Chapter 50

927 89 0
                                    

Krist POV

Seperti sesi sebelumnya, aku dan P'Earth akan melakukan pemotretan sendiri-sendiri dan kemudian baru kami melakukan pemotretan bersama dalam satu frame.

Walau aku meminta P'Sing untuk menunggu di lobby, aku bisa melihat dia malah duduk di garden café bersama rombongan tukang onar itu dan terlibat dalam pembicaraan yang cukup seru.

Pembicaraan yang anehnya tidak banyak melibatkan Singto.

Aku tahu pasti karena dia beberapa kali mencuri pandang ke arahku dan memperhatikan jalannya pemotretan.

Walau aku menyuruhnya untuk menunggu di lobby tapi aku juga tak bisa memungkiri, pandanganku selalu kembali padanya. Aku akan selalu mencari-cari sosok pria tan itu di manapun aku berada.

P'Boyd memberikan arahan-arahan untuk kuikuti sesekali, namun kebanyakan aku bergerak sebebas mungkin.

Akhirnya sesi foto sendiriku selesai, aku pun duduk di kursi lipat yang sudah disediakan, tak jauh dari kru yang melakukan pemotretan. Aku duduk disana sambil mengamati pemotretan P'Earth, menangkap semua detail gerakan yang dilakukannya. Tiba-tiba kurasakan tepukan di bahuku dan Singto menduduki kursi P'Earth yang ada di sampingku.

"Kau melihatnya serius sekali... Tak takut aku cemburu?" tanyanya dengan senyum miring,

"Alai Phi? Aku hanya melihat caranya berpose, dia model yang baik... Aku bisa belajar banyak darinya..." sahutku saat dia menggeser kursinya mendekati kursiku agar kami bisa berbicara dengan nyaman,

"Dia juga tampan dan seksi..." tambahnya,

"Apa dia typemu?" godaku,

"Kau tahu pasti seperti apa typeku..." katanya sambil mengangkat tangannya dan memijat tengkukku dengan pijatan lembut dan matanya menatapku intens membuat tubuhku terbakar dari dalam,

"P'Sing..." aku memperingatkannya dengan suara pelan,

"Apa?" tanyanya dengan mata menantang.

Aku berusaha mengacuhkan debaran jantung dan suhu tubuhku yang meningkat akibat skinship seringan itu. Dia hanya perlu menyentuhku sedikit dan aku siap terbakar untuknya. Ini adalah situasi yang tak menguntungkan untukku, bukan?!

"Kenapa kau tak bilang kalau kau ada pemotretan dengan Khun Earth?" tanyanya,

"Apa itu menjadi masalah? Ini hanya pemotretan biasa..." sahutku kemudian sambil melihat padanya, mencoba mencari tahu dengan perasaan seperti apakah dia bertanya begitu padaku.

Keheningan yang menyusul kemudian terasa memekakkan bagiku dan jantungku yang tak mau berhenti berdetak cepat. Entah karena mendambakan pria di sampingku atau karena gugup.

"Tentang apa itu tadi? Mengapa kau membawa separuh team Sotus kesini? Bukan hanya untuk menjemputku kan?" aku mencoba mengalihkan pembicaraan kami,

"Hanya salah paham... Aku sedang makan siang dengan Gun dan Off saat New dan Tay datang ke restoran. Dari Tay juga aku tahu kau sedang ada di sini untuk pemotretan..." katanya, kemudian melanjutkan dengan suara rendah "Dengan Khun Earth..."

Aku bisa merasakan suhu di sekitar kami turun beberapa derajat, membuatku merinding. Setelah mencoba mengalihkan pembicaraan, topik kami malah bergulir kembali pada P'Earth.

"Apa kau cemburu Phi?" tanyaku akhirnya masih mencoba menghindari bertatapan dengannya,

"Kau belum melihat aku saat cemburu Krist... Ini bukan cemburu..." lagi-lagi kata-katanya membuat bulu kudukku meremang.

Aku langsung berdoa dalam hati, karena aku menyadari setelah sesi pemotretan solo P'Earth, kami harus in frame berdua untuk pemotretan bersama. Dari sesi-sesi sebelumnya aku sangat tahu, P'Earth memang sangat suka menggoda. Apa yang harus kulakukan dengan adanya Singto disini? Apa aku bisa membujuknya untuk menungguku di lobby seperti rencananya semula?

Aku langsung memutuskan tak mau bertaruh akan hal itu saat melihat dia menatap P'Earth dengan pandangan tak suka.

"Kau masih ada sesi?" tanyanya kemudian sambil tangannya memainkan jemariku,

"Uhm... Setelah ini kami akan berpose berdua..." sahutku sambil menganggukkan kepala,

"Hm... Nice... Aku akan melihat dari sini... Tak apa?" katanya dengan ceria,

"Terserah padamu Phi..." kataku, namun dalam hati aku berteriak frustasi.

Ingatkan aku, kenapa aku harus menyembunyikan kenyataan bahwa Earth Pirapat adalah orang yang melakukan sesi foto hari ini denganku.

Aku masih ingat jelas beberapa bulan yang lalu saat itu aku masih belum berstatus pacar Singto. Aku dan P'New sedang asyik melihat-lihat majalah Kazz dan di sana ada foto dan wawancara dengan P'Earth.

P'New membicarakan betapa hebat dan baiknya dia. Selain P'Earth punya tubuh tinggi dan kekar karena dia adalah atlet renang semasa SMA. Bahkan kami berdua membandingkannya dengan tubuh beberapa orang di Sotus yang kami kenal.

"Bagaimana dengan Singto? Kurasa perawakannya mirip dengan Earth..." tanya P'New padaku yang tahu kami berteman dekat,

"Beda Phi... P'Earth jelas-jelas lebih tinggi daripada P'Sing. Dan aku rasa badannya juga lebih berisi. Tubuh P'Sing sebenarnya lebih kecil dari kelihatannya..." sahutku sambil tertawa geli melihat betapa P'New membanggakan sahabatnya itu.

Saat itu P'New langsung diam sambil memberi kode padaku agar menoleh ke belakang dan saat aku menurutinya, aku bisa melihat P'Singto sudah ada di belakangku dengan muka kesal.

"Jadi aku lebih jelek daripada Khun Earth?" tanyanya sebal,

"Aku tidak bilang lebih jelek Phi..." sahutku tak mengerti dengan perubahan moodnya,

"Ah iya... Kau hanya bilang aku lebih pendek dan kerempeng daripada dia bukan?" katanya sambil ngeloyor pergi meninggalkan aku dan P'New yang bengong karena kata-katanya,

"P'Sing... Aku tidak bilang begitu..." begitu aku sadar, pria tan itu ngambek, aku langsung berdiri dan mengejarnya untuk meminta maaf.

Setelah itu, P'Singto mendiamkanku selama beberapa hari, dia bahkan tidak mempedulikan ajakanku untuk main game. Jika saat itu saja dia sudah ngambek karena aku memuji P'Earth, aku tak bisa membayangkan apa yang akan dia katakan, jika dia tahu aku ada pemotretan dengan pria itu hari ini.

Suara P'Sing menyadarkanku dari lamunan, "Krist... Kau dipanggil!"

"Ah Sepertinya sudah giliranku Phi... Kau benar-benar mau menunggu disini?" tanyaku lagi memastikan,

"Uhm... Pergilah... Su su na..." sahutnya.

Singto POV

Apa aku sungguh-sungguh mau duduk diam disini menyaksikan pria itu memeluk Krist? Menyentuhnya di semua tempat yang pernah ku sentuh?

Baju Krist terlalu terbuka, rasanya aku ingin menutupkan selimut atau kain apapun yang bisa kutemukan agar bisa menutupi bagian V pada dadanya.

Dia tampak manis sekaligus seksi. Bukan seksi menggoda seperti orang-orang yang sengaja berpakaian seksi untuk mengundang orang. Tapi seksi yang membuatmu tak bisa mengalihkan pandangan. Dan aku yakin bukan aku saja yang merasakan hal ini.

Tanpa sadar aku menggeram rendah saat P'Earth mengalungkan satu tangannya ke bahu Krist dan tertawa santai dengan kepalanya sedikit bersandar pada bahu Krist.

Bisa kulihat Krist terus melirik dada Earth yang terbuka dan wajahnya memerah saat Earth membawa tangannya ke dadanya. Ugh, aku benar-benar muak.

P'Boyd mengatakan sesuatu dan Krist menatap ke arahku dengan raut wajah bingung. Hanya sejenak tapi kemudian dia mulai fokus pada pekerjaannya lagi. Bisa kulihat sinar matanya berubah sesaat kemudian. Dia nampak lebih seksi dan menggoda.

Owh... Kit jangan lakukan itu! Jangan menatapnya dengan pandangan itu... bisikku dalam hati, namun percuma yang aku takutkan terjadi.

Earth melihat wajah Krist dan dia nampak tercengang, hanya beberapa detik sebelum akhirnya dia mendekatkan wajahnya pada Krist seolah akan menciumnya.

Sudah kuduga ini akan terjadi... Apa yang dikatakan oleh P'Boyd hingga Krist berubah begitu? Aku tak bisa mendengar percakapan yang mereka lakukan disana karena semakin lama, kerumunan itu semakin bergeser menjauh dari tempat duduk yang kutempati.

Dan aku semakin dongkol dengan keadaan ini.

BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang