Happy reading zeyengggg!❤
🐻🐻🐻
Bel istirahat telah berbunyi, suasana kantin amat riuh sekali. Semua murid yang memiliki lambung rela mengantre agar mendapatkan makanan. Tak terkecuali dengan keempat lelaki yang berinisial G dan R itu.
"Kenapa bumi itu bulat?" Tanya Gilang kepada ketiga yang lainnya saat di kantin.
"Takdir Tuhan." Balas Galang sekenanya setelah selesai mengunyah makanannya.
"Kalo itu pasti, Gal. Kuasa Tuhan." Sahut Ricko sambil meminum es tehnya.
"Karena, kalo bentuknya hati lo jadi baper." Balas Rifan yang terkekeh seraya membentuk finger heart.
"Wih, tumben bener, Fan?" Gilang terkekeh mendengar jawaban Rifan.
"Sebenarnya gue ini pintar, tapi gue ngga mau sombong." Rifan tertawa kecil.
"Sa ae upil onta." Ledek Ricko sedikit tak terima. Ketiganya sontak tertawa kecil.
Keempat gadis berinisial 'A' itu sibuk merapikan lemari buku di perpustakaan. Bukan hukuman, tapi inisiatif sendiri. Dan para petugas perpustakaan juga menyetujuinya. Jadi, tidak masalah dan tidak keberatan sama sekali. Be like: harus dicontoh nih ges.
Ponsel milik Alia bergetar, satu pesan masuk dari pacarnya-Galang tercinta.
Galang♥: Lia, km dimana?
Alia Ghina: Aku di perpus, Gal:)
Galang♥: Loh, kamu ngga ke kantin?
Alia Ghina: Udah kok, td aku makan bareng Asya. Biar hemat, hehe.
Galang♥: Oh gitu. Okedeh.
Alia Ghina: Eh, aku mau nitip dong.
Galang♥: Titip apa beb?😂 Yang biasa ya?
Alia Ghina: Iya, dua yang dingin yaaa:)
Galang♥: Oke, ditunggu yaaa Alia:)
Alia Ghina: Siap-siap. Ntar uangnya di kelas ya.
Galang♥: Santai, ngga usah kali. Udah ya, sampai jumpa di kelas:)❤
Alia Ghina: See u❤
"Kenapa senyam-senyum nih?" Tanya Azkia seraya berbisik.
"Habis dapat chat dari pacar lah." Balas Alisa seraya menahan tawa.
"Utututu, dicariin sama bebeb Galang ternyata." Azkia terkekeh pelan, sedangkan Asya menahan tawanya.
"Ih, apaan sih kalian." Alia tampak menahan senyumnya.
"Beb, ini roti pesanan kamu." Suara Gilang membuat keempatnya menoleh heran. Sejak kapan coba tuh orang ada disana? Innalillahi, kayak hantu masa.
"Kaget tau. Kok ngga ketauan bawa makanan kesini?" Balas Asya pelan.
"Aku sembunyiin dong di saku hoodie." Lelaki itu terkekeh.
"Pegangin dulu yaa, ntar lagi aku siap. Iyakan, guys?" Disaat gadis berambut sebahu itu menoleh, para sahabatnya pergi ntah kemana.
"Pengertian banget sih sahabat-sahabat kamu." Lelaki itu terkekeh pelan.
"Kamu sih. Kasian mereka dicuekin." Asya menoleh kesana kemari untuk mencari ketiga gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
G I S Y A
Novela JuvenilTeruslah tersenyum karena dirimu sendiri, karena aku hadir hanya sebagai pelengkap kebahagiaanmu. Meski semesta kadang tidak berpihak kepadamu. Dan yakinlah Tuhan punya rencana terbaik untuk hidupmu. Tertanda, Gilang. Ini bukan cerita tentang si bad...