.

"Shil.."

"Apa rang?"

"Aku mau ngomong sesuatu"

"Ngomong aja kali, itu aja kamu udah ngomong" kekeh shila.

"Aku.."

"Kamu kenapa sih rang?"

"Aku mau putus.."

Seketika pertahanan shila runtuh, dirinya seperti ditimpah oleh ribuan pisau tajam. Satu satunya seseorang yang telah menjadi semangatnya kini malah pergi meninggalkan nya.

Tanpa aba aba air mata shila mengalir seketika. Namun, dengan cepat shila menghapus kasar air mata itu dengan tangannya. Berusaha terlihat tegar, padahal kenyataannya saat itu ia rapuh.

"Kenapa rang? Alasannya apa? " tanya shila parau.

"Ada problem besar shil, aku harap kamu bisa ngertiin ya. Kita berpisah juga ga akan lama ko. Aku janji, setelah problem ini selesai aku bakal balik lagi ke kamu. Pegang janji aku shil, pegang.." ucap rangga menenangkan shila.

"Problem apa? Aku ga mungkin langsung percaya gitu aja rang sama omongan kamu" lirih shila.

"Aku janji shil.. Kalo aku ga menepati, silahkan kamu hina aku, kata katain aku, aku rela.. Tapi aku mohon, ngertiin aku dulu shil.." ujar rangga sambil mengecup lembut rambut gadisnya.

Flashback off.

"Shil, ko bengong?" ucap rangga membuyarkan lamunan shila.

"Eh..engga" shila tersentak.

"Gue ngajak lo kesini karena mau nepatin janji gue ke lo waktu itu" ujar rangga tulus.

"Janji apa?" tanya shila berpura pura tidak tau.

"Balikan yuk?" ucap rangga.

Shila sempat terkaget ditempatnya. Ia langsung menatap wajah rangga.

"Ha?"

"Gue serius shil, semenjak putus sama lo, hari hari gue menjadi ga berwarna lagi" ujar rangga yang langsung mendapat senyum manis shila.

"Lo bisa ngasih tau dulu problem lo apa waktu itu?" tanya shila.

Rangga mengangguk kemudian segera menceritakan.

"Nyokap gue ngejodohin gue sama laras, tapi bokap ga setuju. Bokap tau kalau laras itu licik, bokap udah sering ngasih tau ke nyokap gue tentang kelicikan laras. Tapi tetap aja nyokap gue ga percaya. Sampai pada akhirnya nyokap gue ngeliat langsung gimana kelicikan laras waktu itu. Dan alhasil, gue ga jadi dijodohin sama laras" ujar rangga.

Shila membisu ditempatnya.

"Kenapa lo ga bilang dari awal rang?" tanya shila parau.

"Gue ga mau lo dibenci sama laras, gue tau laras itu licik. Maka dari itu gue mutusin lo supaya laras ga ngapa ngapain lo. Gue gamau lo kenapa napa, gue sayang lo shil, selama ini gue cuma bisa jagain lo dari kejauhan, cuma itu yang bisa gue lakuin kalo gue emang benar benar sayang lo" ucap rangga.

Shila menangis mendengarnya. Selama ini, ia salah kalau menduga rangga itu jahat. Padahal aslinya, rangga telah menjaganya tanpa shila ketahui.

"Lo tenang shil, sekarang nyokap bokap gue udah mulai bisa nerima pilihan gue.." ucapan rangga menggantung.

"Dan lo shil, lo pilihan gue.. Gue mau lo jadi milik gue lagi" ucap rangga tulus.

Shila tak bisa menyembunyikan kebahagiannya itu. Seseorang yang selama ini ia tunggu, kini telah kembali lagi kepadanya.

"Lo mau kan shil jadi pacar gue lagi" tanya rangga.

Shila membisu ditempatnya. "Hm, iya"

Rangga segera menarik shila ke pelukannya. Mereka berdua tersenyum bahagia saat itu.

Jujur, disaat saat seperti ini shila memang sangat merindukan rangga, shila rindu dipeluk rangga, dimanjakan rangga, shila rindu saat rangga menyanyikannya. Semuanya tentang rangga selalu shila rindukan.

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang