Krist POV
Bukannya aku tak tahu pandangan mata Singto terus mengikuti kemana aku pergi. Sebenarnya aku sendiri tak mau terlalu jauh darinya, tapi jika kami bersama, kami sangat menarik perhatian.
Pria itu tak suka menjadi pusat perhatian tapi kemanapun kami pergi hal itu tidak terelakkan.
Dia pikir, akulah yang menjadi perhatian mereka, tapi lihat ini N'Mook dan kawan-kawannya terus berisik memintaku untuk mnegajak P'Sing untuk mendekati mereka.
"P'Krist... Ayolah... Kami ingin sekali berfoto dengan P'Sing. Bisakah kau mengajaknya kemari?" rengek N'Mook yang saat itu tampil cantik dengan mini dress warna putih,
"Alai wa... Apa tidak cukup hanya dengan diriku saja o~?" godaku padanya,
"P'Krist kamu sangat tampan, tapi tampanmu berbeda dengan P'Sing..." sahut N'Min,
"Iyakah? Memangnya kalian lebih suka aku atau P'Sing?" tanyaku lagi, membuat 4 orang gadis muda itu tertawa menanggapi pertanyaanku,
"Jangan bercanda... Bagaimana mungkin kami bisa memilih diantara kalian?? P'Krist yang tampan dan manis dengan P'Sing yang punya aura badboy..." sahut N'Mook lagi sambil menepuk pundakku,
"Bad boy o~ Jadi kalian lebih suka jika aku jadi badboy sepertinya?"
"Jangan Phi... Kau lebih cocok begini... Kau lebih menggemaskan daripada P'Sing yang berwajah galak itu..." sahut seorang gadis dengan nama Noom itu,
"Bisa saja kau N'Noom..."
Setelah meninggalkan gerombolan Mook aku mencari-cari Singto yang tiba-tiba sudah tak terlihat. Beberapa saat kemudian aku menemukannya sedang berdiri bersama teman-teman dari Sotus di dekat panggung.
Begitu aku masuk dalam gerombolan mereka, Singto langsung meraihku dan menarikku mendekat dengan tangannya di pinggangku. Dia meremas pinggangku perlahan, gerakan posesifnya mengatakan semua yang ingin dia katakan namun tak bisa diungkapkannya di depan banyak orang.
Tak lama kemudian, kurasakan seseorang bergeser ke belakang tubuhku dan dia berbicara pada Singto dengan suara berbisik.
"Oi Singto... Kau terlihat sangat posesif pada kekasihmu... Kau tahu dia takkan hilang jika kau melepaskan pelukanmu sebentar kan?"
Aku hanya bisa menahan tawa mendengar P'Off menggoda Singto, namun aku hampir saja berbalik dan menjitaknya saat Singto melepaskan pelukannya karena kata-kata P'Off.
Dasar P'Off, perusak suasana! Rutukku dalam hati.
Saat Singto dan P'Off sedang berbicara, kulihat Nammon memberi kode padaku agar aku mendekat. Aku pun bergeser meninggalkan Singto dan Off di tempat sebelumnya dan mendekati Ai'Nam.
"Krist, aku tadi belum sempet memperkenalkan kau dengan adikku kan... Ini Pim, adik bungsuku!" katanya sambil menyentuh bahu gadis manis dengan rambut panjang itu, "Dia sudah jadi penggemarmu sejak kita masih jadi model bersama..."
"Ah benarkah?! Salam kenal Nong Pim..." sahutku sambil tersenyum padanya.
Pim dan Nam sebenarnya tak terlihat terlalu mirip. Sahabat baikku itu sebenarnya punya 1 kakak perempuan dan 2 adik perempuan.
Aku pernah bertemu Kakak perempuannya yang bekerja sebagai model juga. P'Lay adalah seorang wanita yang sangat cantik dengan badan tinggi khas model dan rambut panjang berombak berwarna dark blonde. Sedangkan adik perempuan Nam yang satunya yang sedang kuliah di Bangkok juga sangat mirip dengan kakak-kakaknya. Tapi Nong Pim terlihat paling berbeda diantara mereka.
Rambut Pim lurus dan berwarna hitam panjang hingga ke punggung, tingginya tidak melebihi bahu Nam bahkan dengan sepatu heel. Dia terlihat imut dan manis berdiri di samping Kakaknya yang jangkung.
"Salam kenal Phi... Aku harus merengek agar P'Nam mau mengajakku kemari hari ini. Dia hampir meninggalkanku di rumah sendiri..."
"Alai... Kau berani mengadu pada Kit sekarang o~?"
"Tapi untungnya Kakakku yang baik ini masih punya hati. Jadi aku bisa ikut dengannya untuk bertemu Phi Krist!"
"Uhm... Mau berfoto Nong? Kita bisa foto bertiga, jadi kau bisa bilang pada teman-temanmu kalau kau sudah bertemu denganku!" kataku padanya,
"Ah... Aku tak usah... kalian berdua saja. Aku akan ke meja hidangan untuk mengambil minuman untuk Pim. Titip adikku ya Kit?!" sahut Nammon,
"Serahkan padaku!"
Sepeninggal Kakaknya, Pim mengaitkan lengannya pada lenganku dan mengangkat handphonenya, tapi karena tangannya pendek, dia kesusahan sendiri. Dengan pengertian aku mengambil alih handphonenya dan menyiapkan kamera untuk mengambil foto kami.
Aku terkejut saat tiba-tiba Pim semakin merapat bahkan menyandarkan kepalanya di bahuku. Walau dia adik sahabatku, tapi pose ini kurasa agak terlalu dekat.
Walau merasa jengah, aku tetap tersenyum professional karena menganggap gadis ini juga adalah fansku yang harus diperlakukan dengan baik. Setelah berhasil berfoto, aku bisa merasakan hawa dingin dari arah belakang kami. Dan benar saja, saat aku menoleh ke belakang, kulihat Singto dan Off sedang menatap ke arahku.
Mata Singto seolah terfokus hanya padaku, saat kuikuti arah pandangnya aku sadar dia menatap dimana lengan Pim mengait lenganku dengan erat.
Sorot matanya terlihat dingin dan kesal, membuatku menghela napas perlahan dan tersenyum geli. Tak seberapa lama kulihat Nammon di kejauhan sudah hendak kembali dengan minuman di kedua tangannya, akupun berpamitan pada Pim.
"Nong Pim, maaf! Phi harus kembali ke tempat Phi karena sebentar lagi giliran kami untuk naik ke atas panggung. Aku tinggal dulu ya, itu kakakmu sudah kembali!" kataku sambil melepaskan kaitan lengannya dengan perlahan, wajahnya terlihat kecewa tapi aku tetap harus pergi sebelum Singto hilang kesabaran.
Perlahan, aku beringsut melewati beberapa orang yang berdiri menghalangi hingga sampai ke depan Singto. Dia menatapku dalam diam.
"Geser Phi!" sahutku pada P'Off yang berdiri di sampingnya.
Aku berdiri di antara Singto dan P'Off, kemudian menyelipkan tanganku di pinggangnya. Aku juga berbisik di telinganya, "Jangan menatapku begitu, aku takkan pergi kemana-mana!"
"Memangnya bagaimana aku menatapmu?" tanyanya agak ketus,
"Kamu menatapku seolah mau mematahkan tangan gadis itu Phi... Sungguh menyeramkan!"
P'Off yang mendengar kalimatku langsung tertawa terbahak-bahak, membuat beberapa orang di sekitar kami ikut menoleh memperhatikan kami bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETED
Fiksi PenggemarBuat yg udah follow nina almeira the series mungkin project yang satu ini bukan kalian banget. Karena kali ini aku bikin project fan fiction gara2 jiwa fujoshi terbangkitkan karena lg banyak film BL seru. Project BTS menceritakan cerita "real life"...