Epilog

4.2K 466 30
                                    

'Kamu tau nggak? Apa yang indah di dunia ini?'

'Nggak. Emang apa, Baal?'

'Berjodoh sama kamu.'

Jemari lentik (Namakamu) perlahan menyentuh telapak Iqbaal yang sudah terulur ke hadapannya. Gadis itu berdiri di samping Iqbaal yang berdiri tegap seraya menggenggam tangannya. Seorang wanita memberikan sebuah buket bunga berwarna putih.

Iqbaal menoleh dan tersenyum manis ke arah gadis di sampingnya. Kedua tangan gadisnya dingin seperti pagi tadi. Ia menggenggam erat tangan itu dan mengecup punggung tangan itu, membuat (Namakamu) sedikit terkejut dengan apa yang Iqbaal lakukan.

"Jangan gugup. Kan ada aku." Ucap Iqbaal untuk menenangkan (Namakamu).

(Namakamu) membalas senyuman pria di sampingnya dan perlahan menghembuskan nafasnya. Malam ini gadis itu cantik dengan rambut di gelung menyisakan anak rambutnya dan sebuah dress putih panjang. Sedangkan Iqbaal rapi dengan tuxedo dan dasi kupu-kupunya.

Tak lama kemudian, pintu besar di depan keduanya terbuka lebar. Seisi taman langsung mengalihkan pandangan ke arah keduanya. Iqbaal mengeratkan genggamannya pada tangan (Namakamu), kemudian menuntun gadis itu untuk melangkah di sampingnya. Tidak lupa keduanya menunjukkan senyuman bahagia keduanya.

'Kamu tau? Aku pernah berharap kalo aku yang bakal jadi istri kamu. Dan tuhan ngabulin harapanku. Aku bahagia banget.'

'Tuhan juga kabulin harapanku. Aku selalu berharap, biar aku bisa terus sama kamu. Dan malah aku bener-bener bisa terus sama kamu, bisa nemenin kamu kapanpun, dan aku juga bisa jadi orang pertama yang liat kamu setiap harinya.'

Keduanya melangkah pelan menapaki bebatuan yang di susun menjadi sebuah jalan kecil untuk keduanya. Semua tamu bertepuk tangan memandang keduanya. Ada tatapan bahagia dan haru dari orang tua Iqbaal dan orang tua (Namakamu). Teman-temannya adalah segerombolan yang menjadi penepuk tangan terheboh.

Iqbaal menoleh dan memandang wajah cantik gadis yang sudah resmi menjadi istrinya pagi tadi. Gadis yang pernah ia sia-siakan kini sudah resmi menjadi miliknya. Gadis yang pernah menangis karenanya kini sudah tersenyum karenanya. Gadis yang pernah pergi karenanya kini berdiri di sampingnya dan akan selalu menemaninya sampai kapanpun.

(Namakamu) menoleh dan tersenyum lebar ke arah Iqbaal. Keduanya saling tatap dengan senyuman yang merekah di wajah keduanya. Hingga akhirnya keduanya menghentikan langkah dan memutar tubuhnya menghadap para tamu undangan.

Para tamu langsung mengantri memberikan ucapan selamat kepada keduanya. Iqbaal dan (Namakamu) terus mempertahankan senyumannya menyambut para tamu yang memberikan ucapan selamat kepada keduanya.

"Selamat buat kalian. Akhirnya kalian berjodoh." Ucap Devano yang menggandeng istrinya.

Iqbaal bersalaman ala pria. "Gue udah bilang. Jangan ganggu dia. Dia punya gue soalnya." Balas Iqbaal dengan nada bercandanya yang mendapat tawa pelan dari Devano.

Devano dan istrinya pun turun dan kini di gantikan dengan Aldi dan Bastian. Keduanya langsung memukul lengan Iqbaal dan (Namakamu), kemudian mulai meledek.

"Eeaakk! Yang dulu pisah sekarang jadi jodoh~" Ledek Bastian.

"Ciee... yang dulu sahabatan sekarang jadi teman hidup~" Tambah Aldi.

Iqbaal menatap datar keduanya dan langsung mendorong keduanya untuk pergi. "Pergi sono! Ganggu, aja, kalian."

"Ayolah, Di~ Jangan ganggu pengantin baru. Entar yang jantan ngamuk." Ledek Bastian yang kemudian langsung menarik Aldi pergi saat melihat Iqbaal sudah melotot ke arahnya.

(Namakamu) tertawa pelan dan mengusap lengan Iqbaal. "Udah biarin. Duduk, yuk~ Capek~"

Iqbaal tersenyum dan langsung (Namakamu) untuk duduk di kursi yang sudah disediakan. Keduanya mengedar memandang keramaian resepsi pernikahan mereka. Di dalam hati, mereka masih merasa ini seperti mimpi.

"Can I hold your hand?" Tanya Iqbaal tiba-tiba yang membuat (Namakamu) mengerutkan dahinya namun tetap mengulurkan tangannya.

Iqbaal menggenggam tangan (Namakamu) dan mencium tangan gadisnya cukup lama. "Biar kamu nggak ilang." Ucapnya setelah mencium punggung tangan istrinya.

(Namakamu) tersenyum dan mengecup pipi Iqbaal sekilas. "Hadiah karena udah jagain aku." Ucap (Namakamu) di akhiri dengan senyuman manisnya.

Iqbaal terkekeh dan membiarkan (Namakamu) menyandarkan kepalanya di pundaknya. "Aku ngantuk." Ucap (Namakamu) dengan suara pelan.

"Mau tidur, aja?" Tanya Iqbaal yang iba melihat istrinya itu.

(Namakamu) menepuk-nepuk tangan Iqbaal yang menggenggam tangan kanannya. "Nggak. Baru juga mulai masak udah aku tinggal acaranya."

Iqbaal tersenyum dan mengusap punggung tangan (Namakamu). "Kamu tau? Aku selalu mandangin balkon kamar kamu di Indo tiap malem, berharap kalo kamu bakal keluar dari kamar kamu dan nyapa aku. Tapi aku baru sadar kalo kamu pergi." Iqbaal terkekeh pelan.

"Kamu tau? Aku selalu curhat sama langit. Siapa tau dia bisa nyampein ke kamu." Iqbaal melanjutkan kekehannya.

(Namakamu) ikut terkekeh. "Aku juga kalo curhat ke langit. Bisa jadi curhatan kita udah saling di sampein. Buktinya sekarang kita duduk di sini bareng."

Keduanya menegakkan posisi duduknya. Iqbaal menatap kedua mata (Namakamu) lekat. "Kamu adalah alasan kenapa aku habisin waktu tujuh tahun untuk mencari. Karena aku yakin, kalo pencarianku nggak akan sia-sia. Kalo pun sia-sia, aku bakal jadiin itu hal yang nggak sia-sia. Jadi, jangan pernah pergi lagi. Karena kemana pun kamu pergi, aku bakal temuin kamu." Ucap Iqbaal dengan lembut.

(Namakamu) tersenyum dan ia pun mengusap pipi kanan Iqbaal. "Dan aku nggak akan pernah pergi, karena bahagiaku udah pasti ada di kamu."

Iqbaal dan (Namakamu) tersenyum. Iqbaal langsung menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Ia mengecup lama kepala gadis itu dan mempererat pelukannya.

Dan inilah buktinya, bahwa kisah yang berawal pahit belum tentu akan berakhir pahit juga. Bahkan kisah yang berawal indah belum tentu berakhir indah pula. Semuanya berputar, kebahagiaan tidak terus berpaku pada dirimu. Di saat kesedihan datang, maka jadikan motivasi untuk terus berusaha maju. Sesulit apapun, takdir yang menuliskan takdir kita dan tinggal bagaimana kita memperjuangkannya.

Terima kasih untuk kisah klise yang mampu memberikan banyak warna dan arti untuk kehidupan. Silahkan berbahagia dan nikmati hasil perjuanganmu sekarang. Don't forget to always happy.

 Don't forget to always happy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TAMAT

Thank you so much for you, guys

Maaf yang minta sequel dan extra part, udah ku putuskan nggak ada sequel ataupun extra part. Maaf juga yang minta untuk nggak ending dulu😂😂 udah waktunya ending soalnya. Makasih buat ocehan kalian selama kkh berlangsung.

Editannya maksa😂😂

Thanks a lot, guys❤

𝐊𝐈𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐊𝐄𝐂𝐈𝐋 𝐇𝐀𝐓𝐈𝐊𝐔 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang