Hari Senin, hari yang sangat horor untuk para pelajar, termasuk Arin.
Gadis itu menguncir rambutnya, kemudian ia segera beranjak untuk memakai sepatu. Setelah selesai, ia pergi menuju ruang makan. Ia tidak sarapan, ia hanya berpamitan kepada papa dan mamanya.
"Lho, kamu ga sarapan?" Tanya Ferdi heran.
"Arin buru buru pah nanti telat mau upacara"
Arin berlari lari kecil menuju garasinya. Ia mengambil motor kemudian segera melajukannya.
20 menit kemudian Arin telah tiba diparkiran sekolah. Ia memarkirkan motornya kemudian segera berjalan menyusuri koridor sekolah menuju ke kelasnya.
"Masyaallah, gue kira mah udah rame gitu ini kelas. Lah ini apaan? Baru gue doang yang datang!" Gerutu Arin sebal ketika melihat isi kelasnya yang masih terbilang sangat kosong.
Arin menaruh tasnya kemudian ia segera duduk dibangkunya. Tak banyak hal yang ia lakukan, ia hanya termenung memikirkan kisah cintanya yang rumit.
"WOY NGOPIIIIIII" Teriak Alaska. Arin terlonjak kaget kemudian ia segera memukul keras lengan cowok bertubuh besar itu.
"Aduh aduh, sakit rin" pekik Alaska.
"Salah sendiri ngagetin gue!"
"Lagi lo pagi pagi udah ngelamun aja, tar kemasukan setan penunggu pohon asem aja"
"Apaan si, ngelamun juga engga"
"Semerdeka lo deh Arina"
***
"Upacaranya masih lama apa ya?" Keluh Shila sambil mengelap keringat yang mengucur deras di dahinya.
Olivia melirik ke arah Shila. "Ya masih lah! Udah tau ini baru pembacaan UUD"
Shila terus saja mengeluh, sehingga tiba tiba ia mendapat ide cemerlang supaya ia tidak mengikuti upacara bendera.
Shila memulai dramanya, ia berakting seakan akan ia sedang sakit perut, padahal nyatanya tidak, ia sehat sehat saja.
"Aduh aduh, perut gue sakit! Bisa panggilin PMR ga?" Ucap Shila sambil memegangi perutnya.
Indy menatapnya panik kemudian ia segera memanggil salah satu anggota PMR. "Eh eh, sini lo! Nih bawa teman gue ke rumah sakit jiwa, katanya dia sakit perut"
"Kampret lo!" Shila menoyor kepala Indy.
Anggota PMR itu melongo mendengar ucapan Indy.
"Cepetan bawa!"
"I..iya ka" Shila dibawa ke UKS, di UKS ia disuguhkan teh hangat beserta makanan.
"Minum ka" ucap anggota PMR itu.
Shila mengangguk kemudian segera meneguk minuman itu dengan cepat.
"Makanannya ada ga? Laper banget nih gue" tanya Shila sambil memegangi perutnya yang mulai keroncongan. Shila terpaksa tidak sarapan dikarenakan tadi pagi ia bangun kesiangan. Ia keasyikan nonton drama Korea terbaru dikamarnya hingga larut.
"A..ada ko kak" Anggota PMR itu memberikan nasi beserta ayam goreng.
Tidak sampai 10 menit, makanan Shila sudah ludes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Argarin [END]
Teen FictionTerimakasih pernah ada, HIGHEST RANK : #4 IN TAWA (10/07/2019) #10 IN ARGA (10/07/2019) #16 IN ARIN (10/07/2019) #1 IN ALASKA (22/06/2019) #5 IN OLIVIA (15/01/2020) #1 IN SHILA (16/01/2019) #9 IN RANGGA (16/06/2020) #1 IN BRENGSEK (16/01/2020) #10 I...