Cinta segiempat

3.3K 129 3
                                    

Arin turun dari motor Arga. "Makasih ya" ucap Arin sambil melepaskan helmnya lalu memberikan kepada Arga.

Arga mengambil helm itu, kemudian tersenyum. "Sama sama"

"Nanti aku jemput ya" sambung Arga.

Arin mengangguk.

"Mau mampir dulu?" Tawar Arin.

Arga menggeleng. "Next time aja yaa"

"Ow, oke" balas Arin sambil mengangguk.

"Masuk gih" ucap Arga sambil menunjuk ke arah gerbang rumah Arin.

"Iya, kamu hati hati ya" ucap Arin.

Arga mengangguk sambil tersenyum. "Iya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam,"

Arga mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Selepas Arga pergi, Arin langsung berjalan memasuki rumahnya. Gadis itu membuka pintu rumahnya. Rumahnya terlihat sepi.

"Assalamualaikum" ucap Arin.

"Waalaikumsalam, eh non Arin sudah pulang" balas Bi asih yang kebetulan sedang menyapu lantai.

"Iya Bi, mama mana?" Tanya Arin.

"Nyonya masih dibutiknya non, katanya ada meeting" balas Bi asih.

Arin mengangguk. "Ohh, oke. Bi nanti kalo mama sudah pulang, tolong bilangin ya kalo Arin pergi ke rumah sakit-"

"Astaghfirullah non, non Arin sakit? Sakit apa non? Kok ga bilang sama bibi?" Tanya bi asih khawatir sambil memotong ucapan Arin.

"Ih bibi, dengerin ucapan Arin dulu makanya" ucap Arin kesal.

Bi asih hanya menyengir.

"Jadi, Arin ke rumah sakit itu pengen jenguk Alaska, soalnya Alaska kan abis kecelakaan" ucap Arin.

"Alaska temannya non Arin?" Tanya bi asih.

"Bukan bi, Alaska satpam disekolah Arin" balas Arin.

"Lah ko gitu non?"

"Ya udah tau Alaska temannya Arin, pake segala nanya, dasar bibi" balas Arin.

"Hehe, bibi kan gatau non" ucap Bi asih polos.

"Itu udah Arin kasih tau, udah ah Arin mau mandi" ucap Arin sambil berjalan menuju ke lantai dua rumahnya.

"Jangan lupa bilang ke mama ya bi" teriak Arin sambil menaiki tangga.

"Siap nonnn!"

Arin meletakan tasnya diatas kasurnya. Gadis itu segera pergi berlari menuju ke kamar mandi. Ia mandi sambil bernyanyi dengan suara yang bisa dibilang cukup keras.

"Jika dia bahagiamu, mungkin itu yang terbaik untukmu.. Jika harus mundur teratur, kau kenangan tak ter-"

"NON ARIN, JANGAN TERIAK TERIAK ATUHHHH" teriak Bi asih sambil menggedor-gedor pintu kamar Arin.

"Bibi, Arin itu lagi nyanyi tau bukan teriak teriak" balas Arin sambil ikut berteriak.

"Tapi kok nyanyi kaya teriak teriak si non?" Tanya bi asih.

"Oh iya non, ada den Arga tuh lagi nunggu diruang tamu" sambung Bi asih.

"WHAT THE HELL? DEMI APA BI? INI ARIN BARU SAMPOAN" balas Arin heboh.

"Beneran non, itu den Arga sudah nunggu dibawah" ucap Bi asih.

"Bilang ke Arga bi suruh tunggu bentar lagi" balas Arin.

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang