Hoodie

8.2K 345 1
                                    

Bel istirahat berbunyi. Arin, Olivia, Vira, Shila, Indy, Fino, Rafa, dan Arga pun segera pergi ke kantin.

Mereka membeli bubur ayam mpok Ita. Olivia terlihat sangat lapar, dia makan bubur dengan terburu buru.

"Pelan pelan, tar lo keselek" ucap shila yang masih sibuk dengan ponselnya sambil menunggu pesanan buburnya datang.

"Laper" jawab Olivia kini mulutnya dipenuhi oleh bubur dan kerupuk.

"Kaya Arin dong, tuh liat arin makan bubur lembut banget" goda Fino.

Arga menatapnya sinis.

"Eh iya iya ampun" ucap Fino sambil melihat ke arah Arga.

Arga hanya diam. Arin yang sedari tadi sedang makan tidak memperhatikan apa yang mereka bincang kan.

Saat mereka sedang asik asiknya berkumpul, seseorang datang dan segera menghampiri Arin.

"Arin ya?" Tanya nya.

"Iya"

"Gue Johan, yang kemarin DM lo di ig" ucap cowok berpostur tinggi dengan hidung mancungnya.

"ya kalo DM mah emang di ig lah goblok" cibir arga.

"Nanti gue chat ya!" ucap johan berlalu pergi.

"Siapa Rin?" Tanya Indy.

"Johan" jawab Arin singkat.

"Oh iya iya gue tau, dia itu anak IPS yang ganteng" heboh Olivia.

"B aja" ucap Arin cuek.

***

@johanwrdana_
Yang tadi cowok lo ya?

@arinapriscilla
temen gue

@johanwrdana_
Oh, btw rumah lo
dimana?

@arinapriscilla
komplek mawar

@johanwrdana_
Satu arah dong sama gue

Arin tak membalas DM dari Johan, dia lebih memilih untuk mendengarkan musik dengan menggunakan earphone nya. Lalu dia mendengarkan lagu my self.

Tiba tiba Arga datang dan duduk dibangku depan Arin. Arga menatap lekat mata Arin. Tatapan yang Arga berikan sangat hangat.

"Ngapain lo? " tanya Arga.

"Ngapain ke yang enak" jawab Arin cuek.

"Jawab yang benar" ucap arga.

"Dengerin musik"

"Ikutan dong" pinta Arga.

Arin langsung mengangkat kepalanya memandang wajah tampan arga. "Lo kira permainan ikutan!" ujar arin kesal.

Sementara arga hanya terkekeh ditempanya.

Tanpa disuruh Arga pun langsung berpindah posisi, dia duduk dibangku sebelah Arin. Lalu Arin memberikan sebelah earphone nya.

Arin memutar lagu Trouble is a friend, ternyata keduanya sangat menyukai lagu ini.

Arin menyanyi dengan suaranya yang bisa dibilang lembut. Arga yang mendengar sontak langsung memperhatikan Arin.

Arin yang tau kalau Arga sedang memperhatikannya mendadak gugup. Pipinya pasti merah.

"Lo kenapa?" Tanya Arga sambil terus memperhatikan Arin.

"Nggaaa"

"Yang bener, itu pipi lo ko tiba tiba merah?" Ledek Arga sambil mencubit gemas kedua pipi Arin.

"Ihhh, apa sih sakit tauuuu!" Omel Arin sambil memegangi kedua pipi nya.

"Lo lucu ya kalo cemberut" kekeh Arga.

"Apaan sih" ucap arin malu.

"Rin, dipanggil johan tuh" ucap shila tiba tiba datang menghampiri arin.

Arin segera melepas earphonenya kemudian berjalan menuju pintu kelas.

"Ah lo shil! Ganggu pdkt gue sama arin aja" dengus arga.

Arin melihat johan yang sedang berdiri sambil menatap datar ke arah lapangan basket.

"kenapa?" tanya arin to the point.

"Buat lo" johan memberikan sebuah bingkisan berwarna merah keemas emasan.

"Gausah" tolak arin.

"Rezeki ga boleh ditolak" ucap johan lembut.

"Gue gamau" ucap arin.

"Terima!" johan terus memaksa arin, sampai pada akhirnya arin mengalah dan menerima bingkisan itu.

Johan tersenyum melihat arin menerima bingkisannya.

"Gue duluan ya rin, mau tanding basket" pamit johan.

Arin hanya mengangguk kemudian memasuki kelas.

"Wiiihh, apaan tuh rin?" tanya rangga kepo. Tubuh pria itu terlihat seperti sedang bergoyang.

"Kepo lo" ketus arin.

"Yaela nanya doang arin" ucap rangga.

"Bingkisan" jawab arin datar.

"Iya tau, maksudnya isinya apaan tuyul?"

"Eh berani lo bilang gue tuyul?! Lo pikir gue botak?" omel arin.

Rangga hanya cengengesan sambil asik goyang bang jali. Setelah puas bergoyang, pria itu berlari menghampiri alaska yang masih sibuk dengan gamenya.

Arin kembali duduk dibangkunya. Diletakan bingkisan itu diatas mejanya.

"Apaan tuh?" tanya indy menghampiri.

"Gatau" jawab arin.

"Buka dong" pinta indy.

"Ogah" tolak arin.

"Mau liat kan" rengek indy.

Akhirnya dengan sangat terpaksa arin membuka bingkisan itu. Dan ternyata, isi bingkisannya adalah hoodie. Arin suka warnanya, jingga. Seperti senja yang melambangkan ketenangan.

Argarin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang