41. Kesadaran

309 14 0
                                    

☀☀☀

Seketika gue sadar.
Api yang sudah membara, akan sulit untuk dipadamkan.

------Luvina Anggara-------

☀☀☀

Brakkkkk!!!!!

"PERGILAH!!!"

Seketika para pasukan geng itu lari terbirit-birit meninggalkan Fandi dan kumpulannya.

Fandi menyeka darah di sudut bibirnya. Ia kemudian mendengar suara tawa menggelegar dari anggota pasukannya.

"Ahahaha..... Dasar tikus rawa!!!"

"Huuu... Makanya jangan sok!!!"

"Huuuuuu..... Makan tuh!!!"

Sementara anggotanya heboh sendiri, Fandi menyeringai. Ia kemudian melirik Gyan di sampingnya. Ia menepuk punggung lelaki itu.

"Luar biasa! Tebakan yang benar, bro."

Gyan menyeringai. Ia menyentuh keningnya. Dan seketika, dia dapati darah segar mengalir di sana.

"Keningmu berdarah. Ini pasti karena rantai tadi. Mereka ternyata curang juga, menggunakan senjata tajam tanpa sepengetahuan kita."

Sudut bibir Gyan naik sebelah. "Tidak apa, itu juga karma untuk lo yang main sembunyi-sembunyi."

"Hey! Itu ide lo," elak Fandi.

"Yayaya.. Dan kalian menang karena itu."

Gyan tertawa lepas. Fandi hanya tersenyum miring. Teman barunya ini memang hobi sekali menghiburnya.

"Gue punya pengalaman hebat di sini. Sudah lama juga gue kagak ngelatih hasil latihan taekwondo gue. Di sekolah gue dulu, kagak se-ekstrim ini."

Fandi tertawa renyah. "Lo luar biasa, Ar. Gue kira lelaki yang selalu pegang buku kagak bisa main tonjok tangan. Tapi rasanya pikiran gue salah."

"Gue juga punya jiwa lelaki, bego!"

Fandi tertawa lagi. Berteman dengan Gyan ternyata akan memberinya banyak kejutan.

"Yaudah, untuk kalian semua, pergilah ke basecamp kita! Kita makan lagi!!!!!"

"Ayoooooo...." serentak mereka.

Dan satu lagi ciri khas geng 'Mafia'. Kalau soal makan, mereka nomor satu. Lihat saja mereka! satu per satu anggota pergi dari arena pertarungan tadi. Tidak peduli dengan ketuanya sama sekali.

"Kita temui ayang Yasfa dan Luvi dulu, ya!"

Gyan mengangguk menyetujui.

☀☀☀

☀☀☀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Problem Girl[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang