Chapter 15

1.3K 138 7
                                    

Singto POV

"P'Jane... kamu belum selesai berkemas?" aku melangkah masuk ke dalam kondo P'Jane yang terlihat kacau balau,

"Aw... tunggu sebentar Singto!" pria itu masih berkutat dengan kopernya,

"Kita hanya menginap 3 hari 2 malam, kenapa kamu begitu ribetnya?"

"3 hari 2 malam itu bukan sebentar Nong..."

"Cai... Cai... Cepatlah atau kita akan terlambat..." seruku tak sabar.

Kami akan berangkat ke pantai untuk shooting dan rencananya menginap 3 hari 2 malam disana. Aku sudah berkemas dari beberapa hari yang lalu, tapi malah P'Jane yang ternyata belum berkemas sama sekali.

Itulah kenapa saat ini dia begitu panik memasukkan barang-barang bawaannya ke dalam koper.

P'Boy akan menjemput kami dengan minibus kurang dari 15 menit lagi dan manajerku itu masih sibuk sendiri. Untungnya saat jemputan kami sampai, P'Jane sudah menutup kopernya. Kami pun terburu-buru turun ke loby condo untuk menemui mereka.

Saat aku memasuki minibus, ternyata sudah ada beberapa cast yang duduk manis di tempat masing-masing, termasuk N'Krist dan P'Yui. Melihat kursi sebelah Krist masih kosong, aku pun segera duduk disana dan menyapa Krist.

"Kukira kamu akan dijemput terakhir..." kataku padanya,

"Kenapa?"

"Kau kan susah bangun..." jawabku sambil tertawa yang kugoda hanya memanyunkan bibir.

"Aku tidak bisa tidur semalam" katanya lemas,

"Memangnya kau anak kecil, karena mau karyawisata malamnya kamu tak bisa tidur saking semangatnya" goda P'Off yang ada di belakang tempat duduk kami,

"Kalau kamu mau tidur, tidur saja Krist..." kataku padanya,

"Iya nanti kalau sudah mengantuk..."

Minibus kami masih harus menjemput beberapa cast lainnya dan beberapa crew yang berkumpul di kantor sebelum melaju ke lokasi.

Semalam aku sendiri pulang larut karena pekerjaan, jadi aku pun segera mempersiapkan diri untuk memejamkan mata selama perjalanan. Dengan segera aku mengeluarkan bantal leher dan ipod yang kusimpan dalam tas.

Forward

Kudengar samar-samar suara beberapa orang yang berbincang-bincang dan tertawa-tawa. Rupanya playlistku sudah habis. Walau dengan mata terpejam aku bisa merasakan keadaan di sekitarku.

Bahkan mengenali suara beberapa orang. Namun bukan itu yang saat ini membuatku penasaran.

Bahu kiriku terasa berat karena ada seseorang yang bersandar disana. Tidak susah menebak kepala siapa yang saat ini bersandar di bahuku. Siapa lagi selain Krist yang tadi duduk di sebelahku?!

Saat aku menelengkan kepalaku ke kiri, aku bisa merasakan pipiku bergesekan dengan rambut tebalnya dan ketika aku menolehkan sedikit kepalaku, aku bisa merasakan harum shampoo nya karena hidungku terbenam dan tegelitik oleh rambut-rambut halusnya.

Aku pun menghirup udara dalam-dalam seolah ingin memenuhi rongga dadaku dengan harum itu. Penasaran dengan wajah yang dia buat saat ini, aku pun membuka mata dan melihat wajah Nongku.

Dia tertidur pulas, menggunakan bantal leher warna kuning cerah dan sunglass bertengger di puncak hidungnya. Entah sejak kapan tirai jendela bus telah digeser menutup.

"Jangan lakukan apa yang ingin kau lakukan disini, Nong!" bisik P'Off,

"P'Off... memangnya aku mau melakukan apa?" tanyaku terkejut mendengar teguran Off dari bangku belakang,

BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang