☀☀☀
Mereka mencibirku?
Aku tak peduli.
Mereka membenciku?
Aku tak peduli.
Mereka menghindariku?
Aku tak peduli.
Lantas mengapa kau peduli?Luvina
☀☀☀
Brakkk!!!!!
Luvi memukul tembok disampingnya dengan amarah mencuar. Ia mengamati seragamnya yang kotor minta ampun dengan noda coklat pada pantulan cermin westafel.
Yasfa dengan muka panik langsung menjembul dari balik pintu masuk toilet putri.
"Luvi... Kelas yuk!" Ajak yasfa dengan tololnya kayak ngajak main.
'Kalau ada yang ingin coba nyentuh tekstur lumpur lapindo ikutan dong, mau anter nih anak satu buat cobain juga.💢'
Luvi mengusap wajahnya frustasi. Ia heran, masih saja betah dengan satu teman kelewat pintarnya ini.
"Tolol!! Gimana mungkin!! Nih, seragam aja kayak kain lap!!!"
"Ya kagak usah ngegas kali!! Sekarang gue tanya, lo mau tetap disini meratapi nasib dengan para semut-semut pengintar kloset?!" Yasfa ikut ngegas sambil berkacak pinggang.
"Perpus!"
"A-apa?! Per--?! Yaelah, Belum buka, princess!!!!!" Teriak Yasfa jengah.
"Kagak usah protes!!" Ujar Luvi penuh penekanan, lantas melenggang pergi meninggalkan Yasfa.
"MANUSIA ES KUTUB.....!!"
☀☀☀
Dan disinilah Luvi sekarang, perpustakaan SMA Nusa 5. Luvi mengintari seluk beluk perpustakan. Melihat buku-buku yang tengah tertata rapi dan penuh warna memberikan efek tersendiri untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Problem Girl[Completed]
Fiksi RemajaIni cerita tentang seorang perempuan dan karakternya. Yang nyatanya, jiwa plin-plan lebih berciri khas. ☀☀☀ "Kau menyukaiku?" "Tidak!" "Kalau begitu aku pergi." "Kenapa pergi?" "Kau tidak menyukaiku." "Tapi bukan begitu... Aish, terserah kau!" "Apa...