Singto dan Krist dipertemukan kembali oleh takdir, setelah saling mengagumi sebagai senior dan junior di kampus, mereka bertemu kembali saat audisi film serial TV. Terlebih dalam serial itu Singto dan Krist harus berperan sebagai pasangan.
Mau tak mau hubungan yang dulu sempat renggang karena jarak dan waktu, bersemi kembali dikarenakan mereka sering bertemu dan bekerja bersama.Dari sejak audisi hingga workshop acting dan saat shooting, semua masa-masa itu memupuk hubungan mereka menjadi lebih dekat. Dari yang awalnya adalah hubungan senior-junior, menjadi teman kerja, menjadi Phi-Nong.
Semua proses itu mematangkan benih-benih rasa di dalam hati mereka.
Singto menyukai Krist yang ceria dan selalu berterus terang, semua yang dilakukan oleh Nong nya benar-benar penuh ketulusan, tak dirasakannya kepura-puraan dalam apa yang dilakukan Krist baik kepada dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
Sering kali Krist mendapat masalah karena keterus terangannya dan ketidak mampuannya untuk berbohong. Walau Krist bisa sangat polos di satu waktu, terkadang dia bisa menjadi seseorang yang jahil dan suka menggoda.
Semua itu justru membuat Singto semakin menikmati saat-saat dia bersama N’Krist.
Krist sendiri sangat mengagumi Singto. Kakak kelas yang dulu dia kagumi dari jauh dan bahkan tak pernah berani dia ajak berinteraksi ternyata adalah pribadi yang menyenangkan.
Singto yang awalnya dingin dan menjaga jarak, kini akhirnya justru bisa begitu dekat dengan dirinya.
Krist tahu, Phi nya itu adalah orang yang pendiam, tidak banyak orang yang bisa mengerti dan memaklumi Singto, namun Krist bisa memasuki cangkang keras Singto dan kini bisa menikmati manisnya persahabatan dengannya.
Krist suka melihat bagaimana Singto memperlakukannya berbeda dengan orang lain. Baginya, kedekatan mereka adalah hak vip nya terhadap Singto.
Krist POV
Aku berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan dengan banyak kursi, kulihat sudah hampir separuh terisi. Aku memilih tempat di dekat lorong supaya tak jauh berjalan melewati orang jika harus ke kamar mandi.
Aku takut kebiasaanku yang sering ke kamar mandi akan kumat lagi karena kegugupanku. Ini bukan audisi film petamaku, namun Manajerku sudah menekankan kepadaku berkali-kali tentang betapa pentingnya film ini untuk portofolioku.
Tak kulihat teman lain yang aku kenal diantara peserta audisi kali ini. Beberapa teman dekat yang aku kenal di dunia ini sudah kutanyai satu persatu semalam, jika mungkin ada diantara mereka yang ikut mengambil audisi kali ini. Tapi hasilnya nihil. Aku nampaknya belum beruntung.
Kuletakkan ranselku di kursi samping tempat dudukku dan mulai membuka handphone untuk menutupi kegugupanku.
Singto POV
Napasku terengah-engah saat masuk ke dalam ruang audisi. Ah kenapa aku harus susah tidur semalam itu, sehingga membuatku bangun kesiangan pagi ini.
Padahal ini adalah audisi film penting. Aku melongokkan kepala mencari tempat duduk yang kosong, sudah hampir penuh. Tapi untung saja aku belum terlambat.
Sambil berjalan pelan menyusuri lorong aku menegok kanan kiri sambil mencari tempat kosong yang strategis. Bangku belakang sudah penuh terisi. Aku tak mau duduk di baris terdepan, tapi duduk di baris terakhir pun rasanya bukan hal yang bagus.
Saat itu aku melihat kursi kosong di barisan agak depan tapi bukan di baris paling depan.
Saat aku sampai di barisan kursi kosong itu, aku terkejut melihat seseorang dengan almamater yang sama dengan yang kukenakan.
Ah apa dia teman kuliahku? Batinku sambil membetulkan letak tali tas di bahuku.
“Permisi, aku mau lewat, khun!”
“Silahkan” katanya sambil mendongak,
Kami sama-sama terkejut saat bertatapan, ternyata dia adalah adik kelasku N’Krist.
Kesan Krist saat di kampus cukup melekat bagiku, karena dia cukup terkenal disana. Bagaimana tidak, pribadinya yang hangat dan ceria membuatnya memiliki banyak kawan dan penggemar. Dan lagi aku juga tahu dia debut di dunia model lebih dulu daripada aku.
Saat itu, Krist sudah menjadi model ternama.
Aku tak bisa berbicara banyak, aku hanya bertukar salam dengannya dan segera beringsut ke kursi kosong tak jauh dari kursinya. Sempat aku melempar senyum kepada Krist yang masih memandang ke arahku saat aku duduk dan dia juga balas tersenyum padaku, sebelum kembali memusatkan perhatiannya ke depan karena panitia audisi sudah mulai berbicara.
Krist POV
Aku kenal orang itu tadi, mana mungkin aku tidak mengenalinya?! Dia banyak berubah sejak terakhir kali kami berbicara tapi tak mungkin aku melupakannya. P’Singto ada disini dan mengikuti audisi yang sama, aku senang akhirnya aku bisa menemukan orang yang aku kenal diantara peserta audisi ini.
P’Sing menggunakan seragam dan jaket almamater seperti yang aku kenakan saat itu. Aku senang dia masih mengingatku, jika dilihat dari sinar matanya saat melihatku tadi.
Semoga saja aku tidak bersaing dengannya mendapatkan satu peran.
Beberapa kali aku mencuri pandang padanya saat dia memusatkan perhatian ke depan.Rambutnya dipotong rapi dan ditata dengan bagus menggunakan gel, warna kulitnya agak gelap nampak sering beraktivitas di bawah sinar matahari.
Alih-alih terlihat aneh, warna kulit itu justru membuat dia semakin tampan. Apa aku baru saja bilang dia tampan? Ya dia memang tampan, taka da yang aneh dengan aku mengakui hal tersebut bukan? Lelaki boleh memuji lekaki lain kan?
@#\&•€]%¢|™|¢
Salam Fujoshi untuk para pecinta BL... Beberapa bulan belakangan, aku benar-benar terhibur berkat koleksi BL fanfic di wattpad. Karena itu aku tergoda untuk memasukkan salah satu project BL ku kesini.
Ini pertama kalinya aku menulis cerita BL jadi harap maklum jika ada kesalahan-kesalahan di dalamnya.
Project ini murni hasil pemikiranku sendiri, bukan remake dari karya orang lain dari wattpad atau manapun, jadi jik ada kesamaan, aku yakinkan itu bukanlah sesuatu yang disengaja.
Cukup sekian sambutan dr author... Selamat menikmati!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETED
FanfictionBuat yg udah follow nina almeira the series mungkin project yang satu ini bukan kalian banget. Karena kali ini aku bikin project fan fiction gara2 jiwa fujoshi terbangkitkan karena lg banyak film BL seru. Project BTS menceritakan cerita "real life"...