42. Friends

318 14 0
                                    


☀☀☀

Makanya, kalau dengan temannya saling mengenal.
Bukan ngurung diri kayak gini.
Sibuk mikirin diri sendiri sampai tidak tau visual nyata teman di dekatnya.

---Aryananda---

☀☀☀

Saat Luvi sudah baikan, ia pergi ke markas geng 'Mafia'. Tapi tetap, Bi Sufi masih menemaninya, karena keadaan Luvi yang masih lemas. Dan saat ini, Luvi dipijit sama Bi Sufi.

"Kalian jangan lupa obati luka kalian! Bibi bawakan obat merah dan obat pereda memar."

Sudah biasa, Bi Sufi akan begitu perhatian dengan geng 'Mafia'. Karena sejak dulu, Bi Sufi suka berkumpul dengan geng sekolahan dari pada ibu-ibu.

"Bi, mau pizza?" tanya Edo.

"Tidak usah, Do. Kamu aja. Lidah Bibi lidahnya orang Indonesia."

"Yaudah sini, gue aja yang makan."

Ryan menyahut kotak di tangan Edo. Tapi anehnya, Edo langsung main kabur. Ryan tak ambil pusing, ia lantas membuka kotak pizza itu. Dan ternyata isinya...

Plakkkk!!!!!

"Wadoh... Ahaha... Sorry, Yan."

"HEH DODOL!!!! MATI AJE LO!!"

Ryan langsung melempar kotak itu ke arah Edo. Dan tragisnya, itu mendarat tepat di kepalanya beserta isinya.

"HAHAHA... MAKAN TUH!!! Gitu mau dikasih ke Bi Sufi. Dasar kagak sopan!!!!"

Seketika juga geng mafia tertawa terbahak-bahak melihat satu anggotanya termakan senjatanya sendiri.

"Mereka ngapain?" Luvi bersuara.

Yasfa auto noleh. "Biasa, Edo. Usilnya mulai. Naruh kaos kaki di kotak pizza, dan berakhir dia sendiri yang cium harumnya."

Luvi dan Bi Sufi tertawa lepas.

"Huwekkk.... Fyuh... Ih, lo kok jorok sih, Yan?! Berapa hari lo kagak cuci?!" Edo melempar asal kotak di kepalanya.

"Sebulan."

"BANGSATTTT!!!!"

Dan berakhir, Edo yang ngancir ke belakang. Mungkin mau mencuci wajahnya. Geng Mafia tak lepas dari tertawanya.

Fandi yang duduk di tengah kini sedikit menjauh dari gerombolannya. Beralih ke kursi yang menghadap langsung dengan Luvi yang masih dipijit Bi Sufi.

"Gimana keadaan lo?" tanya Fandi.

"Gu---"

"Lo kagak liat ini kaki dipijit?!" samber Yasfa.

Dan beginilah cek-cok yang terjadi.

Fandi : "Yaelah, ban bocor. Lo main ngegas aja deh."

Yasfa : "Just info."

Fandi : "Haelah... Sok Inggris, dasar!!!"

Yasfa : "Kenapa? Kagak terima?"

Dan blablabla....

Itu masih tetap berlanjut, tapi dari pada telinga Luvi mendadak pecah mending ia menutup kepalanya dengan bantal di punggungnya. Bi Sufi sudah terkekeh sendiri.

"Kutu badak!!"

Fandi mendekat. Tiba-tiba ia menarik rambut Yasfa yang dikuncir kuda ke atas. Dan malangnya Yasfa yang pendek, ia tidak bisa menggapai tangan Fandi.

My Problem Girl[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang