Krist POV
Shooting sudah dimulai beberapa hari yang lalu, kami sudah mulai sibuk dengan jadwal take yang harus kami tepati. Terkadang kami harus ada di lokasi dari pagi hingga pagi lagi. Bahkan beberapa pemain sengaja mengambil tempat tinggal sementara di dekat lokasi shooting untuk memudahkan istirahat.
Hari ini aku sangat gugup maksimal. Karena kami akan mengambil gambar adegan mesra antara Arthit dan Kongbop. Bukan sekedar adegan mesra, hari ini kami akan mengambil adegan ciuman pertama kami.
Untungnya kami masih memiliki sedikit waktu sebelum jatuh giliran kami untuk take. Aku sudah membuat janji dengan P'Sing untuk meeting sebentar membahas adegan itu.
"N'Krist, kamu sudah datang?! Ruang istirahat sedang tidak bisa kita pakai untuk latihan, aku rasa lebih baik jika kita mencoba tempat yang lain..."
"Di belakang kampus ada taman kecil, mau coba kesana? Aku rasa harusnya saat ini tempat itu sepi dan tidak dipakai untuk keperluan shooting!"
"Okey... Aku akan bilang P'jane dulu kalau kita akan kesana..."
"Aku kesana dulu ya, P?! Nanti kamu menyusul saja!"
"Okey Krist!"
Taman kecil itu benar-benar sepi, sebenarnya letaknya tak jauh dari area gedung kuliah, namun karena posisinya di belakang gedung, tidak banyak mahasiswa yang menggunakan tempat ini.
Aku melihat sebuah area berbentuk lingkaran dengan pohon besar menaunginya, sepertinya akan nyaman jika kami berlatih disana.
Tak lama setelah aku mengambil tempat duduk disana, kulihat P'Sing berjalan menghampiriku dengan 2 gelas minuman dingin di kedua tangannya.
"Ini... Dari P'Boy untuk kita. Aku bawakan punyamu sekalian. Pasti kita akan agak lama disini untuk berlatih!"
"Thanks P"
"Jadi... Aku sudah mencoba memahami skripnya dan adegan ini... cukup... menantang!"
"Menantang kau bilang P?"
"Iya... karena urutan takenya tidak sama dengan timeline film... Kita jadi harus mengambil adegan ini terlebih dulu. Padahal adegan ini harusnya saat kita sudah berpacaran. Justru adegan ciuman pertama kita di Rama Bridge malah akan dilakukan nanti."
"Aku tahu... tapi permasalahannya adalah... aku tak tahu ciuman yang seperti apa yang ingin kita tampilkan"
"Okey... Menurutmu... Bagaimana perasaan Arthit saat itu?"
"Arthit baru saja mengakui pada teman-temannya bahwa dia berkencan dengan Kong. Arthit mengerahkan semua keberaniannya untuk menghadapi perasaan yang dia rasakan terhadap juniornya.
Sebelumnya mereka sudah menyatakan perasaan masing-masing, namun pada titik ini Arthit baru benar-benar bisa menerima bahwa dia tidak hanya menyukai Kong tapi juga mencintainya layaknya kekasih." kataku serius sambil menatap P'Sing yang duduk di depanku, "bagaimana dengan Kong?"
"Hm... Kong senang karena Arthit mengakui dirinya sebagai kekasih, itu berarti Arthit sudah bisa menerima fakta bahwa Kong adalah seorang lelaki yang mencintai dirinya dan dia tidak malu akan itu, paling tidak di depan sahabat-sahabatnya.
Menurutku saat itu, perasaannya sedang menggebu-gebu, dia ingin mencium dan memeluk Arthit namun dia tahu, Arthit baru saja bisa menerima perasaannya, tak mungkin rasanya jika ciuman yang kita bicarakan adalah sebuah ciuman yang mendalam.
Dan lagi Kong bisa dibilang masih polos urusan cinta. Ingatlah bahwa dia masih tahun pertama kuliah itu berarti dia masih 18 tahun. Terlalu muda untuk ciuman penuh nafsu kan? Sedangkan Arthit sebenarnya adalah orang yang pemalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETED
Fiksi PenggemarBuat yg udah follow nina almeira the series mungkin project yang satu ini bukan kalian banget. Karena kali ini aku bikin project fan fiction gara2 jiwa fujoshi terbangkitkan karena lg banyak film BL seru. Project BTS menceritakan cerita "real life"...