Singto POV
Dia masih bersandar di kursi itu dengan mata terpejam setelah aku membersihkan diriku sendiri dan berganti pakaian.
"Nong... Apa kau tertidur?!" tanyaku padanya,
"Aku... bisa membunuhmu... saat ini juga... karena kau melakukan itu padaku disini!" jawabnya dengan suara pelan,
"Kau tidak membantu sama sekali karena memandangku dengan penuh nafsu seperti itu!"
"Tentu saja aku akan bernapsu jika kau menggodaku seperti itu... memangnya kau kira aku ini boneka?" katanya sambil melempar botol pelumas yang ada di dekatnya ke arahku, "Hanya keajaiban sehingga tak ada orang yang mengetuk pintu itu selagi kita melakukannya..."
Seperti sebuah kutukan tiba-tiba serangkaian ketukan terdengar dari pintu ruang ganti itu.
"Nong... kau sudah selesai?" tanya P'Jane,
"Sebentar Phi..."
"Bukakan pintunya Singto... sekarang!" nada mendesak dalam suara P'Jane membuatnya membuka sedikit pintu itu, hanya untuk mendapati pria chubby itu mengangsurkan handuk basah kepadanya, "Kau berhutang banyak padaku Nong! Berikan ini pada Krist dan cepatlah keluar dari sana sebelum orang menyadari kalian ada di dalam berdua!"
Saat aku menutup pintu itu dan menghadapi Krist dengan handuk basah pemberian P'Jane aku bisa melihat wajahnya kembali memerah karena malu.
Dia menyambar handuk basah itu dan menyeka tubuhnya yang basah karena keringat sambil menggerutu, "Aku pasti akan membalasmu Phi... Lihat saja nanti!"
"Krist... Jangan marah padaku na..." rayuku sambil merapikan baju yang tadi dia kenakan,
"Kalau kau sudah selesai cepat keluar... Aku masih harus ganti baju!" usirnya,
"Aku akan membantu memakai bajumu na..."
"Tidak usah! Keluar sekarang dan bawa barang-barangmu!" katanya sambil mengambil botol pelumas dari lantai dan melemparkannya ke arah tasku yang terbuka,
"Baiklah... baiklah... aku akan keluar sekarang! Jangan marah lagi na... na... na..." kataku mencoba memeluknya,
"Keluar Phi... P'Yui akan segera mencariku!" sergahnya.
Aku pun membereskan barang-barangku dan keluar dari ruang ganti meninggalkan Krist yang sedang berganti pakaian di sana. Di luar aku disambut oleh P'jane yang sedang berjaga di depan pintu ruang ganti. Aku hanya bisa nyengir saat melihat dia menatapku dengan pandangan jengkel.
"Kalian benar-benar gila Nong! Aku hampir jantungan saat mendengar suara kalian di dalam sana!" kata P'Jane sambil memukul bahuku cukup keras,
"Kau mendengarnya karena kau menguping!" tuduhku padanya,
"Untung saja aku yang menguping, bagaimana jika orang lain yang menguping?! Kau gila ya?!"
"Maafkan aku Phi... dan terima kasih sudah berjaga di depan pintu!" kataku sambil memberi wai padanya,
"Kau berhutang hari libur padaku!"
"Hari libur kalau begitu!" kataku sambil memberikan senyuman termanisku padanya.
Krist POV
Aku mencoba menguasai diriku dengan cepat selagi aku berganti pakaian. Handuk basah itu benar-benar membantu, terima kasih atas sikap P'Jane yang cepat tanggap dan pengertian.
Tapi rasanya aku bisa mati karena malu. Jelas sekali P'Jane mengetahui apa yang terjadi di dalam ruang ganti ini tadi.
Aku sendiri tak tahu apa yang merasukiku tadi, hingga aku tidak memprotes P'Sing. Aku masih mengingat dengan jelas, kata-kataku saat aku mendesaknya segera memasukiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETED
FanfictionBuat yg udah follow nina almeira the series mungkin project yang satu ini bukan kalian banget. Karena kali ini aku bikin project fan fiction gara2 jiwa fujoshi terbangkitkan karena lg banyak film BL seru. Project BTS menceritakan cerita "real life"...