Salah paham

5.1K 198 1
                                    

Lyra berjalan menuju ke kelasnya. Ia tidak sadar jika Arga juga berjalan dibelakangnya.

Pak Harto sepertinya sudah berada dikelasnya, dan itu membuat Lyra mempercepat langkahnya.

"Ma..maaf pak, tadi saya pergi ke perpustakaan sebentar!" Ucap Lyra memberanikan diri menatap wajah pak Harto.

Tiba tiba saja Arga masuk ke dalam kelas kemudian menyalami pak Harto. "Dari mana kalian berdua! Sudah masuk jam pelajaran saya malah bolos! Berduaan lagi!" Omel pak Harto dengan muka yang menyeramkan, lebih seram dari mantan.

"Saya abis dari toilet pak, eh ketemu Lyra kesulitan ngambil buku di perpustakaan, yaudah saya bantuin lah! Kan bapak sendiri yang bilang kalo kita sebagai manusia itu harus saling bantu membantu!" Arga mencerocos panjang lebar membuat pak Harto menampilkan wajah murkanya.

"Kamu nasehatin saya Arga? Kalian berdua saya hukum hormat didepan bendera se-ka-rang!" Ucap pak Harto dengan penuh penekanan.

Kemudian Arga berjalan diiringi oleh Lyra dibelakangnya. Arin memperhatikan keduanya dengan tatapan mata yang sulit untuk diartikan.

Olivia yang melihatnya langsung menenangkan Arin "sabar Rin, dari awal juga kan gue udah gasuka tuh sama si Lyra Lyra itu! Centil keliatannya!" Arin hanya terdiam mendengarkan sambil terus memperhatikan keduanya.

***

"Gara gara lo kan gue jadi dihukum!" Omel Arga sambil sambil terus hormat didepan bendera.

"Yeu, salah sendiri kenapa lo bolos?!" Ucap Lyra tak terima karena disalahkan. Arga hanya terdiam kemudian ia menarik lengan Lyra, mengajak perempuan itu pergi ke kantin.

Arga memesan bakso 2 mangkuk dengan air mineralnya. Mereka duduk berhadap hadapan.

Tidak lama kemudian, Alaska dan Gilang menghampiri Arga kemudian duduk dikursi yang masih kosong. "Tumben ga ke kantin sama arin" ucap Alaska sambil melirik Lyra sebentar.

"Nanti Arin juga kesini" Arga hanya menjawabnya datar kemudian ia melanjutkan makan baksonya.

Lyra yang mendengar percakapan itu hanya terdiam menunduk.

***

Bel istirahat telah berbunyi, banyak siswa siswi yang berhamburan keluar kelas menuju ke kantin. Tak terkecuali dengan Arin, dia lebih memilih untuk berdiam diri dikelas.

"Rin? Ga ke kantin?" Sapa Rangga kemudian diikuti oleh Fino yang berjalan dibelakangnya.

"Ga deh"

"Nanti dicariin si bos lhoooo"

"biarin aja deh" Arin tersenyum kecut.

Rangga dan Fino berjalan meninggalkan kelas, sekarang hanya tertinggal Arin yang berada didalam kelas sendirian.

Saat ini yang Arin lakukan adalah mendengarkan musik, baginya musik adalah tempat untuk mencurahkan isi hatinya.

Arin mendengarkan lagu sang penggoda. Tetapi ia dikejutkan oleh kehadiran raysha. "Doooor....!!!!"

"Ish kaget tauuuu..!!" Omel Arin sambil memukul lengan raysha. Lalu melepas earphone nya.

"Aduh, sakit Rin!" Raysha memekik kesakitan.

"Lagian!"

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang