Chapter 17

1.1K 130 1
                                    

Krist POV

Dengan hati-hati aku melirik Singto yang berdiri di sampingku dengan gelas minuman di tangan. Saat ini kami sedang berkumpul dengan semua orang, menikmati jamuan bbq.
Aku sendiri sudah mengambil makanan dari meja dan kini berdiri sambil memakan sosis, kentang dan daging yang semuanya sudah dibakar dengan bumbu-bumbu.

Kami sudah ada di jamuan ini beberapa saat, namun aku tak melihat P’Sing menyentuh meja makanan sama sekali.

Aku mulai khawatir padanya. Sepertinya hari ini dia benar-benar dalam mood yang buruk. Biasanya dia paling tak mau melewatkan jam makan.

“Phi… Kenapa kau hanya minum saja?” tanyaku, “Makanlah sesuatu!”

“Iya… Aku makan…” katanya malas,

“Kamu belum makan apapun… Paling tidak makanlah sosis ini… Ini enak sekali!” kataku sambil menyodorkan sosis yang sudah menancap di garpuku.

P’Sing menerima sosis itu walau dengan enggan. Tapi bukannya mengambil garpu, dia malah mendekatkan wajahnya pada sosis itu dan melahapnya dengan satu gigitan.

“Aw… Kenapa kau tak mengambil garpunya saja?!” kataku melihat garpu kosong yang masih di tanganku,

“Aku sedang malas! Kalau kamu mau aku makan, kau suapi saja aku…” katanya sambil membuka mulut dan menunjuk sosis yang ada di piringku,

“Ada apa ini?” tanya Off saat melihatku lagi-lagi menyuapkan sosis ke dalam mulut Singto, “Kenapa kalian bermesraan disini?”

“P’Sing sedang malas pegang sendok sendiri!” sahutku kesal, namun lagi-lagi dia menunjuk kentang bakar di piringku, membuatku menancapkan garpu ke kentang itu dan membawanya ke depan mulutnya,

“Aw… Mesranya kau Nong!” goda P’Off padaku,

“Tuh kan… mereka jadi menggoda kita Phi… Makanlah sendiri!” sahutku sambil menyodorkan piring makanan itu kepadanya,

“Jika kamu tak mau ya sudah. Aku bisa minum ini saja kok! Aku tidak keberatan…”

“Aku yang keberatan…” sahutku lalu kembali menusuk kentang dan brokoli terakhir yang ada di piringku dan memberikannya pada P’Sing, “Aku mau ambil makanan lagi!”

Dengan kesal aku berderap meninggalkan P’Singto dan P’Off di tempat mereka, aku berjalan menuju meja jamuan untuk mengambil beberapa hidangan untuk kami berdua.

Singto POV

Off berdiri di depanku dengan raut wajah lucu. Aku mencoba mengacuhkannya, aku tahu dia hendak mengatakan sesuatu. Saat ini aku malas meladeni lelucon Off.

“Kau sadar, terlihat seperti apakah kau saat ini?” tanya Off saat Krist sudah meninggalkan kami,

“Apa?”

“Singto (singa) yang terluka!” katanya kemudian terkekeh geli,

“Apa aku seharusnya tertawa dengan leluconmu itu?” tanyaku semakin kesal.

"Nong...  Entah apa yang terjadi dengan kalian. Tapi kau harus segera menjernihkan masalah ini. Kalian berperan sebagai pasangan dalam film. Apa jadinya jika peran utama kami bertengkar dan menyebarkan aura kegelapan disini?!" nasehatnya dengan nada bercanda.

Aku sudah cukup badmood karena hasrat yang tak tersalurkan, belum lagi membayangkan ketegangan yang harus aku alami nanti malam karena harus sekamar dengan orang yang bisa membangkitkan libidoku.

Aku juga tak menemukan gym tempat aku bisa melampiaskan energi berlebihku. Sungguh aku harus mecari cara menghabiskan energiku sebelum tidur seranjang dengannya, agar aku tak menyerang Krist selagi dia tidur.

“Aw, Singto… Jika kau kesal padanya harusnya kau bilang saja pada Nongmu!” ejeknya,

“Kenapa aku harus kesal dengannya?” Off berhasil membuatku semakin jengah,

“Mana kutahu… Tapi kelihatan jelas saat ini kau sedang mengerjainya!”

“Aku tidak…”

“Apa yang sedang kalian bicarakan?” tanya Krist saat dia kembali dengan piring penuh makanan,

“Tidak ada…” sahutku pelan, kemudian memberikan gelas minumanku padanya, mengambil alih piring makanan yang dia ambilkan “Aku akan makan sendiri!”

Krist terlihat terkejut saat aku mengambil piring dari tangannya. Off hanya bisa terkekeh perlahan, sebelum meninggalkan aku dan Krist sendirian.

Kulihat wajahnya sedikit kecewa namun hanya sejenak, tak lama kemudian Nammon dan New datang menghampiri kami, mengajak Krist untuk berbicara.

Sedangkan aku sendiri antara lega dan kesal melihat mereka bertiga asyik bercanda. Aku tak tahu apa yang menyebabkan diriku bertingkah seperti itu. Aku hanya bisa menyalahkan 3 gelas bir yang kuminum sebelum makan.

Beberapa saat kemudian, Krist pamit padaku akan ke pantai bersama Nam dan New. Dia juga bilang kalau aku bisa kembali ke kamar lebih dulu. Aku langsung mengiyakan karena aku berpikir aku juga butuh waktu untuk sendiri.

Awalnya aku berpikir untuk kembali ke kamar dan beristirahat lebih dulu, namun Off mencegatku dan mengajakku ke kamarnya untuk berkumpul dengan beberapa pemain dan kru film.

BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang