Marahnya Arin, sabarnya Shila

3.3K 130 3
                                    

Pagi sudah tiba, matahari mulai menampakkan sinarnya. Koridor sekolah masih terlihat sangat sepi, hanya ada beberapa siswa saja yang sudah datang.

Arin berjalan menuju ke kelasnya. Sesampainya dikelas, sudah ada Olivia dan Dhirga yang sedang duduk di bangkunya masing masing.

"Eh Rin, datang juga lo" sapa Dhirga begitu melihat Arin yang sedang berjalan menuju ke tempat duduknya.

"Kenapa?" Tanya Arin sambil duduk.

"Nih surat izin Vira sakit, Alaska sakit, Dina wafat" ucap Dhirga sambil membaca surat izin dari siswa yang tidak masuk.

"Ngaco lo, masa iya Dina wafat" ucap Arin.

"Iyaiya, Dina sakit. Tapi bentar lagi kayanya wafat" ucap Dhirga.

"Ini orang kayanya sensi banget sama Dina" cibir Olivia sambil menunjuk Dhirga dengan dagunya.

Dhirga hanya cengengesan sambil memamerkan deretan giginya.

"Ih, ada cabe tuh di gigi lo" ucap Olivia sambil bergidik ngeri.

"Hah? Serius lo?" Tanya Dhirga.

"Iya, itu ada cabe ih" ucap Olivia.

"Oh iya lupa, barusan gue makan sambel terasi buatan nyokap gue" jawab Dhirga sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Bersihin sana, jorok banget lo" cibir Olivia.

Dhirga berjalan keluar kelas menuju ke toilet sekolah.

Olivia menghampiri Arin yang sedang membaca buku, lalu Olivia duduk disampingnya.

"Rin" panggil Olivia.

"Hm?"

"Indy sama Shila udah selesai masalahnya?" Tanya Olivia.

"Gatau" jawab Arin datar.

Olivia menghembuskan nafasnya pelan. "Kalo Fino sama Indy udah putus?"

"Udah"

"Kapan?"

"Waktu kejadian Shila meluk Fino, disitu Indy benar benar kacau. Makanya Indy langsung ngechat Fino buat minta putus" ucap Arin panjang lebar.

"Yah sayang banget ya, padahal yang gue perhatiin kalo mereka masih saling sayang" ujar Olivia.

"Ya mau gimana lagi, belum jodoh" timpal Arin sambil memasukkan buku yang tadi sempat ia baca ke dalam tasnya.

"Gue rasa dia berdua tukeran pasangan deh" ucap Olivia.

"Heh udah ah, lo pagi pagi malah ngajakin gue gibah" ucap Arin.

"Gibah itu nikmat" ujar Olivia.

"Nikmat gigi lo"

Tiba tiba saja datang Indy dan Rangga yang sedang berjalan memasuki ruang kelas.

"Rin, ol" sapa Indy begitu melewati Arin dan Olivia.

Arin hanya tersenyum membalasnya, sedangkan Olivia ia menatap Indy aneh sambil membuka sedikit mulutnya.

"Tutup mulut lo nanti kemasukan lalat aja baru tau rasa" cibir Arin yang langsung membuat Olivia menutup mulutnya.

Samar samar Arin dan Olivia mendengar apa yang sedang Indy juga Rangga bicarakan.

"Ndy, tar temenin gue beli buku yu" tawar Rangga.

Indy menatap Rangga bingung. "Tumben mau beli buku"

"Buku komik maksudnya" ucap Rangga.

"Beli sendiri sana"

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang