☀☀☀Kau terlalu menutup mata.
Sampai tidak sadar, ada tangan yang senantiasa terulur.
Berharap agar kau keluar dari jurang kesedihan.☀☀☀
"Loh, Luvina?!"
Luvi terkejut. Dia baru masuk ruang kesehatan dan malah disambut seseorang yang tak dikenalnya. Parahnya lagi, seseorang itu tau namanya.
"Em, maaf. Anda mengenal saya?"
Perempuan itu tersenyum lembut. Ia kemudian mendekat ke arah Luvi dan menuntunnya duduk di kasur istirahat. Luvinya mau-mau saja. Orang dia sudah terlanjur pening.
Perempuan itu mengambil segelas air, kemudian menyerahkannya ke Luvi. Tanpa pikir panjang, Luvi langsung menghabiskannya tanpa sisa setetes pun.
"Saya Erinda, perawat baru UKS."
Luvi mengernyit. "Bukannya disini ada dokter muda sekolah?"
Perempuan itu mengangguk dan tersenyum. "Benar, tapi tetap harus dibimbing. Agar bisa tau, metode perawatan yang mereka lakukan benar atau masih butuh perbaikan."
Luvi menaikkan sebelah alisnya. Ada benarnya juga sih, tapi entah kenapa di hatinya ada yang mengganjal.
"Em... Bu Er---"
"Stttt!!!"
Luvi kaget. Jari telunjuk Erinda langsung ke depan bibir Luvi. Seketika mulutnya terkatup. Erinda mendekatkan bibirnya pada telinga Luvi.
"Kalau berdua gini, panggilnya Kak Rinda saja 'ya! Biar kayak kagak ketuaan," bisik Erinda.
Mendengarnya, Luvi tak bisa menahan lagi. Ia terkekeh halus.
"Astaga, Bu---" Luvi langsung mendapat tatapan tajam.
"A-ah, lupa! Kak Rinda, hehe..." cengir Luvi.
Erinda tersenyum manis. Kemudian ia mengusak rambut Luvi.
"Lo beda banget sama yang diceritain Elis. Yang ini jauh lebih menggemaskan," ujar Erinda kemudian mencubit pipi Luvi.
"Loh, Kak Rinda kenal Kak Elis?"
"Kenal dong! Elis kan seangkatan sama aku. Teman SMA pula. Sayangnya setelah lulus, dia milih jurusan bisnis, sedang aku di kesehatan."
"Waw, teman lama."
Erinda mengangguk. "Dia juga banyak cerita tentang kamu. Di galery-nya banyak sekali foto kalian."
"Oh, itu pasti."
"Kalian sama-sama k-pop ya?"
Luvi nyengir kemudian mengangguk. Ia tidak bisa mengelak kalau soal itu.
Entah kenapa, pikirannya mendadak kembali ke masa lalunya. Dimana ketika dia SMP, sepupunya itu akan menemaninya dengan banyak berita dan cerita.
Namun sayang, karena beda sekolah, Elis hanya bisa mengunjungi Luvi seminggu sekali. Itu pun hanya pada hari minggu pagi sampai sore. Malamnya, ia harus kembali ke rumahnya di Bogor.
Tapi sekali bertemu, mereka bagaikan kelinci dan induknya. Tidak akan bisa dipisah dan selalu saja ada topik yang dibicarakan.
Mulai dari k-pop, lagu lokal yang trend, cover lagu barat, atau kadang juga gosip yang tengah panas.
Seketika Luvi merindukannya. Namun sayangnya, Elis sekarang lebih sibuk dari yang dulu. Dia sekarang harus bantu-bantu Mamanya di kantor pusat, atau membantu pekerjaan 'calonnya'.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Problem Girl[Completed]
Teen FictionIni cerita tentang seorang perempuan dan karakternya. Yang nyatanya, jiwa plin-plan lebih berciri khas. ☀☀☀ "Kau menyukaiku?" "Tidak!" "Kalau begitu aku pergi." "Kenapa pergi?" "Kau tidak menyukaiku." "Tapi bukan begitu... Aish, terserah kau!" "Apa...