Chapter 16

1.2K 130 2
                                    

Singto POV

"Well ini dia..." sahutku sambil membuka pintu kamar itu. Terus terang aku tak tahu dan tak bisa menduga apa yang akan aku temui di dalam kamar.

Tapi jelas bukan ini, P'Jane mengerjaiku dengan telak. Aku menatap nanar pada pemandangan tempat tidur besar dengan seprai putih, tak tahu harus berkata dan berbuat apa. Terlintas di benakku saat P'Jane dan P'Yui tertawa bersekongkol melihat kami berjalan meninggalkan mereka di lobby.

Gelap mata aku berbalik dan berderap keluar dari kamar itu sebelum kehilangan kendali. Aku harus bicara padanya sekarang. Tega-teganya dia melakukan ini setelah apa yang aku ceritakan padanya waktu itu.

Crew dan beberapa manajer artis tinggal di lantai 2, satu lantai di bawah lantai tempat kamarku dan Krist berada. Sekilas tadi aku sempat melihat nomer yang tertempel di gantungan kunci yang dibawa P'Jane . 208.

Kulihat pintu kamar 208 masih terbuka dan bisa kudengar suara P'Jane dan P'Nan berbincang disana.

Dengan segera aku masuk kesana, menarik P'Nan keluar dan membisikkan "Aku perlu bicara dengan P'Jane!" sebelum menutup pintu di depan wajahnya.

"Aw, Singto... Apa yang kamu lakukan disini?" tanyanya bingung,

"Teganya Phi mengerjaiku separah ini..." bukaku,

"Apa maksudmu Singto? Mengerjai apa?" P'Jane terlihat makin kebingungan,

"Kamu yang membuatku dan Krist tidur sekamar kan?"

"Lau... Kamu salah sangka! Lagipula, apa salahnya kalian tidur sekamar, biasanya juga kalian tidak apa-apa bukan?" katanya lagi,

"Setelah apa yang aku ceritakan pada P'Jane beberapa hari yang lalu... Bagaimana mungkin aku tidur sekamar dan lagi..." aku berhenti sejenak sebelum menambahkan dengan setengah berbisik, "Seranjang dengannya?"

"Aw Singto kamu benar-benar salah paham. Tunggu..." P'Jane memasang tampang bingung, "Apa maksudmu seranjang? Seharusnya, semua kamar memiliki twin bed. Seperti ini..." katanya sambil menunjuk ke ranjang twin yang ada di belakangnya.

"Tapi kamar kami tidak... Jelas-jelas aku melihat itu tempat tidur dengan ukuran besar. Satu ranjang besar Phi... Bagaimana aku bisa tidur seranjang dengan Nong?"

"Tenanglah Singto... Selama ini bukannya Krist beberapa kali menginap di tempatmu dan tidak ada apapun yang terjadi kan?" P'Jane mencoba meredakan kepanikanku,

"Itu sebelum aku sadar apa yang aku rasakan padanya Phi!" kataku sambil membenamkan wajah di kedua tanganku, kemudian menyisir rambutku ke belakang, mencoba menenangkan diriku,

Sejenak keheningan mencekam ada diantara kami.

"Jadi apa yang mau kamu lakukan? Tukar teman kamar? Jika kamu melakukan itu, semua orang akan curiga, terlebih Krist. Kau tau dia sangat peka!" kata P'Jane.

Aku juga tahu, jika aku meminta tukar teman sekamar, Krist akan jadi orang pertama yang curiga. Lupakan tentang curiga, bisa-bisa dia akan murka kepadaku.

"Bisakah kami tukar dengan kamar yang memiliki twin bed?"

"Aku akan mengusahakannya okey. Saat ini, villa penuh dengan staf dan crew beserta semua pemain Sotus. Tapi aku akan usahakan... Sekarang tenanglah..." kata P'Jane sambil meraihku dalam pelukannya dan menepuk-nepuk punggungku,

"Aku akan kembali ke kamar."

"Iya kembalilah, sebelum N'Krist merasa ada yang tak beres."

Ketika aku membuka pintu, aku terkejut mendapati Krist ada di depan pintu, dia juga terlihat terkejut saat melihatku membuka pintu itu.

BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang