Ada banyak hal di dunia ini yang mampu membuat setiap kehidupan lebih berwarna, seperti keindahan alam, melakukan banyak hal menyenangkan, atau mampu melakukan apapun yang diri kita inginkan, salah satunya adalah jatuh cinta dan mencintai.
Namaku Iqbaal Ramadhan dan biasa di panggil Iqbaal. Aku adalah remaja laki-laki berusia tujuh belas tahun yang menjadi salah satu siswa di sebuah sekolah menengah atas negeri di kotaku. Katanya aku cukup tampan dan pintar. Aku juga salah satu kebanggaan sekolahku dalam hal akademik. Jadi tidak heran jika hampir seisi sekolah mengenalku. Seperti remaja pada umumnya, aku juga melakukan kenakalan. Namun masih berada di batas wajar, seperti pernah membolos hanya untuk memainkan play station baru milik temanku atau pun menjahili teman sekelasku. Itu menyenangkan dan membawa kesenangan tersendiri untukku. Namun setelahny aku pasti selalu meminta maaf dan mengatakan bahwa itu hanya candaan. Teman-temanku pun juga sudah sangat wajar dengan kejahilanku karena memang masih wajar.Dan hari ini adalah hari terakhirku melakukan ujian akhir semester di bulan Desember. Senangnya bukan main. Walau aku pintar, tapi aku sama seperti teman-temanku yang lain yang akan mengeluh jika ujian berlangsung dengan lama. Dan hari ini, akhirnya aku bisa bebas dari belajar dan sebagainya yang bersangkutan dengan ujian. Rencananya, setelah selesai ujian aku dan beberapa temanku akan pergi ke tempat karaoke. Cukup menyenangkan untuk refreshing.
"Hari ini jadi, kan?" Tanya Radit, teman seperjuanganku sejak aku masih di tingkat sekolah menengah pertama.
Aku mengangguk mengiyakan pertanyaannya. Saat ini, aku dan Radit sedang menuju ke lantai bawah sekolah kami. Tadi teman-temanku yang lain mengabari jika sudah menunggu di lantai bawah dekat perpustakaan. Jadi tadi setelah aku dan Radit benar-benar selesai dengan ujiannya, aku segera mengajaknya untuk menuju teman-teman kami. Takutnya mereka sudah lama menunggu.
Sampai di lantai bawah, kami masih mengobrolkan beberapa hal yang menyenangkan, seperti si Gilang yang katanya ketahuan menyontek atau si Genta yang katanya baru saja berhasil jadian dengan kakak tingkat kami yang terkenal ramahnya. Cukup banyak yang kami obrolkan hingga akhirnya langkah kami berhenti di depan perpustakaan. Ada lima orang temanku yang sudah berkumpul. Dua di antaranya adalah seorang gadis yang ku kenal mereka adalah pacar dari Genta dan Danu.
"Lama banget. Nggak tau kalau kita udah dari tadi apa. Di kira patung selamat datang kali berdiri di sini." Omelan Danu malah membuat kami semua tergelak. Danu mana ada seriusnya. Dia itu akan serius jika sedang makan saja. Tidak akan bisa di ganggu gugat.
"Ya sabar, dong. Situ enak gurunya santai. Kelas kita tadi gurunya ketat, noleh sedikit aja meja di gebrak. Sampai pengang rasanya telinga dengernya." Si Radit malah curhat. Apalagi dia udah pasang muka semelas mungkin. Walau laki-laki, Radit yang paling banyak dramanya kalau tentang curhat. Pasti ada aja ekspresi yang dia tunjukkan yang membuat kita sebagai pendengarnya malah tertawa.
"Jangan malah curhat. Ayo kita berangkat. Keburu sore." Ucap Bimo yang sedari tadi hanya sibuk memainkan ponselnya. Akhirnya ada juga yang menjadi penengah.
Akhirnya kami pun segera menyusuri koridor untuk menuju pintu keluar sekolah. Sesekali kami bercanda dan menyapa beberapa teman seangkatan yang kami kenal. Hingga akhirnya kami pun sampai di depan gerbang sekolah. Tempat karaokenya hanya berjarak tiga ratus meter dari sekolah. Jadi kami tidak perlu menggunakan kendaraan untuk ke sana. Cukup berjalan kaki sebentar.
"Jangan bercanda terus. Kita mau ke seberang. Bahaya." Peringatan dari Kamelia, pacar Danu tidak kami hiraukan. Bahkan sekarang aku juga ikut-ikutan bercanda.
Hingga akhirnya peringatan yang tidak kami hiraukan itu benar-benar menjadi bahaya untukku. Sebuah motor melaju dengan kecepatan cukup tinggi dan menabrakku hingga membuatku beberapa kali berguling di aspal. Teriakan teman-temanku rasanya terdengar pelan di telingaku. Rasa sakit menyerang kakiku. Aku melihat teman-temanku dan satpam sekolahku kini mengerubungi. Mereka tampak memanggil namaku dengan keras. Namun yang ku dengar hanya seperti panggilan pelan namun tajam. Hingga akhirnya pandanganku menggelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐈𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐊𝐄𝐂𝐈𝐋 𝐇𝐀𝐓𝐈𝐊𝐔 ✔
Fanfiction"Love is when the other person's happiness is more important than your own."-H.Jackson Brown, Jr. Iqbaal Dhiafakhri, pria tampan dengan sejuta pesonanya. Zidny Iman, gadis cantik paling beruntung. Dan (Namakamu) Anandita, gadis yang paling mudah ber...