Arin berjalan menyusuri koridor sekolah yang sepi. Hari ini Arin pulang dijemput oleh Rayhan, abangnya. Tetapi, Arin ingin pergi ke salon dulu untuk memotong rambut panjangnya.
"Abang temenin Arin ke salon dulu!!" Ucap Arin sambil memasuki mobilnya.
"Tar lama lagi lu" cibir Rayhan sambil memutar bola matanya malas.
"Yaudah kalo ga mau nganterin, Arin pergi sendiri aja" Arin ngambek sambil memajukan bibirnya beberapa centi. Rayhan yang melihat itu hanya terkekeh kecil sambil mencubit pipi Arin.
"Ih, sakit!!" Omel Arin.
"Hehehe"
Arin tiba disalon lalu meminta seorang pegawai salon untuk memotong rambut pendeknya sebahu karena menurut Arin rambut panjang hanya membuatnya gerah.
Tidak sampai sejam rambut Arin sudah terlihat rapih dan terlihat lebih fresh.
"Udah?" Tanya Rayhan.
"Dah" jawab Arin.
Arin keluar dari salon itu kemudian ia memasuki mobilnya. Rayhan segera menginjak pedal gas mobilnya kemudian bergegas pulang.
Sepanjang perjalanan Rayhan bertanya soal Arga ke Arin.
"Lu pacaran sama Arga?" Tanya Rayhan ragu ragu.
"Sejak kapan Abang jadi kepo sama Arin?"
"Rin, gue kan Abang lu! ya wajar kali kalo gue kepo sama lu" cibir Rayhan.
Arin hanya terkekeh pelan lalu mengangguk perlahan.
Mereka tiba di rumah, Arin memasuki rumahnya disusul oleh Rayhan yang berada dibelakangnya.
Arin menyalami punggung tangan mamanya.
"Lho Rin? Kamu potong rambut?" Tanya Winda, mamanya Arin.
"Hehehe iya mah, gerah abisnya" Arin menyengir menampilkan gigi putihnya yang tersusun rapih.
Arin menaiki anak tangga menuju kamarnya. Kemudian ia melempar tas ke atas kasur lalu segera melepaskan sepatu dan kaos kaki.
Arin berdiri di depan kaca, menatap pantulan wajahnya. Terlihat wajah lelah, meskipun lelah Arin tetap terlihat cantik.
Arin pergi mandi, setelah mandi Arin mengeringkan rambut beserta badannya.
Arin mengambil piyama doraemon yang ingin ia kenakan. Setelah berpakaian, tiba tiba ponsel Arin berdering. Arga menelponnya.
Arga is calling..
"Halo?"
"Hai, sudah makan?"
"Belum"
"Makan! Jangan sampe gue suapin deh!" Goda Arga.
"Idih, dikira gue bayi kali" ketus Arin.
"Hehehe"
"Haha"
"Rin?" Panggil Arga.
"Hm?" Arin berdehem.
"Kenapa potong rambut? Padahal cantikan rambut panjang" tanya Arga tanpa basa basi.
"Gerah"
"Ooh gitu"
Arin segera memutuskan sambungan teleponnya. Lalu meletakkan ponsel itu diatas meja belajarnya. Pikirannya kemana mana. Apa Arga tidak suka kalo Arin potong rambut? Atau Arga gak suka sama cewek berambut pendek? Ah entahlah, memikirkan itu hanya membuat otak Arin panas.
Akhirnya Arin merebahkan tubuhnya di atas kasur lalu tanpa sadar Arin sudah terlelap dalam tidurnya.
Arin baru bangun tepat jam 21.00 saat Arin mengecek ponselnya, ternyata ada banyak sekali notif dari Arga yang Arin dapatkan.
Arin hanya memandang nya malas lalu melanjutkan tidurnya kembali.
"Rin, Rin" ucap Rayhan sambil mengetuk ngetuk pintu kamar Arin.
Mata Arin mengerjap perlahan lahan. "Ih apaan si?"
"Ini cowo lo nelpon Abang,"
"Bilang aja Arin tidur, ribet banget sih" ucap Arin sambil sedikit berteriak.
"Dasar mak lampir," cibir Rayhan sambil beranjak pergi dari kamar Arin.
"Berisik lo, ganggu tidur gue aja" balas Arin.
Akhirnya gadis itu kembali memutuskan untuk tidur. Karena Rayhan, jam tidurnya sudah terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Argarin [END]
Teen FictionTerimakasih pernah ada, HIGHEST RANK : #4 IN TAWA (10/07/2019) #10 IN ARGA (10/07/2019) #16 IN ARIN (10/07/2019) #1 IN ALASKA (22/06/2019) #5 IN OLIVIA (15/01/2020) #1 IN SHILA (16/01/2019) #9 IN RANGGA (16/06/2020) #1 IN BRENGSEK (16/01/2020) #10 I...