Singto POV
Kami dengan sukses dan bermartabat melewati acara inti dari event malam ini. Aku, Krist dan para pemeran SOTUS beserta beberapa kru film naik ke atas panggung untuk memperkenalkan film series terbaru GMM dan bahkan memutar trailer singkat tentang film itu yang akan digunakan untuk promosi.
Setelah beberapa team film lain naik ke atas panggung, barulah acara santai dilanjutkan. Pada saat inilah, perkenalan, penawaran, proposal dikeluarkan dan dilakukan. Suara riuh rendah dan dengung pembicaraan terdengar dari berbagai sudut ruangan.
Bergelas-gelas champagne, minuman alcohol, non alcohol dan canapé dikeluarkan. Aliran ini terus mengalir tanpa henti demi kepuasan tamu dan agar obrolan terus berjalan lancar.
Hampir sesegera mungkin aku dan Krist dipisahkan oleh P'Jane dan P'Yui, mereka harus melakukan tugas mereka untuk mempromosikan artis masing-masing. Setelah berjanji akan bertemu kembali setelah berkeliling, aku pun merelakan diriku untuk digiring oleh P'Jane bertemu beberapa orang yang sudah dia targetkan. Beberapa sutradara dan produser film, designer ternama dan beberapa nama lain yang aku bahkan tak bisa mengingat semua.
Lebih dari satu jam kemudian, aliran kewajiban untuk bersosialisasi akhirnya telah selesai kutunaikan.
P'Jane dengan sukacita membebaskanku untuk menikmati hidangan yang lebih berat dan mengenyangkan daripada beberapa suapan canapé dan bergelas-gelas champagne. Moodnya melambung tinggi karena merasa telah melakukan tugasnya dengan cemerlang.
Aku bukan peminum kelas ringan, namun aku bisa merasakan mengkonsumsi beberapa gelas champagne dengan perut kosong terbukti benar-benar menyebalkan. Kepalaku sudah mulai terasa ringan dan berkabut. Aku harus segera memasukkan makanan ke perutku agar aku tidak cepat mabuk.
Meja makanan tersebar hingga ke penjuru ruangan dan bahkan diluar aula pun meja-meja ditata dengan apik agar orang yang ingin makan dengan tenang bisa menghindar sejenak dari keramaian dan menikmati waktu makan tanpa gangguan.
Dengan langkah secepat yang kubisa, aku membawa tubuhku ke arah tersebut. Putus asa ingin segera duduk dan beristirahat.
Aku merasakan seseorang menggandeng lenganku dan membantuku berjalan melalui kerumunan orang yang menghalangi jalanku.
"P'Sing... Kau baik-baik saja?" tanyanya sambil mengajakku duduk di salah satu kursi kosong,
"Krist..." sapaku lega akhirnya melihatnya lagi, "Aku hanya sedikit pusing... Sepertinya kebanyakan champagne!"
"Aw... Kau belum makan apapun dari tadi?!" dahinya berkerut tanda tak suka,
"Aku belum sempat mendekati meja hidangan sama sekali... dan mereka terus mengajakku bersulang!" keluhku padanya sambil memegang kepalaku yang terasa ringan,
"Tunggu disini..."
Krist menghilang beberapa menit dan muncul kembali dengan 2 piring besar berisikan beberapa makanan. Dia meletakkan alat makan di depanku sebelum akhirnya kembali menghilang. Hanya untuk kembali muncul dengan membawa 2 piring lagi berisi aneka jenis makanan penutup.
"Apa yang Phi tunggu? Ayo makan... Kau harus mengisi perutmu!" katanya sambil mendorong salah satu piring itu ke arahku,
"Aku takut akan memuntahkan kembali makananku, kepalaku benar-benar pusing!"
"Lebih baik muntah saat ada sesuatu yang bisa kau muntahkan daripada mual tapi tak ada apapun yang bisa kau keluarkan. Makan sekarang! Aku akan menunggumu sampai selesai makan!"
Baru ketika aku mulai menggerakkan alat makanku, Krist pun melakukan hal yang sama. Saat kuperhatikan, dalam piringku ada beberapa jenis makanan yang mudah kutelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETED
FanficBuat yg udah follow nina almeira the series mungkin project yang satu ini bukan kalian banget. Karena kali ini aku bikin project fan fiction gara2 jiwa fujoshi terbangkitkan karena lg banyak film BL seru. Project BTS menceritakan cerita "real life"...