☀☀☀
Mereka menyebutku dingin.
Baiklah.Aku lakukan sesuai keinginan mereka.
Luvina
☀☀☀
Kriiiing.....
Bel istirahat berbunyi.
Setelah tragedi Gyan yang berhasil menjawab hampir dari semua pertanyaan itu, siswi sebagian sudah tidak takut dengan tampang Gyan. Tapi tak sedikit juga yang masih mundur.
"Gyan, WA dong...."
"Gyan udah punya pacar?"
"Gyan hebat banget tadi, gentle banget!!"
"Gyan pintar banget ya, sampai biologi diluar kepala."
"Besok ulangan contekin aku ya!!"
"Ye... lu malih..."
Gyan sedari tadi hanya menunduk tak berani natap kerumunan itu.
Sret...
Sret...
Sret...
"Minggir, princess mau lewat..."
Dan Luvi dengan kawalan dari Yasfa membelah kerumunan itu, siswa-siswi yang tadinya bergelombol ria sekarang kicep dan memilih beringsut.
Luvi menatap Gyan datar. Poni Gyan yang panjang tak diketahui, ekspresinya sekarang bagaimana.
"Pasti mau cari gara-gara lagi nih."
"Mau berapa banyak korban lagi yang ia mau?"
"Ya, setelah kejadian satu murid teladan keluar. Dia masih ganggu anak orang? Cuih...."
"Rese banget! Pasti mau ulah sama Gyan. Kalo gini prestasinya itu prestasi hitam. Mainnya dengan nyingkirin lawannya sih!"
Cibiran pedas langsung menyahut di telinga Luvi. Yasfa yang paham akan kondisi lantas melirik tajam ke siswa yang tadi berbisik. Lantas siswa itu langsung kicep.
Luvi lantas menjulurkan tangannya ke hadapan Gyan, membuat muka itu sedikit mendongak.
"Lo hebat!"
Hening...
....
Seisi kelas dibuat terperangah.
Luvina Anggara Drey? Cewek terdingin, tersimple, terdiam, ter-ter-ter lah... sekarang?
What happen?
Apakah benar dia Luvi?
Tangan Gyan sedikit ragu untuk membalas uluran itu. Tapi perlahan namun pasti, tangan itu sudah berhasil menjabat tangan sang putri.
"Makasih," cicitnya pelan.
Cring.....
Luvi tersenyum tipis. Sangat tipis, dan hanya beberapa orang yang tahu. Lantas membuat mereka melongo.
"Luvina Anggara Drey. Saingan baru lo."
Perlahan Gyan mengulas senyumnya, entah disadari orang disitu atau tidak.
"Bersaing sehat?"
Luvi menghendikkan bahunya kali ini, "up to you."
Blank!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Problem Girl[Completed]
Teen FictionIni cerita tentang seorang perempuan dan karakternya. Yang nyatanya, jiwa plin-plan lebih berciri khas. ☀☀☀ "Kau menyukaiku?" "Tidak!" "Kalau begitu aku pergi." "Kenapa pergi?" "Kau tidak menyukaiku." "Tapi bukan begitu... Aish, terserah kau!" "Apa...