Maaf telat update:")
Happy reading gaes!♡
---
Seminggu setelah itu, SMAN Pancasila mengadakan liburan yang diikuti oleh seluruh siswa dan siswi. Kali ini tujuan liburannya adalah pantai. Tentu saja para siswa dan siswi bersorak heboh. Itung-itung mereka refreshing otak lah.
Sejak pukul 06:30 bus-bus besar telah memenuhi lapangan Pancasila. Ditambah lagi ekspresi para murid yang sangat antusias dan tidak sabar.
"Penampilan gue gimana bro?" tanya Ricko sambil menaik-turunkan alisnya.
"Keren lah. Tapi masih kerenan gue." balas Gilang sambil tersenyum jahil.
"Ah, elo. Gue kasih tau nih yee, ke pantai itu jangan pake baju item, ntar lo juga ikutan item." ledek Ricko.
"Ya, suka-suka gue lah. Emang masalah buat lo?" Gilang langsung menjepit leher Ricko dengan lengannya."Eh, Asya. Cantik amat hari ini." goda Ricko saat melihat Asya dan ketiga sahabatnya.
"Eh, Azkia juga cantik kok." ujar Ricko seraya melakukan kiss bye kearah Azkia yang tersenyum malu.
Gilang langsung tersenyum kearah gadis yang memakai dress orange dibawah lutut. Tak lupa dengan kardigan coklat yang senada dengan warna rambutnya. Begitu juga dengan Alia, Alisa dan Azkia yang menggunakan dress dibawah lutut dengan warna cerah, tak lupa juga dengan kardigan.
Gadis berambut coklat itu hanya mengangguk dan keempatnya berjalan menuju kantin. Dengan alasan Alisa dan Alia yang tidak sempat sarapan.
"Pelan-pelan dong. Itu doyan apa doyan?" Azkia terkekeh kecil. Kedua sahabatnya itu lahap sekali menyantap nasi uduk.
Alia dan Alisa hanya tertawa kecil menanggapinya. Sedangkan Asya sibuk memakan roti cokelatnya dengan segelas susu hangat yang dibawanya."Gue kesel sama Ricko. Masa dia nyapa lo duluan sih, Sya." Azkia memanyunkan bibirnya. Ketiganya saling pandang, lalu Alia tersenyum jahil, "Jadi lo cemburu?" Asya dan Alisa hanya tertawa kecil.
"Ya-ya, ngga gitu-ngga." balas Azkia dengan muka yang merah padam.
"Cie, Azkia kayak kepiting rebus." ledek Alisa sambil terkekeh.
"Ih, apaan sih kalian." Azkia menutup wajahnya dengan telapak tangan.***
Bus rombongan yang membawa seluruh murid Pancasila telah sampai di sebuah pantai. Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan itu terbayar dengan suguhan pantai dihadapan mereka sekarang.
Semua murid rata-rata mencar, demi mencari tempat teduh yang nyaman. Begitu juga dengan si kembar, Ricko dan Rifan yang tengah sibuk berkutat dengan tikar plastik.
"Disini aja. Enak kayaknya." Gilang mengangguk.
"Yaudah. Rick, bentang tikarnya." suruh Galang karena Ricko yang membawa gulungan tikar.
"Fan, bentangin. Gue mau selfie dulu." Ricko langsung melempar gulungan tikar kearah Rifan.
"Woi, upil ayam. Kan elo yang disuruh, kenapa jadi gue?!" protes Rifan.
"Tolongin lah, gue mau selfie-selfie dulu, biar bisa diposting di Instagram." Ricko langsung ngibrit ke tepi pantai.
Ketiganya menggeleng pelan, "Temen lo tuh, aneh." Gilang bersuara.Keempat gadis cantik nan jelita ini sibuk menyusun beberapa makanan ditengah-tengah tikar. Mereka sengaja menyusunnya disana agar lebih mudah memakannya ketika perut sudah lapar.
"Foto yuk, biar gue posting di Instagram." ajak Azkia seraya mengeluarkan kameranya.
"Ntaran deh, gue mau makan ini dulu." Alia bersuara sambil menunjukkan keripik singkongnya.
"Ah elah, makan mulu lo." Azkia berdecak.
"Ya gimana? Perut gue laper lagi." Alia sibuk memakan keripiknya.
"Yaudah, jangan berantem, ah. Jangan lupa pake sun block yaa." Alisa terkekeh.
"Siap!" sahut ketiganya kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
G I S Y A
Подростковая литератураTeruslah tersenyum karena dirimu sendiri, karena aku hadir hanya sebagai pelengkap kebahagiaanmu. Meski semesta kadang tidak berpihak kepadamu. Dan yakinlah Tuhan punya rencana terbaik untuk hidupmu. Tertanda, Gilang. Ini bukan cerita tentang si bad...