Lomba?

4.8K 203 1
                                    

Arin berjalan sendirian dengan mata sembab menuju ke toilet siswa. Ia hendak pergi membasuh wajahnya.

Sesampainya di toilet, Arin menatap pantulan wajahnya di cermin. Terlihat kantung mata yang sedikit besar, mungkin karena ia menangis tadi.

"Kenapa lo jahat ga?hiks.. kenapa lo lebih ngebela Lyra dari pada gue?hiks..hiks.."

Arin terus menangis, untung saja toilet sedang sepi sepinya. Jadi tidak ada siswi yang berhamburan keluar masuk toilet.

"Arin..!" Arin menoleh ke arah sumber suara.

"Hiks..hiks.."

Raysha memeluk erat tubuh Arin, lalu mengusap kepalanya.

"Gue udah tau permasalahan lo sama Arga" ujar raysha melepas pelukan lalu menghapus cairan bening yang terus keluar dari mata Arin.

Arin hanya terdiam sambil terus menangis.

"Gue bakal bantu lo perbaiki hubungan lo sama Arga, lo tenang ya!"

***

Arga berjalan menyusuri koridor sekolah, ia hendak pergi menuju ke kantin. Sesampainya di kantin, Arga langsung mendapat bogeman keras dari Fino.

Bughhh

"Apa apaan si lo?!" Omel Arga sambil memegang pipinya yang berdenyut.

"MIKIR BANGSAT!"

"Mikir apaan anjing?!"

"Apa yang lo lakuin ke Arin ha?" Fino bertanya dengan nada suara yang dingin.

"Dia ngelabrak Lyra, terus gue harus diam aja gitu ngebiarin dia jadi rasis sekolah terus ditakutin sama semua siswa SMA averus?!" Arga memberi tatapan tajam ke Fino.

"GOBLOK..!! Lo ga tau kejadian yang sebenarnya!" Fino menonjok Arga sekali lagi. Arga jatuh tersungkur, tiba tiba saja Lyra datang membantunya bangun.

"Lo liat! Semenjak datangnya dia, hubungan lo sama Arin jadi rusak!" Fino menunjuk Lyra dengan jari telunjuknya.

"Apa lo ga mikir? Arin yang ga tau apa apa tiba tiba kena sasar sama lo! Bahkan yang gue tau dari Olivia, malah Arin yang mencegah Olivia sama Vira supaya dia berdua ga jadi ngelabrak Lyra! Tapi liat apa yang lo lakuin ke Arin? Lo bikin dia kecewa, lo bikin dia nangis! Apa lo ga mikir? Diluar sana banyak cowok yang pengen ada diposisi lo, jadi pacarnya Arin!"

Arga terus terdiam. Perkataan Fino membuatnya jadi memikirkan gadisnya itu.
Fino bergegas pergi menuju ke kelas meninggalkan Arga dan Lyra.

Arga segera berdiri bergegas untuk pergi.

"Ga lo mau kemana?"

***

Arin duduk di bangku nya sambil meletakkan kepala diatas kedua tangannya. Tiba tiba saja seseorang mengusap lembut rambutnya. "Maaf.."

Arin tersentak lalu segera menoleh ke arah sampingnya.

"Maafin gue Rin, gue tau gue salah. Ga seharusnya gue ngebela Lyra terus nyalahin lo sepenuhnya tanpa tau kejadian yang sebenarnya!" Arga meminta maaf sambil menggenggam erat kedua tangan Arin.

"Udah gue maafin" Arin tersenyum lalu melepaskan genggaman tangan itu.

"Jangan tinggalin gue Rin. Gue tau gue brengsek, gue janji bakal berubah demi lo" ujar Arga.

"Ko mendadak lebay si?" Arin menahan tawanya.

Arga menatap nya bingung lalu segera menarik tubuh gadis itu ke dalam pelukannya.

"I love u my girl! I promise I'll continue with you! Lupain masalah yang tadi ya" bisik Arga ke Arin.

"I love u to my boy!" Arin membalas bisikan Arga. Lalu segera melepas pelukannya.

"Nanti pulang sekolah, nonton mau? Yang gue tau, film bioskop lagi bagus bagus" tawar Arga yang langsung membuat wajah Arin berbinar binar.

"MAUUUUU..!!" Arga tersenyum melihat tingkah laku gadisnya.

***

Pelajaran kembali dimulai..

"Baik anak anak, sebentar lagi sekolah kita akan berulang tahun. Oleh karena itu, pihak sekolah mengadakan beberapa lomba yang harus diikuti oleh semua kelas." Ujar Bu Nina sambil memegang surat edaran.

"Apa aja Bu lombanya?" Tanya Alaska.

"Futsal, basket, volly, nyanyi, dance, catur, lomba menghias kelas, peragaan busana adat, dan masih banyak lagi. Oh iya, kalo lomba peragaan busana adat itu wajib ya, setiap kelas harus ada perwakilannya!"

"Kelas kita siapa Bu perwakilannya?" Tanya Rafa selaku ketua kelas.

"Gimana kalo Arin sama Arga aja Bu!" Sambung Fino yang langsung mendapat anggukan dari teman sekelasnya.

"Iya Bu Arin Arga aja!"

"Cocok tau Bu!"

"Yang satu cantik satunya lagi ganteng!"

"Pokoknya Arin Arga!"

"ARIN ARGA!!"

Suara kelas mulai riuh, teman kelasan mereka ingin kalau Arin dan Arga yang akan mengikuti lomba peragaan busana adat.

Arin hanya terdiam di tempat duduk. Sedangkan Arga? Arga mengiyakan untuk mengikuti lomba itu.

"oke oke, semuanya diam!" Teriak Bu Nina membuat semua siswa langsung diam.

"Gimana Arin juga Arga, kalian mau ikut lomba ini?" Tanya Bu Nina.

"Saya bersedia Bu!" Ujar Arga.

"Kalo Arin?" Tanya Bu Nina mengerutkan keningnya.

Arin mengangguk ragu.

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang