Chapter 57

1K 72 3
                                    

Singto POV

Pukul 7 pagi dan aku masih bertahan di tempat tidur, berbaring miring, menatap pria manis yang sedang berbaring menelungkup dengan bantal di pelukannya. Semalam setelah sesi bercinta kami, dia salah mengira bantal sebagai diriku dan memeluknya erat sambil bergumam bahwa dia sangat mencintaiku.

Dia melakukan itu semua dalam tidurnya dan aku tak bisa tak menganggap hal itu sangat manis.
Aku sudah terbangun sejak setengah jam yang lalu dan hanya memandanginya dengan bantuan sinar matahari pagi yang mengintip dari sela-sela tirai jendela yang masih tertutup.

Karena sekarang sudah jam 7 pagi, aku harus bangkit dan bersiap. Masih ada 2 jam sebelum P’Jane menjemput kami dan aku ingin mandi dan menyiapkan sarapan sederhana untuk kami. Aku pun bangkit sepelan mungkin, berusaha tak membangunkannya yang masih terlelap.

Setelah menyalakan kompor untuk menjerang air, aku masuk ke dalam kamar mandi dan melangkah ke bilik shower.

Aku sudah terbiasa melakukan segala hal di apartemen Kit. Walau hubungan kami baru beberapa bulan, tapi jauh sebelum itu aku sudah sering menginap disini dan apartemen ini kini sudah seperti rumahku sendiri.

Acara menginap mingguan kami kebanyakan dilakukan disini, di tempatnya. Karena aku tinggal dengan P’Jane, sedangkan Krist tinggal sendiri.

P’Yui dan suaminya tinggal tidak jauh dari apartemen Kit, namun dia memilih menyewa rumah tinggal di sebuah area perumahan bukannya tinggal di apartemen. Akhir-akhir ini P’Yui juga menjadi lebih toleran dengan hubungan kami. Mungkin P’Jane berhasil meyakinkannya.

Sedikitnya waktu yang kami miliki saat ini bukan karena kurangnya dukungan dari mereka, namun murni karena kesibukan kami. Aku melangkah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bajuku semalam. Kemudian memulai memasak sarapan kami.

SOTUS benar-benar merubah hidupku dan Kit. Kami menjadi lebih sibuk. Lebih banyak kegiatan. Walau SOTUS masih sangat popular di Negara ini, tapi kami tahu masa promosi dan FM akan segera berakhir. Begitu SOTUS tak lagi tayang di televisi nasional, kepopuleran kami tentu juga akan menurun, kami akan berjalan masing-masing dan menjalani proyek yang berbeda.

Aku hanya bisa mendesah perlahan saat mengingat tawaran P’Bern semalam. Aku senang mendapat tawaran proyek baru secepat ini, tapi aku juga tahu dengan kesibukanku sekarang, menerima proyek baru berarti tambahan kesibukan.

Waktuku akan banyak tersita untuk proses shooting dan sebagainya. Walau ini hanya peran pendukung, tapi aku harus menginvestasikan wktu yang cukup banyak disini.

Kurasakan sepasang tangan memelukku dari belakang dan sebuah ciuman mendarat di tengkukku, “Kau wangi sekali Phi…”

“Morning… Mandilah dulu… Setelah itu kita sarapan bersama…”

“Siap Phi… Morning kiss!” katanya sambil memonyongkan bibirnya padaku, meminta ciuman.

Aku pun mengecup bibir dan pipinya dengan cepat sebelum mendorongnya masuk ke dalam kamar mandi dan melanjutkan memasak omelet dan roti bakar.

Forward

“Jadi kau ditawari proyek ini?” tanyanya sambil membuka-buka skenario yang kuterima semalam, ekspresinya tak terbaca, “Kau menanyakan pendapatku?”

“Uhm… Aku belum benar-benar mempelajari keseluruhan skenario, tapi P’Bern sempat mem-briefing ku semalam. Dia bilang, ini hanya peran pendukung dan tak terlalu banyak screen yang aku dapatkan, mungkin bahkan kurang dari 50%. Tapi sutradaranya cukup bagus, terlebih sutradara itu khusus meminta aku untuk memainkan peran ini…” jelasku padanya sambil meminum susu dinginku,

BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang