Raysha menggandeng Arin memasuki kelasnya. Arga yang memperhatikan mereka berdua hanya memberikan wajah datar. Arin menduduki bangkunya.
Vira yang melihat wajah Arin langsung bingung.
"Rin, lo kenapa? Kenapa mata lo sembab begini?"
Arin tersenyum tipis. Lalu ia menceritakan apa yang tadi terjadi. Vira yang mendengarkan langsung menampilkan wajah marah.
Kalau saja dikelasnya sedang tidak ada guru, sudah pasti Vira akan melabrak Lyra.
"Terus, Arga ga ngejar lo?" Tanya Vira sedikit berbisik.
"Engga" ucap Arin lalu tertawa sinis.
***
Arga sedari tadi duduk di bangkunya sambil terus melamun.
"Gue ga nyangka, ko lo bisa begitu ke Arin?" Ucap Fino yang membuyarkan lamunan Arga.
"Salah emang?" Tanya Arga sinis.
"Ya salah lah bego! Lo ke kantin berdua sama Lyra. Terus lo gandengan tangan sama si Lyra. Lo sadar ga si, Lyra itu sahabat nya Arin! Kalo lo punya hati lo ga bakal kaya gini haha!" Ucap Fino gemas karena melihat tingkah lakunya Arga.
Arga diam sejenak. "Dia udah sama raysha, lo ga bisa sepenuhnya nyalahin gue!"
"Lo salah! Lo seharusnya dengerin penjelasan Arin dulu. Lo ga bisa sepenuhnya nyalahin Arin terus pergi sama cewek lain gitu aja. Lo ga mikirin perasaan Arin. Lo ga inget gimana susahnya lo merjuangin dia sampe akhirnya dia jadi pacar lo? Apa lo ga inget? Jangan sampe sebuah hubungan kandas cuma gara gara keegoisan lo semata!" Fino yang terbakar suasana langsung mengeluarkan kata kata so bijak.
Arga dibuat diam oleh Fino setelah sekian kalinya. Ia kembali mengingat bagaimana susahnya dulu ia memperjuangkan Arin. Mulai dari sifat Arin yang judes, keras kepala. Sampe sekarang sifat Arin yang luluh kepadanya.
***
Pelajaran Bu Nina sudah selesai. Vira menggebrak meja Lyra. Lalu melabraknya habis habisan. Untung saja hanya tersisa 6 siswa didalam kelas, Arin, Olivia, Vira, Shila, Indy, dan Lyra.
"Heh, maksud lo apaan ha? Mau nyoba jadi pelakor?" Shila memulai pembicaraan dengan kata kata yang menyelekit.
"Gue ga bermaksud ngerebut Arga dari Arin. Lagi juga Arga nya yang ngedeketin gue duluan!" Ujar Lyra sombong.
"Oh ya? Ga salah denger gue? Cewek tipe Arga tuh yang berkelas. Ga kaya lo cewek receh murahan ew!" Kali ini Vira yang mengeluarkan kata kata pedasnya.
"Vir, shil, udah!" Arin melerai mereka berdua.
"Rin, udah lo diem aja ya!" Ucap Olivia sambil memegang pundak Arin.
Vira dan Olivia terus beradu mulut dengan Lyra. Hingga Lyra kehabisan kata kata untuk membela dirinya.
"BERHENTI..!!" Ujar seorang cowok diambang pintu. Ya, cowok itu Arga. Arga menarik pergelangan tangan Arin, lalu menarik gadis itu dengan kasar.
"ARGA LEPASIN..!!" Teriak Arin tiada henti hentinya. Arga membawanya ke taman belakang sekolah.
"ARGAAAA..!!!" Kali ini Arin berteriak lebih keras membuat cowok itu langsung menarik tubuh Arin untuk duduk diatas kursi taman.
Arga memperhatikan gadis itu dengan tatapan tajam. Arin hanya merunduk. "Angkat kepala lo!" Perintah Arga membuat Arin mengangkat kepalanya perlahan.
"Kenapa lo ngelabrak Lyra? Lo cemburu gue sama dia? Kalo cemburu gausah gini Rin caranya. Cara yang lo pake tuh kampungan!" Ucap Arga dengan suara lantangnya.
Arin terdiam sejenak. Seharusnya Arga membelanya, tetapi ini Arga malah membela wanita lain.
"GUE NANYA SAMA LO! SEBENARNYA PACAR LO ITU SIAPA SIH? GUE APA LYRA? KENAPA SELALU GUE YANG SALAH DIMATA LO? KENAPA LO BELAIN DIA TERUS? Hiks...hiks... KENAPA GA SEKALIAN AJA LO PACARAN SAMA DIA TERUS PUTUSIN GUE..!!" Arin berteriak menahan rasa sakit karena sikap lelaki itu.
"Gue ga bisa! Gue ga bisa ngelepasin lo begitu aja..!!!" Arga berteriak sambil mengacak ngacak rambutnya frustasi.
Arin terdiam ditempatnya. Arin ketakutan melihat Arga yang sedang emosi.
"Kalo lo ga bisa ngelepasin gue, seenggaknya hargain gue sebagai pacar lo!" Ucap Arin menangis lalu pergi meninggalkan Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Argarin [END]
Teen FictionTerimakasih pernah ada, HIGHEST RANK : #4 IN TAWA (10/07/2019) #10 IN ARGA (10/07/2019) #16 IN ARIN (10/07/2019) #1 IN ALASKA (22/06/2019) #5 IN OLIVIA (15/01/2020) #1 IN SHILA (16/01/2019) #9 IN RANGGA (16/06/2020) #1 IN BRENGSEK (16/01/2020) #10 I...