Isi surat

3.5K 166 2
                                    

Kumpulan cowok cowok ganteng sedang duduk sambil mencari angin didepan papan tulis, ada yang bermain dengan ponselnya, ada yang bermain kartu, ada yang tidur tiduran, bahkan ada yang sengaja sekali mencoret coret papan tulis.

"Ga, tadi siapa tuh yang narik narik cewek lo?" Tanya Rangga.

"Gatau" jawab Arga cuek.

"Lo ga cemburu gitu?"

"Cemburu itu cuma buat orang yang sedang tidak percaya diri"

"Jadi?"

"Dan sekarang aku sedang percaya diri"

"Aaahhhh, dilannnnn!" Ujar Rangga sambil memeluk Arga.

"Najis homo" Arga segera menjauhi Rangga. Kemudian cowok itu duduk disamping Alaska yang sedang sibuk dengan game diponselnya.

"Raf, gue izin ke toilet!" Ucap Dina.

"Ga! Lo ga liat, ini tuh masih KBM!"

"Tapi kan gue mau ngacaaaaa" keluh Dina, sementara Laras hanya diam sambil terus memperhatikan Rangga.

"Percuma lo ngaca kalo muka lo masih kaya gitu aja" ucap Rafa.

"Iya kaya manusia kerdil" sambung Alaska yang langsung membuat teman temannya tertawa.

"Ih apaan sih!" Teriak Dina.

Dina dan Laras kembali ke tempatnya, tak ada henti-hentinya Dina mendumel tentang kekesalannya terhadap Alaska dan Rafa.

Arin melangkahkan kakinya memasuki kelas. Didepan pintu ia sempat papasan dengan Arga yang sepertinya ingin keluar kelas. Mata mereka pun beradu pandang beberapa detik. Arin dengan segera memutuskan kontak mata dengan Arga, kemudian ia segera bergegas pergi ke tempat duduknya.

"Habis dari mana lo?" Tanya Vira.

"Gue udah tau kabar raysha, ternyata dia sekarang sudah menetap di Amerika"

"Ha? Lo serius?" Tanya Olivia.

Arin menganggukan kepalanya.

"Terus cowok yang tadi itu siapa?" Tanya Indy.

"Sepupunya"

Indy mengangguk mengerti.

"Ndy, kantin yu!" Ajak Fino kemudian langsung menarik tangan Indy.

"Eh semua, gue ke kantin duluan ya!" Teriak Indy.

"Fino, Arga mana?" Tanya Arin. Lekas saja Fino memberhentikan langkahnya.

"Oohh, Arga di rooftof Rin, katanya kalau mau kesana, kesana aja" ucap Fino.

Sementara Arin hanya mengangguk.

Olivia terlihat sedang mencari cari sesuatu, wajahnya terlihat begitu cemas.

"Eh ada yang liat tempat makan gue ga?" Tanya Olivia.

Shila tertawa sambil memalingkan wajahnya.

"SHILAAAAAAAAA! BALIKIN GA" teriak Olivia.

"Apa sih ol, emangnya gue yang ngumpetin"

"Terus siapa kalo bukan lo? Soalnya lo doang nih yang mukanya mencurigakan" selidik Olivia.

"Muka gue emang kaya gini!"

"Balikin cepetan!"

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang