Arin senang

3.5K 158 1
                                    

"Hah?" Tanya Olivia keheranan, ia benar benar terkejut ketika melihat Alaska yang mengutarakan isi hatinya kepadanya.

"Abang Alaska serius neng" ucap Alaska sambil menatap Olivia lekat.

Olivia terdiam, ia nampak kebingungan ingin memberikan jawaban apa.

Tetapi, tidak lama kemudian, Zubaidah datang dengan membawa 3 kantung kresek yang berisikan makanan beserta minumannya.

"Alaska!" Teriak Zubaidah sambil menghampiri Alaska.

"Apaan si Mak?" Tanya Alaska heran.

"Lo tuh ya kebangetan banget jadi bocah, teman lo dateng bukannya gelarin karpet" cerocos Zubaidah. Alaska yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.

"Orang ada bangku juga Mak" ucap Alaska sambil menunjuk beberapa bangku.

Zubaidah menatap kesal anaknya. "Lah lo ga liat, ini banyak yang pada diri! Nanti kalo tuh bocah kelamaan diri, bisa tinggi tau ga si lo. Udah cepat gelarin karpet! Emak mau bikinin minuman dulu di dapur" Zubaidah melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Iya iya" dengan langkah lesu, Alaska mengambil karpet kemudian menggelarnya.

"Sini aja duduknya" ajak Alaska ketika ia sudah menggelar karpetnya.

Teman-temannya mengangguk kemudian segera menghampiri Alaska dan ikut duduk bersama.

Arin duduk disamping kanan Olivia, Vira duduk disebelah kiri Olivia, Shila duduk disamping Arin, sedangkan Indy duduk disamping Vira.

"Eh ol, terima aja" bisik Arin tepat ditelinga Olivia.

"Iya ol, ga liat gimana perjuangannya Alaska buat ngedapetin lo" sambung Vira.

Olivia terdiam sejenak, ia nampak sedang mempertimbangkan sesuatu.

"Nih tong, neng minumannya. Minum dah, haus kan lo pada?" Tanya Zubaidah yang membawa nampan berisi minuman beserta cemilan cemilan. Zubaidah ikut duduk disamping anaknya.

"Makasih Tante" ucap Dhirga sambil menyeruput minumannya.

"Ebuset dah, jangan panggil Tante, panggil aja emak" ucap Zubaidah.

"Iya Mak" jawab teman temannya Alaska kompak.

Zubaidah tersenyum. "Maaf dah ya kalo rumahnya sempit, soalnya kalo luas takutnya nanti si Alaska nemplok ditembok mulu"

Teman temannya pada tertawa, tak terkecuali Alaska. Lelaki itu lebih memilih untuk diam.

"Woi Al, cemberut aja lo" tegur Rangga.

"Kan belum dikasih jawaban sama Olivia, makanya cemberut" ledek Fino.

"Apaan si lo Fin" ketus Alaska.

"Kasih jawaban makanya ol" ucap Rafa ke Olivia.

Olivia mengangguk.

"Gue mau Al" ucap Olivia malu malu.

Alaska melompat lompat kegirangan, Zubaidah yang melihat anaknya seperti itu langsung memeluk anaknya. Sambil sesekali mengusap ngusap kepala anaknya.

"Ebuset dah tong, lo ngapa ini? Lo kemasukan ya? Auzubillahhiminasyaitonnirojim, Bismillahirrahmanirrahim, puhhhh... Keluar lo setan dari tubuh anak gue" ucap Zubaidah sambil menyembur Alaska dengan air putih yang sedari tadi berada didalam genggamannya.

Alaska mengusap ngusap wajahnya yang basah. "Apaan si Mak, Alaska ngga kemasukan juga"

Zubaidah menatap Alaska bingung. "Lah terus lo tadi ngapa lompat lompat sendiri?"

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang