Krist POV
Aku berdiri di depan lemari pakaianku masih terpaku memandangi isi lemari selama lebih dari 10 menit. Aku tak punya ide pakaian apa yang harus aku pakai hari ini. Orang yang biasanya membantuku memilih pakaian sedang mondar mandir di ruang tamu sambil mengigiti kuku jari tangannya sampai habis. Mungkin aku harus meminjamkan jari tanganku untuk dia gigiti.
Aku meraih satu set pakaian dan meletakkannya di atas tempat tidur bersebelahan dengan 4 set lainnya yang sudah kukeluarkan.
Baiklah, mari kita memilih dari yang sudah kukeluarkan! Batinku sambil menutup pintu lemari.
Bertekad untuk kesekian kalinya tidak akan membuka pintu itu kembali.
Kemeja pink muda dan celana putih bahan kain. Kami akan berjalan di taman, bahkan mungkin akan duduk di rerumputan sambil menikmati matahari sore. Celana putih bukan pilihan yang tepat untuk itu bukan?! Kemeja pink akan membuatku gerah. Prakiraan cuaca mengatakan siang ini Kota Bangkok akan lumayan cerah.
Kaos putih bergaris dan celana jeans. Bukankah itu terlihat terlalu sederhana untuk kencan pertama?!
Kemeja jeans lengan panjang dan celana coklat tua berbahan kain. Sepertinya cukup nyaman, tapi celana ini agak terlalu ketat terakhir kali aku memakainya. Aku tak mau kesusahan untuk jongkok atau melangkah. Bagaimana jika dia mengajak untuk bersepeda di taman?!
Tiba-tiba P'Yui datang menghampiriku, mengira dia akan mengomeliku lagi seperti yang dia lakukan 30 menit yang lalu, hampir saja aku memutuskan untuk kabur dan masuk bersembunyi dalam lemariku. Tapi dia melewatiku dan memandangi pilihan bajuku. Akhirnya dia meraih celana jeans hitam stretch, kaos putih dan kemeja pink katun.
"Pakai ini saja!" kemudian dia juga membuka lagi lemariku menarik keluar sebuah topi bisbol warna putih, "Kenakan ini juga... Di luar sangat panas!"
"Kau sudah tak marah lagi Mae?"
"Kau akan tetap pergi walaupun aku marah padamu... Jika aku membiarkanmu memilih, kau akan memakai karung rombeng untuk keluar rumah. Kemungkinan kau akan bertemu fansmu di luar, jadi kau harus tetap tampil tampan. Aku tidak memilihkanmu baju agar Singto menganggapmu tampan, sampaikan itu padanya!"
"Aw, Phi... Terima kasih na... Aku tak tahu apa yang akan aku lakukan tanpamu... Aku tahu kau paling mencintaiku!"
"Iya... Tapi kau mencintainya..."
"Apa yang harus ku lakukan... Kau kan sudah punya P'Sam?!"
"Terus saja kau merayuku seperti itu..."
Aku hanya diam di sana sambil memeluk P'Yui dan tak melepaskannya walau Phi berusaha keras untuk keluar dari pelukanku.
Aku memakai baju yang telah dipilihkan P'Yui sambil bersenandung pelan dan berkeliling kamar apartemenku. Memakai jam tangan, kalung, memilih anting yang serasi dan menggunakan parfum kesukaanku.
"Kau sebegitu senangnya keluar dengan Singto?!"
"P'Yui tahu... Akhir-akhir ini jarang sekali ada sesuatu yang benar-benar membuatku senang. Bahkan saat aku masih bersama Prae... Rasanya aku sibuk sekali hingga kami jarang menemukan waktu untuk berkencan. Ketika kami bertemu, kami saling menahan diri karena tak ingin bertengkar karena kami tahu waktu kami hanya sebentar..."
"Kau kira kau takkan merasakan itu dengan Singto?"
"Tidak... Aku tahu hal itu akan terjadi lagi, tanpa bisa dielakkan. Kami sama-sama sibuk dan kami akan dengan segera memiliki kesibukan masing-masing karena tidak ada shooting film yang sama. Aku tahu itu... Tapi kali ini aku ingin membuatnya berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETED
FanfictionBuat yg udah follow nina almeira the series mungkin project yang satu ini bukan kalian banget. Karena kali ini aku bikin project fan fiction gara2 jiwa fujoshi terbangkitkan karena lg banyak film BL seru. Project BTS menceritakan cerita "real life"...